TOKYO - Hingga 1.000 jasad dari korban gempa dan tsunami Jepang masih belum bisa dievakuasi dari zona terlarang dekat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima.
Pihak berwenang sebenarnya hendak mengevakuasi jasad sekira 20 kilometer di luar zona evakuasi yang diterapkan di PLTN yang mengalami kerusakan berat tersebut.
Seperti diketahui kebocoran dilaporkan dari PLTN Fukushima usai diterjang gempa dan tsunami 11 Maret lalu.
"Jasad para korban tersebut diyakini tercemar radiasi tingkat tinggi," laporan Kantor Berita Kyodo, Jumat (1/4/2011).
Sementara radiasi tingkat tinggi ditemukan pada jasad seorang korban gempa, sekira lima kilometer dari PLTN tersebut. Polisi setempat memutuskan untuk tidak mengevakuasi mayat tersebut akibat radiasinya.
Pihak berwenang sempat berusaha untuk mendekontaminasi jasad yang ditemukan di luar zona nuklir. Namun disaat bersamaan, mereka khawatir proses tersebut dapat merusak proses pembusukan mayat dan tentunya dapat mempersulit proses identifikasi.
Sementara, mengembalikan jasad tanpa proses dekontaminasi kepada keluarga korban justru dapat menyebarkan radioaktif. Karena saat dilakukan proses kremasi, asap pembakaran yang mengandung radioaktif dapat meracuni warga sedangkan mengubur jasad justru dapat menyebabkan radiasi pada
0 komentar:
Posting Komentar