Minggu, 16 Januari 2011

Indonesia Sudah Mampu Buat Kapal Perang


JAKARTA, KOMPAS.com - Cita-cita pemerintah Indonesia untuk berdaulat dan mandiri dalam pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) semakin terwujud. Pada akhir November lalu, puta-putra terbaik bangsa berhasil membuat Kapal Perang RI (KRI) Banjarmasin-592.
Konten lokal pada KRI jenis landing platform deck (LPD) atau berfungsi untuk memobilisasi pergeseran pasukan ini mencapai 40-60 persen. Sementara itu, mesin KRI Banjarmasin-592 didapat dari Amerika Serikat.
"Pelaksanaan pengerjaannya dibuat di galangan kapal PT PAL Indonesia dengan pengawasan tenaga ahli dan peralatan dari Dae Sun Shipbuilding," kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksma Iskandar Sitompul.
Dikatakan, kapal yang diserahkan ke jajaran Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) pada 22 Desember 2010 ini merupakan wujud keberhasilan TNI AL untuk melaksanakan transfer teknologi kepada industri strategis nasional.
Kelebihan KRI ini dibanding kapal sejenis lainnya adalah daya tampungnya. Jika kapal sejenis yang telah ada sebelumnya hanya dapat menampung 3 helikopter, KRI Banjarmasin-592 ini mampu menampung 5 helikopter.
"Tiga helikopter di deck, dan dua helikopter di dalam hanggar," kata Komandan KRI Banjarmasin-592 Kolonel Laut Eko Joko Wiyono.
Kapal ini juga dirancang mengangkut 22 tank, 560 pasukan, 126 awak. Kapal ini bisa juga mengangkut kombinasi 20 truk dan 13 tank. Selain berfungsi untuk memobilisasi pasukan, kapal sepanjang 125 meter x 22 meter ini juga dapat digunakan untuk fungsi operasi militer selain perang (OMSP), seperti membawa logistik ke daerah bencana alam.
Ketika membawa logistik, kapal ini pun dapat menjalankan fungsi patroli di kawasan yang dilintasinya. Awak kapal KRI Banjarmasin, kata Iskandar, juga dipersenjatai demi melindungi diri.  "Perwira di kapal ini memang dipersiapkan untuk melakukan fungsi patroli," kata Iskandar.

Terkait biaya pembuatan, Iskandar mengatakan, KRI Banjarmasin-592, yang diserahkan PT PAL di Surabaya ke TNI pada November 2010 silam, menelan dana Rp 360 miliar. Anggaran ini diambil dari APBN multiple years selama lima tahun.
Biaya pembuatan ini memang sedikit lebih mahal dibandingkan pemerintah membeli langsung. Namun, biaya yang lebih mahal tersebut dikarenakan lama pembuatan kapal selama tiga tahun. Idealnya, kapal sejenis KRI Banjarmasin, yang dibuat pada 2006-2009, dapat dikerjakan selama dua tahun.
Iskandar mengaku optimis, ke depan, berbekal pengalaman yang ada, para putra-putri bangsa dapat membuat KRI sejenis selama dua tahun sehingga biaya dapat ditekan. TNI berharap, ketika putra-putri terbaik bangsa dapat membuat KRI sejenis KRI Banjarmasin-592 selama dua tahun, akan ada negara-negara yang tertarik memesan kapal perang dari Indonesia.
Saat ini, KRI Banda Aceh, kapal sejenis KRI Banjarmasin-592, mulai dikerjakan. Diharapkan, kapal tersebut dapat dirampungkan selama dua tahun. "Harapan TNI, ke depan, semoga kapal-kapal yang tidak pure combatant (hanya difungsikan untuk perang) bisa dibuat putra-putra bangsa secara keseluruhan," kata Iskandar.
KRI Banjarmasin-592 selanjutnya akan berada di bawah koordinasi Markas Kolinlamil.

INILAH SURAT DARI FIFA YANG DI RAGUKAN KEASLIANYA


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagian masyarakat meragukan keaslian surat FIFA kepada PSSI terkait dengan penyelenggaraan Liga Primer Indonesia. Mereka menyampaikan keraguan itu melalui situs komunitas Kaskus dan jejaring sosial Facebook. Bahkan, ada juga yang mengaku mengirim surat kepada FIFA meminta konfirmasi soal keaslian surat tersebut.
Polemik bermula dari bergulirnya LPI, yang notabene tidak diselenggarakan PSSI. PSSI kemudian mengaku mengirim surat kepada FIFA terkait dengan hal itu pada 10 Januari lalu.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (13/1/2011), Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes mengatakan sudah menerima surat balasan dari FIFA pada 11 Januari.
Terkait dengan hal itu, sebagian masyarakat menilai ada sejumlah kejanggalan.
Seorang bernama akun Bathur menulis seperti berikut ini.
1. Dikirim tanggal 10 Januari 2011 dibalas tanggal 11 Januari 2011.
Seperti yg dibilang Humas LPI, sangat janggal FIFA begitu cepat membalas surat PSSI.
Pada kasus ricuh kepemimpinan PSSI-nya Filipina (yang sepertinya lebih penting dari kasus Liga Tarkam),surat dari Sekjen PFF tanggal 6 Desember 2010 baru dibalas oleh FIFA tanggal 20 Desember 2010.
2. Halaman ke-2 hanya berisi tanda tangan saja.
Seperti yg juga dibilang Humas LPI, dalam surat resmi yg lebih dari 1 halaman sangat janggal halaman ke-2 hanya berisi tanda tangan saja. Biasanya paragraf terakhir ditarik ke halaman ke-2.
Semua mesti sudah maklum bahwa secara logika hal ini memang lazim untuk menghindari penyalahgunaan tanda tangan pada halaman ke-2.
3. Penggunaan kalimat penutup "We thank you for your cooperation" atau versi Indonesia-nya "Terima kasih atas kerjasamanya".
Gaya kalimat tersebut sangat "Indonesia banget". Saya sdh membaca beberapa belas contoh surat dari FIFA yang diterbitkan selama tahun 2010, tidak ada satu pun yang ditutup dengan kalimat persis seperti di atas.
Kalaupun ada kata "kerjasama/cooperation" biasanya tidak sependek itu, contohnya: "We thank you for taking note and your valuable cooperation in this matter" atau "We would like to thank you once again for your attention to the above and for your cooperation" atau "We thank you for taking note and for your valuable cooperation".
Kata-kata "taking note" dan "attention" lebih ditekankan dan tidak pernah ketinggalan mengiringi kata "cooperation"
4. Penggunaan kata "Sincerely yours" dan bukan "Yours Sincerely".
Boleh dicek semua surat dari FIFA selalu ditutup dengan "Yours Sincerely" karena bentuk ini bersifat formil dan biasa digunakan dalam British English.
"Sincerely yours" lebih banyak digunakan di Amerika dan lebih bersifat informil atau ada unsur keakraban antara pengirim dan penerima surat.
5. Di atas tanda tangan Sekjen FIFA tertulis "FEDERATION INTERNATIONALE FOOTBALL ASSOCIATION"
Semua juga tau kalau FIFA itu singkatannya "FEDERATION INTERNATIONALE DE FOOTBALL ASSOCIATION".
Perhatikan ada kata "DE" sebelum kata FOOTBALL ASSOCIATION.
Semua surat FIFA yg saya baca tidak pernah kelupaan mencantumkan kata "DE".
Selain itu, untuk surat yg ditujukan langsung ke suatu asosiasi sepak bola tertentu dengan kata lain bukan surat edaran/circular atau bukan surat kepada pihak di luar FIFA, biasanya di atas tanda tangan sekjen hanya ditulis "FIFA" saja dan tidak ditulis kepanjangannya.
6. CC (carbon copy/tembusan) kepada Sekjen AFC (Alex Soosay) tidak menggunakan gelar "Mr".
Dalam surat formil dan demi kesopanan, tembusan yang ditujukan ke orang tertentu dan mencantumkan namanya, pasti selalu menggunakan gelar "Mr." atau gelar lainnya.
Pada surat FIFA kepada Sekjen PFF juga ada tembusan kepada Sekjen AFC dan ditulis seperti ini:
"Cc: Mr. Alex Soosay, General Secretary, AFC"
sedangkan yang tertulis di surat kepada PSSI :
"CC: Alex Soosay, AFC, Secretary General"
Catatan redaksi - pada bagian kepala surat tertulis:
Mr Nugraha Besoes
General Secretary
Dan berikut ini adalah beberapa poin dalam surat yang dilayangkan seorang bernama akun Ildhafkepada FIFA:
Please make official clarification from FIFA, especially to Indonesian media for better condition on my country about this polemic.
Herewith also attached the respective Letter, subjected: "LIGA PREMIERE in INDONESIA (LPI)"
And a couple of doubts of the letter; Having unusual found in an official letter (RED clouds) concerns : - No Signature found on the letter - An unsuitable subject, "The case of Liga Premiere in Indonesia (LPI)” - With all due respect, I can’t believe that FIFA would make a letter with bad grammars in it, e.g. on the Opening and closing paragraph; o "We acknowledge receipt of you letter dated 10 January 2011 with regard to the case of Liga Premiere (LPI) in Indonesia and we thank you for it." o " We thank you for your cooperation "
We understand that FIFA will neutral on this matter, but your clarification and advice very appreciated by us from Indonesia.

JAKARTA, KOMPAS.com — Dari sekian banyak kejanggalan yang ditemukan dalam surat resmi FIFA kepada PSSI terkait Liga Primer Indonsia (LPI), Juru Bicara LPI Abi Hasantoso mengaku menemukan sebuah kejanggalan lain yakni soal penulisan nama kompetisi LPI. Dalam suratnya, FIFA menyebut Liga Premier in Indonesia (LPI). Padahal, menurut Abi, seharusnya Liga Primer Indonesia atau Indonesia Primer League.
"Saya sebelumnya meminta surat FIFA tersebut kepada PSSI. Namun, mereka tidak memberikannya. Jadi, saya mendapatkannya dari media. Memang dalam surat FIFA terdapat kejanggalan. Mereka salah menulis nama kompetisi LPI dan salah berdasarkan hukum. Mungkin kompetisi yang mereka maksud yang menggunakan dana APBD. Jelas LPI tidak menggunakannya," ujar Abi saat dihubungiKompas.com, Minggu (16/1/2011).
Abi menambahkan, kejanggalan lain terdapat di halaman kedua yang berisi tanda tangan Sekretaris Jenderal Jerome Valcke. "Di bawah tanda tangan tertulis jabatan Valcke, secretary general. Seharusnya dalam bahasa Inggris baku general secretary. Begitu juga dalam tembusan. Sekjen AFC Alex Soosay ditulis secretary general," kata Abi.
"Selain itu, tidak ada footer alamat markas FIFA dalam lembar kedua. Padahal, di dalam lembar pertama ada," lanjut Abi. Sebagaimana diberitakan, pada Kamis (13/1/2011) PSSI bersama Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menggelar jumpa pers. Dalam pertemuan tersebut, PSSI mengumumkan akan memberikan sanksi bagi LPI setelah mendapatkan amanat dari FIFA melalui surat yang dikirimkan lewat faksimile pada 11 Januari lalu.

VIDEO: Okto Diusir Wasit, Sriwijaya Kalah


Persisam memetik keuntungan dengan memperbesar keunggulan 2-0 di babak I menjadi 4-1.
MINGGU, 16 JANUARI 2011, 18:00 WIB
Edwan Ruriansyah
VIVAnews - Tim tangguh Sriwijaya FC harus bermain dengan 10 orang dan takluk dari Persisam Putra Samarinda 1-4 di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu 16 Januari 2011.

Kekalahan Sriwijaya diwarnai pengusiran gelandang lincah Oktovianus Maniani pada menit 51. Padahal, gelandang tim nasional Indonesia ini baru saja dimasukkan Sriwijaya FC di babak II bersama Budi Sudarsono.

Sriwijaya pun harus bermain dengan 10 orang pemain. Persisam memetik keuntungan dengan memperbesar keunggulan 2-0 di babak Imenjadi 4-1.
Berikut video pengusiran Okto dan kemenangan Persisam.
Untuk menyaksikan video Liga Super Indonesia (ISL) lainnya, klik di sini!