Misteri mengenai siapa pelaku penusukan jemaat gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Hasian Lumbantoruan Sihombing akhirnya terkuak. Polisi membekuk dua pelaku di kawasan Bekasi.Tersangka Aji,20, dan Supriyanto,27, berikut pisau lipat yang digunakan untuk menusuk korban diserahkan ke Polda Metro Jaya.
Penangkapan tersangka sekitar pukul 20.00, Petugas Reskrim Polres Metro Bekasi dengan kegigihannya terus berupaya mencari informasi di lokasi kejadian sebanyak mungkin. Diketahuilah nama si penusuk itu. Namun orang yang dicari sulit ditemukan lantaran tak memiliki tempat tinggal tetap.
Tersangka Supriyanto ditangkap di bilangan Cawang. Dari HP milik Supriyanto inilah, kemudian Aji dipancing. Aji yang menusuk jemaat HKBP akhirnya ditangkap.
Tersangka Aji mengaku waktu itu, dibonceng motor Zainal. Lalu Zainal memberi pisau lipat dan Aji menusuk perut jemaat.Usai menusuk pisau dibuang lalu kabur.
Setelah menangkap kedua lelaki ini, petugas Reskrim Polres Metro Bekasi membawa keduanya ke lokasi kejadian. Di tengah malam, petugas mencari barang bukti tersebut. Sekitar 15 menit pisau lipat itu pun ditemukan.
Diakui ia tak suka dengan pendirian tempat ibadah di sana. Sementara tersangka Supriyanto mengaku, diamankan karena saat ke Jalan Asem Ciketing, bersama Aji. Kedua tangan kedua lelaki ini disatukan pakai borgol.
Peristiwa tersebut terjadi Minggu(11/9) pagi. Seorang jemaat HKBP, Asia Lumban Toruan,50, ditusuk lelaki tak dikenal di Jalan Asem Ciketing saat akan melakukan ibadah. Luka tusuk di perut membuat lelaki setengah baya ini harus dirawat di RS Mitra Keluarga Bekasi Timur. Selain lumban Toruan, pendeta Luspida Simanjuntak,40, menderita luka memar akibat pukulan benda tumpul (pos kota 12/9).
Kasus ini menjadi heboh. Bahkan Kapolda Metro Jaya saat itu Irjen Pol Timur Pradopo turun tangan menangani masalah ini. Kapolda mengatakan ini kasus kriminal murni, namun ungkapan Kapolda tak disetujui anggota DPR RI Sukur Nababan yang mengatakan ini bukan kasus kriminal, tapi kasus direncanakan.