Kamis, 15 Desember 2011

TRAGEDI MINUMAN KERAS INDIA

TRAGEDI MINUMAN KERAS DI INDIA MEMAKAN KORBAN 143 ORANG TEWAS.

Benggala - Korban tewas tragedi minuman keras oplosan di Benggala Barat, India terus bertambah. Hingga kini dilaporkan 143 orang tewas dan sekitar 100 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit.

"Sejauh ini 143 orang dilaporkan tewas," ujar Pejabat Kesehatan setempat, Shikha Adhikari seperti dilansir Hindustan Times, Kamis (15/12/2011).

Para korban tewas tersebut diketahui mengalami sesak napas karena keracunan zat metil, sejenis zat kima berbahaya. Sebagian besar korban tewas berasal dari desa Usthi, Mandirbazar dan Magrahat.

Sumber resmi menyebutkan, banyak korban yang baru dilarikan ke rumah sakit pada Rabu (14/12) sore. Sedangkan yang lain justru baru dibawa ke rumah sakit pada Kamis (15/12) ini, sehingga jumlah korban pun terus bertambah.

Rumah Sakit Sub-Divisi Diamond Harbour telah disiapkan menjadi pusat perawatan bagi para korban minuman keras oplosan tersebut.

"Secara keseluruhan, ada 327 orang yang dilarikan ke rumah sakit. Sekitar 35 orang diantaranya telah meninggal saat tiba di rumah sakit, sedangkan 68 orang lainnya meninggal di rumah sakit. Kemudian 25 orang lagi meninggal di rumah sakit lain, termasuk rumah sakit di Kalkuta, yang menjadi rujukan," jelas Adhikari.

Tragedi ini terjadi ketika penduduk desa mengkonsumsi minuman keras pada Selasa (13/11) lalu, di tenda dekat Stasiun Kereta Api Sangrampur. Sesaat setelah meneguk minuman keras, warga kemudian mengalami mual dan muntah-muntah. Mereka juga mengeluh sakit perut.

Tragedi ini merupakan salah satu tragedi minuman keras oplosan terburuk yang pernah terjadi di India. Pada tahun 1992 lalu, sekitar 200 orang di Orissa tewas setelah mengkonsumsi minuman keras palsu. Lalu pada tahun 2009, kejadian serupa terjadi di Gujarat dan menewaskan 136 orang.

NEW BILLBOARD DEBICTS VIRGIN MARY HOLDING AND PREGNAND TEST


A controversial new billboard shows the Virgin Mary holding a pregnancy test with a "positive" reading.PREGNANCE TEST
The billboard, called "Mary is in the pink," was purchased by the St. Matthews-in-the-City Church in Auckland, New Zealand. The church says the billboard featuring the revered religious figure aimed to "avoid the sentimental [and] trite" and "spark thought and conversation." It bears no text.
This billboard is only the latest in a string of provocative, holiday-themed billboards for the church, according to local TV station 3 News. In 2009, they ran another Christmas billboard featuring Mary and Joseph in bed with the tagline, "Poor Joseph, God was a hard act to follow."
Vicar Glynn Cardy said that this year St. Matthews wanted to focus on what it was like for a real mother with a real child. "It's about a real pregnancy, a real mother and a real child.  It's about real anxiety, courage and hope."
On the church's website, St. Matthews says the lack of text on the billboard is intended to provoke thought: "We hope to do so with an image and no words. We invite you to wonder what your caption might be."
The billboard will stay up until Christmas Day.