Senin, 14 Februari 2011

AHMADIYAH SEJAK DATANG 1925 SUDAH DI TENTANG


Semenjak kehadirannya di Tapaktuan, Aceh pada tahun 1925, Ahmadiyah di Indonesia mengalami pasang surut. Sejarah mencatat, saat Ahmadiyah tiba di daerah Padang (1926), kelompok ini telah mendapat "perlawanan" dari penganut Islam setempat.
Metode dakwahnya yang dikenal lebih rasional dan liberal, membuat kalangan muda tertarik dengan "tawaran" Ahmadiyah. Di sisi lain, kehadiran mubaligh Ahmadiyah, menjadi serupa "ancaman" atas ajaran Islam yang dibawakan oleh para ulama. Bahkan mereka tak segan-segan mengajak berdebat mengenai Islam dengan kalangan ulama Islam yang telah mapan di tempat mereka bermukim.
Ahmadiyah yang datang melalui Sumatra dikenal sebagai Ahmadiyah Qadian, lantaran para penyebarnya memang berguru langsung ke tempat Ahmadiyah berasal, yakni di Desa Qadian, Punjab, India. Kelak mereka menamakan diri Jemaat Ahmadiyah Indonesia.
Sementara yang pertama masuk ke Jawa, tepatnya di Yogyakarta pada tahun 1924 disebut Ahmadiyah Lahore karena berpusat di Lahore, Pakistan. Kelak mereka menamakan diri sebagai Gerakan Ahmadiyah Indonesia yang berpusat di Yogyakarta. Penyebar awal faham ini adalah dua mubaligh Ahmadiyah asal India bernama Maulana Ahmad dan Mirza Wali Ahmad Baigh.
Perbedaan dan persamaan kedua faham Ahmadiyah tersebut menurut Badan Fikih Islam dalam sidangnya di Jeddah (Saudi Arabia) pada tanggal 10-16 Rabiuts Tsani 1406 H atau bertepatan dengan tanggal 22-29 Desember 1985 M adalah, ajaran pokok Ahmadiyah Qadian ada 4 (empat), yaitu keyakinan bahwa Mirza Ghulamfaham  Ahmad adalah : (1) seorang nabi, (2) Isa anak Maryam, (3) Imam Mahdi, dan (4) seorang mujaddid. Sedang ajaran pokok Ahmadiyah Lahore, menolak tiga ajaran pertama tersebut dan hanya meyakini Mirza Ghulam Ahmad sebagai mujaddid.
Ahmadiyah menemukan puncak kejayaannya di Indonesia terjadi pada masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur. Kala itu, dengan terang-terangan Gus Dur menyatakan siap membela warga Ahmadiyah.
Namun bulan madu tersebut tak berlangsung lama, Zuhaeri Misrawi, Lulusan Fakultas Ushuludin Universitas Al Azhar, Kairo, yang meneliti Ahmadiyah secara intensif sepanjang lima tahun terakhir ini mencatat, penentangan umat Islam Indonesia terhadap Ahmadiyah paling masif terjadi pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Penentangan yang disertai tindak kekerasan diawali tahun 2005 yang mengakibatkan markas Ahmadiyah di Parung, hancur. Berikutnya,terjadi di Kuningan, Makassar, Lombok Barat, dan wilayah lainnya.
Awalnya
Pada laman Alislam.org/Indonesia, tertulis, awalnya adalah tiga pemuda dari Sumatera Tawalib - suatu pesantren Islam di Sumatera Barat - meninggalkan negeri mereka untuk melanjutkan sekolah agama. Mereka adalah (alm) Abubakar Ayyub, (alm) Ahmad Nuruddin, dan (alm) Zaini Dahlan. Mereka masih sangat muda sekali saat mereka pergi, yang paling tua baru berusia duapuluh tahun sementara yang paling muda baru berusia enambelas tahun.
Semula, mereka merencanakan untuk pergi ke Mesir, karena Mesir sudah lama terkenal sebagai pusat studi Islam. Tetapi para guru mereka di Sumatera Tawalib menyarankan mereka untuk pergi ke India, karena India mulai menjadi pusat pemikiran modernisasi Islam. Mereka berangkat secara terpisah, (alm) Abubakar Ayyub berangkat bersama dengan (alm) Ahmad Nuruddin, sedangkan (alm) Zaini Dahlan menyusul kemudian.
Ketiga pemuda itu berkumpul kembali di Lucknow, India. Tidak seorang pun dari ketiganya saat itu menyangka bahwa keberangkatan mereka akan menjadi satu peristiwa monumental terpenting dalam perkembangan Islam di Indonesia, khususnya bagi Ahmadiyah di Indonesia.
Ketiga pemuda Indonesia itu segera sampai di Lahore dan sangat terkesan pada ajaran Ahmadiyah yang banyak mengubah berbagai aspek keimanan dan pemahaman mereka akan Islam, meskipun saat itu mereka mendapatinya dari Anjuman Isyaati Islam atau dikenal dengan nama Ahmadiyah Lahore. Segera ketiga pemuda itu mendapati bahwa sumber dari Ahmadiyah adalah dari Qadian, dan sekalipun ditentang dan dilarang oleh Anjuman Isyaati Islam (Ahmadiyah Lahore), ketiga pemuda itu pergi ke Qadian, pusat Jemaat Ahmadiyah yang didirikan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad.
Ketiga pemuda Indonesia itu melanjutkan studi mereka di Madrasah Ahmadiyah. Tidak lama kemudian mereka merasa perlu membagi ilmu yang telah mereka terima itu dengan rekan-rekan mereka di Sumatera Tawalib. Mereka mengundang rekan-rekan pelajar mereka di Sumatera Tawalib untuk belajar di Qadian. Tidak lama kemudian duapuluh tiga orang pemuda Indonesia dari Sumatera Tawalib bergabung dengan ketiga pemuda Indonesia yang terdahulu, untuk melanjutkan studi juga baiat masuk ke dalam Jemaat Ahmadiyah.
Dua tahun setelah orang Indonesia yang pertama baiat ke dalam Ahmadiyah, pimpinan Ahmadiyah Qadian saat itu, Hadhrat Khalifatul Masih II, pergi ke Inggris untuk menghadiri Seminar Agama-agama di Wembley, kemudian mengadakan kunjungan di Eropa.
Setelah Hadhrat Khalifah kembali dari lawatan ke barat, para pelajar Indonesia menginginkan sekali agar negara mereka, Indonesia, mendapatkan pengajaran langsung dari Hadhrat Masih Mau’ud a.s. melalui khalifahnya. Para pelajar kemudian mengundang Hadhrat Khalifatul Masih II dalam suatu jamuan teh, yang di dalamnya (alm) Haji Mahmud - juru bicara para pelajar Indonesia - menyampaikan sambutan dalam Bahasa Arab, mengungkapkan harapan mereka bahwa sebagaimana Hadhrat Khalifatul Masih II telah mengunjungi barat, mereka mengharapkan Hadhrat Khalifatul Masih II  berkenan mengunjungi ke timur, yaitu ke Indonesia.
Kemudian, (alm) Maulana Rahmat Ali dikirim oleh Hadhrat Khalifatul Masih II  sebagai muballigh ke Indonesia sebagai. Pada hari yang dibasahi hujan, pertengahan musim panas tahun 1925, Hadhrat Khalifatul Masih II, Hadhrat Haji Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad memimpin pelepasan (alm) Maulana Rahmat Ali berangkat ke Indonesia. Semenjak itulah, pondasi perkembangan Ahmadiyah Qadian di Indonesia telah diletakkan.
Maulana Rahmat Ali tiba pertama kali di Tapaktuan, Aceh. Di sana ada beberapa orang Indonesia yang baiat masuk Ahmadiyah. Tidak lama kemudian Maulana Rahmat Ali berangkat menuju Padang, ibukota Sumatera Barat. Di Padang, titik balik terjadi, banyak kaum intelektual, ulama Islam dan tokoh-tokoh masuk ke dalam Ahmadiyah, demikian pula orang-orang biasa. Dan di Padang-lah pada tahun 1926 Ahmadiyah secara resmi berdiri sebagai suatu jemaat atau organisasi.
Pada tahun 1931 Maulana Rahmat Ali berangkat menuju Jakarta, ibukota Indonesia. Dan perkembangan Ahmadiyah semakin cepat, banyak kaum intelektual, orang terpelajar, tokoh-tokoh terkenal dan masyarakat ningrat masuk ke dalam Ahmadiyah. Dan di Jakarta-lah Pengurus Besar Ahmadiyah didirikan dengan (alm) R. Muhyiddin sebagai Ketua pertamanya.
Hadhrat Khalifatul Masih II juga mengirimkan beberapa muballigh, dan para pelajar Indonesia yang belajar di Qadian untuk pulang kembali. Tetapi perkembangan itu bukan tanpa perjuangan. Para ulama Indonesia, baik tradisional maupun modernis terus menyerang dan menentang. Banyak perdebatan resmi terjadi antara Ahmadiyah dan ulama Islam lainnya, dan yang terbesar adalah dilaksanakan di Jakarta pada tahun 1933.
Kisah Maulana Rahmat Ali
Dalam bukunya, "Gerakan Ahmadiyah di Indonesia", Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain meencatat, Sumatra Barat merupakan pusat aktivitas penyebaran Ahmadiyah Qadian sebelum berkembang ke Jawa, meski sebenarnya benih pertama Ahmadiyah pertama ditebar di Tapaktuan, Aceh, pada 1925.
Semasa penjajahan, Sumatra Barat berstatus sebagai Karesidenan, Residentie Sumatra's Westkust. Daerah ini dulu sudah termasuk daerah yang cukup penting karena letaknya yang strategis, di mana pantai sebelah Barat Sumatra bagian tengah menjadi daerah penghubung ujung utra dan ujung selatan Sumatra. Daerah pesisirnya (padang laut) menempati posisi strategis sebagai pintu gerbang masuknya segala sesuatu, baik yang bersifat materi maupun ideologi. Itu karena di sana tempo dulu terdapat pelabuhan dagang yang ramai, seperti Air Bengis, Sasah, Pariaman, Painan, Kambang dan Air Haji.
Pada masa itu, Indonesia memang banyak didatangi oleh para" pembaharu" Islam. Dalam situasi keagamaan seperti itulah Ahmadiyah yang datang dari India turut mewarnai gerakan keagamaan di Indonesia.
Pada tahun 1926, Maulana Rahmat Ali meninggalkan Tapaktuan menuju Padang. Dalam catatan sejarah, di kota ini, atas petunjuk Abdul Azis Shareef yang saat itu belajar di Qadian; Maulana Rahmat Ali tinggal di rumah Daud Bonggo Dirajo yang terletak di Pasarmiskin.
Setibanya di Padang, Rahmat Ali mulai melakukan tabligh seperti pada waktu ia tiba di Tapaktuan hingga ke daerah Padang Panjang dan Bukit Tinggi. Namun tabligh Rahmat rupanya mendapat penentangan dari ulama setempat. Akhirnya berdiri sebuah komite yang bernama "KOmite Mencari Hak" yang dipimpin oleh Tahar Sutan Marajo. Tujuannya untuk mempertemukan mubaligh Ahmadiyah dengan ulama Minangkabau.
Itu terjadi pada permulaan tahun 1926. Akan tetapi, penyelenggaraan debat tidak jadi dilaksanakan karena pihak alim ulama tidak datang kecuali hanya murid-muridnya saja sehingga para anggota komite merasa kecewa. Kelak, pada
Reaksi lain, masih di tahun yang sama (1926), ayah Hamka, DR, H Abdul Karim Amrullah, mengecam keras paham Ahmadiyah yang dibawa Rahmat Ali dan menganggap bahwa kaum Ahmadiyah berada di luar Islam. Bahkan lebih tegas lagi, dianggap sebagai kafir. Kecaman tersebut dituangkan dalam tulisannya yang berjudul Al Qaul ash-Shahih. Namun hal itu tidak menghambat perkembangan jemaat Ahmadiyah di Padang. Anggota Ahmadiyah pada awal berdirinya berjumlah 15 orang. Mereka antara lain, Mohammad Taher Sutan Marajo, Daud Gelar Bongso Marajo, dan lain-lain.
Dengan demikian, Maulana Rahmat Ali boleh disebut sebagai pembawa paham Ahmadiyah Qadian ke Indonesia bersama pemuda-pemuda Indonesia yang belajar di Qadian. Oleh karena itu, Maulana Rahmat Ali dipandang sebagai perintis Ahmadiyah Qadian di Indonesia yang dalam perkembangannya menjadi sebuah organisasi dengan nama Jema'at Ahmadiyah Indonesia.
Setelah berdiri sebagai organisasi di tahun 1929, Maulana Rahmat Ali beserta para pengikutnya kerap mendapat ejekan. Bunyi ejekan yang dilontarkan adalah, "lore! Lore! Lore!" Sebutan ini berasal dari nama kota Lahore. Rahmat Ali disoraki dengan kata-kata Dajjal, tukang sihir, dan pembawa nabi baru. Meski demikian, Iskandar mencatat, Maulana Rahmat Ali tetap melakukan tabligh ke daerah lain, seperti Bukittinggi, Payakumbuh, dan beberapa daerah lainnya. Dia dibantu oleh M Haji Mahmud yang saat itu baru kembali dari Qadian.
Dua Ahmadiyah Bertemu di Jawa
Tahun 1931, Rahmat Ali meninggalkan Sumatra menuju Jawa. Akan tetapi dia tidak pergi berdakwah ke Yogyakarta, sebab di sana telah bermukim mubaligh asal India dari paham Ahmadiyah Lahore. Ahmadiyah Lahore sudah lebih dulu dikenal di Jawa, tepatnya di Yogyakarta pada 1924, setahun lebih awal dibanding Ahmadiyah Qadian yang dikenal di Sumatra atau dua belas tahun setelah Muhammadiyah berdiri. Informasi mengenai kedatangan Ahmadiyah Lahore di Jawa tidak sejelas kedatangan Ahmadiyah Qadian di Sumatra. Kedatangan dua orang mubaligh dari Hindustan, Maulana Ahmad dan Mirza Wali Ahmad Big, tak begitu jelas siapa yang mengundangnya.
Menurut sebuah sumber, Wali Ahmad Baigh sebenarnya ingin ke Manila, namun karena tidak ada biaya hidup yang cukup ia terpaksa tinggal di Indonesia.
Jika Ahmadiyah Qadian dikenal lebih progresif yang terang-terangan siap melakukan perdebatan dengan kaum muslimin, mubalig Ahmadiyah Lahore dalam penampilannya menampakkan kerendahan hati. Sasaran awalnya hanya sekelompok pemuda melalui pengajaran bahasa Inggris. Sasaran berikutnya baru masyarakat Islam Jawa, khususnya dari kalangan Muhammadiyah.
Ahmadiyah Lahore secara umum dipandang tidak begitu kontroversial jika dibanding dengan ajaran Ahmadiyah Qadian. Ahmadiyah Lahore tidak memperkenalkan Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi, tetapi hanya sebagai mujaddid, serta tidak memandang kafir terhadap orang di luar Ahmadiyah.
Pada awal kemunculannya, kedua aliran tersebut dapat menarik simpati, khsusnya di kalangan kaum muda. Ini disebabkan karena kajian Islam yang ditawarkan lebih modern, dalam arti lebih rasional dan liberal, meski dalam perjalanannya tetap menimbulkan konflik dan mendapat perlawanan keras dari kaum muslimin.
Menurut Arnold J. Toynbee dalam bukunya A Study of History, tidaklah dapat dimungkiri bahwa kehadiran Ahmadiyah di Indonesia merupakan sebuah tantangan bagi umat Islam Indnesia, khsusnya para ulama dan tokoh-tokoh Islam. Apalagi setelah ada respons dari sebagian masyarakat Islam yang menyatakan diri mengikuti paham Ahmadiyah.
Salah satu respons positif muncul dari H.O.S Tjokoroaminoto. Meskipun Muhammadiyah telah mengambil jarak dan telah mengambil sikap tegas terhadap Ahmadiyah, namun hubungan Tjokroaminoto dengan Wali Ahmad Baig tetap berjalan baik. Bahkan konon, telah ada pembicaraan persahabatan secara tertutup yang mengakibatkan Muhammadiyah meminggirkan Sarekat Islam dan H.O.S Tjokroaminoto.
Ahmadiyah akhirnya berkembang di tanah Jawa, mulai dari Yogyakarta, Purwokerto, Wonosobo, Tasikmalaya, Garut, Surabaya, Bogor, Jakarta, dan daerah lainnya.
Ahmadiyah dari waktu ke waktu
Periode 1950-an merupakan periode perkembangan cepat namun juga periode yang penuh kepahitan bagi Ahmadiyah. Para pemberontak DI/TII, membantai beberapa orang Ahmadiyah di Jawa Barat. Kesalahan mereka hanyalah bahwa mereka tetap teguh dalam keimanan mereka, menolak untuk keluar dari Ahmadiyah. Pada tahun 1953, pemerintah mengesahkan Jemaat Ahmadiyah sebagai badan hukum dalam Republik Indonesia. Organisasi ini berbadan hukum dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sejak 1953 (SK Menteri Kehakiman RI No. JA 5/23/13 Tgl. 13-3-1953). Ini membuka pintu tabligh lebih besar lagi. Pengaruhnya tampak pada tahun 1950-1970 ketika banyak tokoh negara yang sangat akrab dengan Ahmadiyah dan dekat dengan orang-orang Ahmadiyah.
Sebagaimana upaya-upaya negara-negara Islam untuk menghancurkan Ahmadiyah melalui Rabithah Alam al Islami semakin menjadi-jadi di awal 1970-an, para ulama Indonesia mengikuti langkah mereka. Maka ketika Rabithah Alam al Islami menyatakan Ahmadiyah sebagai non muslim pada tahun 1974, sebagaimana Majelis Nasional Pakistan melakukan hal yang sama, para ulama Indonesia juga terang-terangan tak menyukai Ahmadiyah. Sejak saat itu, Jemaat Ahmadiyah Indonesia menghadapi berbagai hambatan dan halangan dalam perkembangannya, baik dalam bidang tabligh maupun dalam bidang tarbiyat. Tahun 1974, MUI memberikan fatwa sesat terhadap Ahmadiyah.
Halangan dan rintangan tersebut oleh kaum Ahmadiyah dimaknai sebagai penggenapan nubuwatan Nabi Muhammad s.a.w. bahwa para pengikut Imam Mahdi - pengikut sejati Rasulullah s.a.w. di akhir zaman - akan menghadapi keadaan yang sama dengan para sahabat Rasulullah s.a.w., sebagaimana disebutkan dalam Al Quran Surah Al Jumu’ah: 3-4.
Periode 1980-an adalah periode perjuangan sekaligus penekanan dari pemerintah dan para ulama. Banyak mesjid Ahmadiyah yang dirubuhkan oleh massa. Majelis Ulama Indonesia merekomendasikan kepada pemerintah untuk menyatakan Ahmadiyah sebagai non-Islam. Banyak Ahmadi yang menderita serangan secara fisik. Selanjutnya MUI menetapkan Ahmadiyah sebagai aliran sesat.
Periode 1990-an menjadi periode perkembangan pesat Jemaat Ahmadiyah Indonesia. Perkembangan itu menjadi lebih cepat setelah Hadhrat Khalifatul Masih IV atba, Hadhrat Tahir Ahmad, mencanangkan program Baiat Internasional dan mendirikan Moslem Television Ahmadiyya (MTA).
Tahun 1999 saat Abdurrahman Wahid menjadi presiden keempat Republik Indonesia, Ahmadiyah seperti mendapat bapak asuh yang melindungi mereka. Secara terbuka Gu Dur, pangilan akrab Abdurrahman Wahid siap membela kaum Ahmadiyah dari "serangan" umat Islam yang tak sepakat dengan ajaran Ahmadiyah.
Tahun 2000 warga Ahmadiyah berhasil menggapai mimpi lamanya untuk mendatangkan pimpinan Ahmadiyah internasional yag berkedudukan di London, Inggris, ke Indonesia. Pimpinan tertinggi Ahmadiyah Hadhrat Mirza Tahir Ahmad ke Indonesia datang dari London menuju Indonesia. Ketika itu dia sempat bertemu dan mendapat sambuatan baik dari Presiden Republik Indonesia, Abdurahman Wahid dan Ketua MPR, Amin Rais.
http://ptsii.blogspot.com
Tahun 2005, MUI menegaskan kembali fatwa sesat kepada Ahmadiyah. Akibatnya, banyak mesjid Ahmadiyah yang dirubuhkan oleh massa. Selain itu, banyak Ahmadi yang menderita serangan secara fisik.
Atas nama Pemerintah Indonesia, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Jaksa Agung pada tanggal 9 Juni 2008 telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama, yang memerintahkan kepada penganut Ahmadiyah untuk menghentikan kegiatannya yang bertentangan dengan Islam.
Penyerbuan yang menimpa warga Ahmadiyah di Kampung Peundeuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, Ahad (6/2) pukul 10.45 yang mengakibatkan tewasnya tiga orang warga Ahmadiyah adalah peristiwa tragis paling aktual, setelah sebelumnya basis-basis mereka di Parung, Lombok Barat, Makassar, dan tempat-tempat lainnya diobrak-abrik massa.

sumber KOMPAS 16 FEBUARI 2011

ANAK SMP RILIS ANTI VIRUS 150 RIBU DI UNDUH BERBAGAI NEGARA




Bandung  - Sebuah program Antivirus asal Indonesia muncul dari tangan pelajar kelas 2 SMPN 48 di Bandung. Arrival Dwi Sentosa, 14 tahun, membuat ARTAV Antivirus gratis. Pengunduhnya kini tak kurang dari 150 ribu orang dari penjuru dunia.
Antivirus tersebut seperti program sejenis lain yang telah dijual oleh perusahaan asing. Cara kerjanya sama. Namun lebih banyak membasmi virus buatan dalam negeri hingga sekitar 60 persen. "Sekarang virus yang sudah bisa dimatikan 1.031 macam," ujarnya.
http://ptsii.blogspot.com

ARTAV sejauh ini mampu memindai ratusan ribu varian virus. Pengunduhnya tak hanya dari Indonesia, tapi juga pengguna di Perancis, Jerman, Israel, dan Palestina. Dalam sebuah survey di sebuah situs tentang kemampuan memindai virus, ARTAV berada di posisi ketiga, dibawah dua merek antivirus ternama di dunia.

Arrival yang biasa dipanggil Ipal, mulai merintis pembuatan antivirus itu pada September 2010 lalu. Awalnya ia belajar otodidak dari buku-buku komputer. "Gara-garanya waktu itu motherboard komputer mati kena virus pas buka internet," ujarnya. Sampai sekarang, jenis virus itu masih ditelusurinya.

Program itu dibuatnya di rumah sepulang sekolah. Kakaknya, Taufik Aditya Utama, pelajar SMA 25 Bandung, ikut membantu pembuatan desain tampilan dan logo. Nama ARTAV singkatan dari nama Arrival dan Taufik.

Untuk menguji karyanya, Ipal rajin mengumpulkan virus-virus yang ada di komputer beberapa warung internet di sekitar sekolahnya di daerah Ciwastra, Bandung. Kadang ia minta penjaga warnet kenalannya untuk mencari virus lalu disimpannya di USB dan dibawa pulang.

"Sehari bisa dapat 10-20 virus baru," kata Ipal yang bercita-cita ingin seperti Bill Gates itu. Selanjutnya, antivirus buatannya secara berkala diuji ke komputer pribadi teman-teman sekolahnya. Memenuhi permintaan pengguna, ARTAV juga bisa dipakai untuk menangkal penularan virus dari USB.

Kemampuannya di bidang rekayasa tekonologi komputer itu, juga membuat ibu Ipal, Yeni Sofia, 38 tahun, kaget, sekaligus bangga. Kaget, karena banyak orang menghargai dan ingin membantu kemampuan anaknya untuk lebih berkembang. "Saya bahagia karena perjalanan pembuatan antivirus ini memang panjang," ujar Yeni., seorang guru Taman Kanak-kanak di Bandung ini.

Ipal bukan berasal dari keluarga kaya. Yeni hanya bekerja sebagai guru TK dengan gaji Rp. 300 ribu perbulan. Keluarga ini kerap berpindah-pindah tempat, dan kini mereka mengontrak rumah ukuran tipe 21 di daerah Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Herman Suherman, 46 tahun, iyah Ipal, pensiunan PT Inti yang kini menjual pulsa dan telepon genggam bekas.

Menurut Yeni, buku-buku komputer yang cukup mahal hanya bisa mereka beli saat musim diskon hingga 50 persen. Ipal memotong uang sakunya Rp 30 ribu per minggu untuk menabung uang buku itu dan pencarian virus di warnet-warnet. "Itu sisa hasil uang ongkos sekolah Rp 16 ribu seminggu," kata Yeni.

Mereka sempat meminta bantuan ke Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf karena Arrival punya bakat yang harus dikembangkan. "Dua kali kami kirim surat tahun lalu tapi belum ada balasan," kata Yeni.
Untungnya, dosen-dosen Institut Teknologi Bandung kini membuka pintu kelasnya agar Ipal bisa kursus gratis sepekan sekali tiap Jumat sore. “Saya dan kakak mau mengembangkan antivirus buat telepon genggam,” kata Ipal.

Pakar keamanan komputer dari ITB Budi Raharjo mengatakan, antivirus buatan Ipal tergolong hebat untuk anak seusianya. "Inovasinya apa? Kebaruan antivirus itu sebagai buatan Indonesia," ujarnya. Dia berharap terobosan ini diikuti perusahaan lokal untuk membuat antivirus asli Indonesia. Soalnya, virus yang beredar di Indonesia ini kebanyakan bukan buatan lokal alias impor.

BOCAH SMP RINTIS ANTI VIRUS 150 RIBU DI UNDUH BERBAGAI NEGARA


DEMO ANTI PEMERINTAH DI IRAN MENIMBULKAN KEKACAUAN


Bentrok pecah antara polisi Iran dan puluhan ribu demonstran di pusat kota Teheran, Iran, Senin,, 14 Februari 2011. Aparat keamanan menggunakan pentungan dan gas air mata berusaha menghalau para  aktivis oposisi di Lapangan Enghelab dan Lapangan Imam Hossein.

Sementara, para demonstran berusaha melinduingi diri dengan membuat benteng dari tong-tong sampah dari kepulan gas putih yang menyengat mata.

"Kami mendukungmu, Moussavi," teriak para demonstran, menyatakan dukungan pada tokoh oposisi, Mir Hossein Moussavi. Juga teriakan, "Matilah diktator" yang ditujukan pada Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad.

Saksi mata, kepada Associated Press mengatakan, aparat keamanan dengan menggunakan sepeda motor berusaha mengejar dan menangkap para demonstran.

Apa yang terjadi di Iran nyaris luput dari liputan media. Media asing dilarang meliput protes yang terjadi. Produser BBC mengatakan, Iran dilanda 'kekacauan total'. Situs Los Angeles Times, melansir bahwa kekacauan di Iran itu dimuat di situs video YouTube.

Video lainnya diunggah dari akun Facebook Mir Hossein Moussavi. menunjukkan pada demonstran berbaris di jalanan Kota Teheran pada hari Senin, menyerukan pembebasan tahanan politik.

Tiba-tiba, merela panik dan berhamburan ke arah yang berlawanan. Menurut Mousavi di halaman Facebook, mereka melakukannya karena dihadang gas air mata. Lihat videonya di sini.

Para aktivis oposisi Iran turun ke jalan menentang Presiden Mahmoud Ahmadinejad, yang mereka sebut sudah berkuasa secara tidak sah. Para demonstran mengaku tak takut ancaman pemerintah yang akan menindak keras para demonstran.

Sebelum demo digelar, Pemerintah Iran telah mengawal ketat pusat ibu kota Teheran. Aparat berpakaian preman juga memblokir rumah-rumah tokoh oposisi.

Salah satunya kediaman Mir Hossein Moussavi. Jalan menuju rumahnya diblokir. Menurut situs oposisi, Kaleme, jaringan telepon kabel dan layanan telepon seluler di wilayah sekitar rumah juga diputus. Akibatnya, istri Moussavi, Zahra Rahnavard, terkurung.

Sementara, Kamera pengawas di kediaman tokoh oposisi Mehdi Karrubi dicuri atau dirusak.

PESAWAT LION AIR TERGELINCIR DI PEKAN BARU



PEKANBARU - Pesawat Lion Air JT 0392 rute Jakarta-Pekanbaru tergelincir di Bandara Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Senin (14/2/2011) sekitar pukul 21:30 WIB. Pesawat melakukan pendaratan darurat di run way.

Informasi yang dihimpun Tribun Pekanbaru  pesawat tergelincir karena kondisi landasan yang masih basah tak mampu menahan laju pesawat, sehingga pesawat tergelincir di ujung bandara.

"Posisi kepala pesawat ke arah barat laut, sebagian badan pesawat sudah keluar dari landasan. Saat itu semua penumpang panik," kata Riri (20), salah satu penumpang pesawat tersebut.

Ia mengatakan, saat baru mendarat pintu pesawat hanya bagian depan yang dibuka, sehingga penumpang yang telah ketakutan berdesak-desakan menuju ke pintu depan. "Kondisi di dalam pesawat yang gelap," ujar Riri.

Setelah itu, tutur Riri, penumpang dijemput dengan sebuah bus yang hanya bisa mengangkut sekitar 40 orang. Penumpang akhirnya diangkut secara bergantian.

"Seluruh para penumpang akhirnya bisa terangkut ke bandara pada pukul 22.00 WIB. Untuk menunggu mengambil bagasi dibutuhkan waktu hingga pukul 23.00 WIB," ujarnya.

Sementara itu, para wartawan dilarang oleh petugas penjaga pintu untuk masuk menuju terminal. Airport Duty Manager, Angkasa Pura II Pekanbaru, Ibnu Hasan, yang pada malam itu bertugas tidak mau menjawab sambungan telepon Tribun.

Sementara itu, Manager Lion Air Pekanbaru, Novi, saat dikonfirmasi Tribun melalui telepon dan sms tidak bersedia menjawab telepon dan membalas SMS.(

MOBIL TERBANG DARI INDIA



Bicara mobil yang betul-betul mobil bisa terbang, sampai saat ini belum ada yang sukses secara signifikan. Nah, kali ini, Vishwanath dari India memamerkan mobil terbang berbasis Suzuki Maruti 800 di sebuah pergelaran kedirgantaraan, Aero India 2011.
Menurut pria berusia 52 tahun itu, mobil kecil ini memanfaatkan empat bilah logam di tiap sudut atap dan vakum di tiap rongga roda supaya bisa melayang. Vakumnya berfungsi mendorong mobil secara vertikal dan melawan gravitasi. Ini berguna saat menghindari kemacetan.
"Setelah mempelajari 2,5 juta obyek yang berhubungan dengan mobil dan menggunakan teori-teori yang kompleks, saya yakin mobil ini mampu melayang secara vertikal," urainya.
Vishwanath juga mengaku telah mengembangkan teknologi ini selama 16 tahun. Ia telah memiliki 40 paten dan mengembangkannya bersama perusahaan yang dia miliki dengan nama B'Lorean (gabungan kata "Banglore" dan "DeLorean", mobil sport di film Back To The Future). Kini, Vishwanath sedang mencari investor.
"Temuan ini berasal dari hitungan matematis yang kompleks. Versi kecilnya sudah saya coba dalam terowongan penguji yang saya buat sendiri," tambahnya.
Lucunya, mobil ukuran asli yang sedang ia pajang itu belum diuji terbang. Satu lagi, patut dipertanyakan juga bagaimana pihak penyelenggara acara Aero India 2011 bisa mengizinkan mobil ini dipamerkan di sana, di antara jet-jet tempur yang sudah pasti bisa terbang?
Lepas dari hal itu, ada komentar menarik dari pembaca yang mengaku pernah tinggal di India. "Orang-orang di sana butuh harapan dan doa... Saat seseorang menjanjikan sesuatu plus diperkuat embel-embel "matematis" yang tak umum bagi awam, orang-orang di sana akan mempercayainya, bahkan sebelum diuji coba. Seseorang yang kaya di sana bisa saja mau menjadi investornya. Enggak percaya? Kita tunggu saja." (Dimas)

BUBARKAN AHMADIYAH ATAU REVOLUSI TEMA TABLIK AKBAR FPI



Jakarta - Malam ini Front Pembela Islam (FPI) menggelar tabligh akbar untuk memperingati maulud Nabi Muhammad SAW. Dalam tabligh ini, spanduk bertuliskan 'Bubarkan Ahmadiyah atau Revolusi' menjadi latar belakang panggung utama.

Acara tabligh akbar ini di depan di sekitar markas FPI, Jl KS Tubun, Jakarta Barat, Senin (14/2/2011) malam. Tulisan 'Bubarkan Ahmadiyah atau Revolusi' yang berwarna merah itu tampak jelas pada kain putih berukuran sekitar 10x3 meter yang menjadi latar.

Selain pembubaran Ahmadiyah, beberapa spanduk dengan ukuran relatif lebih kecil juga berada di sekitar acara ini. Di antaranya berbunyi 'Ayo Tolak Gereja Liar' dan 'Perangi Liberal'.

Acara diawali dengan pembacaan shalawat yang diiringi dentuman rebana. Ketua FPI Pusat Habib Rizieq memimpin langsung pembacaan shalawat.

Peserta tabligh akbar didominasi oleh kaum pria yang mengenakan jaket putih bertuliskan 'Front Pembela Islam' di belakangnya. Acara tabligh akbar ini, selain dihadiri oleh anggota FPI, juga dihadiri oleh rombongan umat Islam di sekitar Petamburan.

"Tidak cuma FPI saja, ini terbuka untuk umum," ujar salah seorang satgas keamanan dari FPI di lokasi yang menolak disebutkan namanya.

Jalan KS Tubun sendiri ditutup untuk kedua arah. Petugas kepolisian mengarahkan kendaraan yang lewat ke jalur alternatif berupa jalan kecil di sekitar Jl KS Tubun. (fjr/lrn)

MISTERI KESURUPAN BERANTAI DI SUMEDANG



SUMEDANG - Warga Kampung Nalegong, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Utara, bergiliran kesurupan sejak tiga hari lalu. Kesurupan itu terjadi secara berantai dari rumah ke rumah warga yang berada di lereng Gunung Palasari.

"Sampai saat ini kejadian kesurupan masih terus terjadi dan jika satu keluarga sembuh maka ada keluarga yang berbeda rumah malah kesurupan," kata Kusnadi (40), Ketua RT di Nalegong, Senin (14/2/2011).

Kusnadi mengaku warga di kampungnya saat ini terus bersiaga dan ronda malam semakin ditingkatkan. "Siangnya teman saya main bersama dan saat malam harinya malah kesurupan. Bukan hanya suaminya, tapi juga istrinya. Setelah suaminya sadar, malah istrinya kesurupan," kata Kusnadi lagi.

Ia mengatakan saat kesurupan itu, mereka menjerit-jerit dan selalu bilang kedinginan. "Tiba-tiba saja yang kesurupan itu berteriak-teriak dan matanya melotot serta mengatakan tiris (dingin)," katanya.

Kejadian pertama kesurupan itu, kata Kusnadi, terjadi akhir pekan lalu. "Biasanya kesurupan itu terjadi menjelang malam dan sampai saat ini sudah ada tiga RT yang warganya kesurupan secara bergiliran. Selain RT 1 dan 2 kini kesurupan itu pindah ke RT 4," kata Kusnadi.

Beberapa ustaz dan orang pintar di kawasan tersebut diterjunkan untuk meredam kesurupan bergiliran itu. Kusnadi, yang juga anggota polisi, mengaku kurang begitu percaya dengan kesurupan yang disebut-sebut masuknya mahluk halus. "Saya meminta warga di sini untuk lebih waspada dan ronda dilakukan karena bisa saja ada tindak pidana," katanya lagi.

Sebab, kata dia, tak tertutup kemungkinan saat warga geger dan waswas dengan kejadian kesurupan berantai itu ada pihak yang memanfaatkan situasi dengan bertindak jahat. "Saat warga waswas dan kalang kabut dengan kesurupan itu malah ada yang memamfaatkan situasi dengan bertindak kejahatan seperti melakukan pencurian sehingga ronda harus ditingkatkan," katanya.

KONTES BERHADIAH ISTRI MENUAI KRITIK



The Rock FM's, sebuah stasiun radio di Selandia Baru menuai kritik. Gara-garanya radio itu menggelar sebuah kontes jodoh buat pendengar pria. Yang menjadi masalah kontes ini berhadiah istri sesungguhnya.  

Pemenang kontes akan dikirim langsung ke Ukraina untuk mencari sang pendamping hidup dari agen biro jodoh di negara tersebut. Si pemenang diberikan waktu selama 12 hari mendapatkan istri. Dia juga mendapat akomodasi dan uang saku sebesar 2.000 dolar Selandia Baru. 

Aktivis sosial Selandia Baru, Sue Bradford mengatakan kompetisi ini sangat menganggu. "Mereka menjual sesuatu yang seharusnya menjadi sangat sakral dalam kehidupan manusia," katanya. 

Direktur Program The Rock FM menanggapi kritikan Sue dengan santai. "Pada akhirnya kan terserah kepada pemenangnya, apakah mau menikah atau tidak," katanya. 

Untuk bisa mengikuti kontes ini, pendengar harus mengisi formulir juga mengirimkan foto. Kontes ini berlangsung sejak 7 Februari hingga 28 Februari 2011. 

Sebanyak 5 finalis akan dipilih oleh penyiar The Rock M dan staff dibantu oleh perwakilan dari biro jodoh, Endless Love Agency dari Ukraina. Kelima finalis kemudian mendapat tes dari psikolog, mereka juga akan ditelusuri lewat teman dan keluarganya. 

Pemenangnya diambil lewat pemilihan secara online dan beberapa tes. Yang pasti, pendengar yang boleh mengikuti kontes ini sudah berumur minimal 18 tahun. Di situs The Rock FM, sudah terpampang beberapa pendengar pria yang mengikuti kontes ini. 

GEGER HILANGNYA 22 MAYAT BALITA DI CURI PENGANUT ILMU HITAM

Rata-rata balita. Ada yang sudah terkubur selama 2-3 tahun lebih.


Kejadian menggemparkan terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur. Sekitar 22 makam dibongkar. Jasad di dalamnya yang kebanyakan adalah balita, raib. Data Kepolisian Sektor Sedati menyebutkan, sebanyak 15 jasad hilang di Desa Pabean. Dua lainnya hilang di pemakaman Dusun Alas Tipis dan lima di pekuburan Desa Semampir.

Ditemui VIVAnews.com, juru kunci Makam Desa Semampir, Abdul Latif, mengaku ia baru mengetahui peristiwa itu pada Rabu pekan lalu. "Saya tahunya hari Rabu pagi pukul 06.00 WIB, waktu itu saya menyapu lokasi makam," kata Abdul, Senin, 14 Februari 2011.

Kala itu ia melihat makam-makam sudah berlubang bekas galian. "Saya curiga. Kemudian saya melapor ke Pamong (Lurah) tentang apa yang saya lihat," katanya.

Didorong rasa penasaran, Abdul lantas memeriksa keseluruhan areal makam. Dia mendapati ada lima makam yang baru digali. Rata-rata makam balita. "Ada yang sudah terkubur selama tiga tahun lebih. Ada juga yang dua tahun," kata dia.

Kini, pemakaman Semampir yang berjarak hanya 100 meter dari Bandara Internasional Juanda dikelilingi garis polisi. Aparat kepolisian telah disebar ke lokasi-lokasi pekuburan. Salah satunya ke Makam Bonosari. Di sana ditemukan kain kafan berserakan. Bahkan, ada yang tersisa cuma seutas tali kafan. Di dua makam lain, ditemukan tulang-belulang manusia dalam keadaan rusak.

Sebelumnya, Kapolsek Sedati, Ajun Komisaris Pol. Dodon Prijambodo mengatakan, diduga ini ulah pencuri mayat. Pengguna ilmu hitam? "Mungkin ada tujuan lain. Kami belum menggali soal kemungkinan itu (ilmu hitam)," kata Kapolsek. (Laporan: Tudji Martudji, Sidoarjo | kd)

SETELAH MESIR KINI GILIRAN ALJAZAIR



Sukses pergantian rezim di Mesir menjadi ilham negeri tetangga. Aljazair mulai terguncang.

ebih dari 400 orang ditahan polisi di Aljazair akibat mereka tak mengindahkan larangan aksi massa di ibukota negeri itu, Aljier, Ahad 13 Februari 2011.
Ketua Liga untuk Mempertahankan Hak Azasi Manusia, Ali Yahia Abdenour, seperti dikutip dariGulf News, mengatakan di antara mereka yang ditahan terdapat sejumlah wartawan asing.
Para pemrotes itu menuntut perubahan demokratis, dan bentrok dengan polisi pada Sabtu 12 Februari kemarin. Mereka meminta Presiden Abdul Aziz Bouteflika turun.
Partai oposisi mengatakan para demonstran telah membuat satu titik balik penting bagi negeri itu. Mereka berani menabrak larangan aksi massa yang selama ini diatur oleh Undang-Undang Darurat. Aljazair telah dicengkeram aturan itu sejak 1992.  Tapi kali ini larangan yang berulangkali diteriakkan rezim itu seakan tak didengar rakyat.
“Demonstrasi ini berhasil karena telah sepuluh tahun rakyat tak bisa menggelar aksi massa di Aljazair, dan itu menjadi halangan mental,” ujar Ali Rachedi, bekas pemimpin Front Partai Kekuatan Sosialis. “Rasa takut telah lenyap”.
Para penggerak aksi itu mengatakan sekitar 26.000 polisi anti huru hara diturunkan untuk membubarkan aksi massa pada Sabtu lalu. Tapi, sekitar 10.000 orang berhasil menerobos rintangan polisi. Mereka menyelinap, dan melompat barikade, lalu berkumpul di pusat kota sebelum aksi protes dimulai. Para pejabat Aljazair mengatakan jumlah pemrotes hanya 1.500 orang.
Pemimpin aksi Rally untuk Budaya dan Demokasi, Said Sadi, mengatakan jumlah polisi yang diterjunkan rezim Aljazair untuk menghalangi aksi mereka adalah bukti ketakutan penguasa. “Kami akan melanjutkan demonstrasi, dan terus melawan penguasa sampai mereka tumbang,” ujar Sadi.
Fadil Bamaleh, Sekretaris Jenderal Koordinasi untuk Perubahan Demokratik di Aljazair (CDCA) mengatakan kepada Gulf News larangan demonstrasi di Aljazair yang diterapkan selama dua pekan lalu oleh rezim adalah ilegal. Organisasinya akan mengacuhkan larangan itu.
Bamaleh mengatakan ribuan demonstran dari sekujur negeri itu datang ke Lapangan 1 Mei. Mereka menunjukkan kepada penguasa jika rakyat Aljazair tak lagi bisa menerima larangan yang mengekang kebebasan dan hak berekspresi.
Bamaleh mengatakan sekitar 18 organisasi non-pemerintah terdiri dari wakil  pemuda, aktivis HAM, keluarga tahanan politik serta orang hilang, telah membentuk grup di Facebook untuk menuntut perubahan rezim di Aljazair.
"Pembentukan grup semacam itu sebelumnya telah menumbangkan rezim dikattor di Tunisia dan Mesir. Perkembangan yang berani di kedua negara Arab itu, betapapun, punya dampak positif kepada anggota grup. Kami berniat tak akan menghentikan aksi protes di sekujur negeri, sebelum rezim ini jatuh,” ujarnya.
Bamaleh mengatakan, selaku presiden, Bouteflika telah gagal menjalankan demokrasi dan mendorong pembangunan ekonomi dan sosial yang sangat mendesak di negara itu.
Demonstrasi di Aljazair itu berlangsung sehari setelah rakyat Mesir merayakan mundurnya Presiden Housni Mubarak. Menurut harian The New York Times, para demonstran di Lapangan 1 Mei kompak berteriak, "Bouteflika mundur!". Para demonstran juga berteriak, "Kemarin Mesir, Hari Ini Aljazair."
Pan Arabisme baru?
Apa yang terjadi di Aljazair jelas terilhami pergolakan di  Mesir. Bagi pengamat Timur Tengah, Lamis Andoni, revolusi di Mesir itu kian membuktikan bangkitnya tipe baru Pan Arabisme.
Dulu, solidaritas ini didengungkan pemimpin Mesir dekade 1960an, Gamal Abdul Nasser. Tujuannya mempersatukan mereka dari penjajahan bangsa asing dan, belakangan, menjadi energi pemersatu melawan Israel.
Kini, sifat gerakan Pan Arabisme itu berubah. Menurut Andoni, solidaritas digunakan rakyat negara-negara Arab untuk melawan kekuasaan tiran di negeri mereka sendiri.   
"Tidak seperti Pan Arabisme di masa lalu, gerakan ini mewakili perjuangan rakyat agar bisa bebas dari ketakutan sekaligus membangkitkan harga diri mereka untuk menciptakan situasi yang lebih baik di masyarakat," tulis Andoni di laman stasiun berita Al Jazeera.
Menurut dia, "kearifan" lama dari semangat Pan Arabisme, yaitu bebas dari penjajahan asing, telah terganti oleh prinsip untuk merdeka dari penindasan penguasa.
Semangat baru Pan Arabisme itulah yang tengah melanda Dunia Arab. Motif dan pola perlawanan rakyat di Mesir - negara Arab terbesar - hingga di Yaman, yang dikenal sebagai anggota termiskin di Liga Arab, relatif sama.  Mereka muak dengan rezim yang terlalu lama berkuasa, tapi gagal menciptakan keadilan sosial.

Pergolakan itu digerakkan para pemuda di negara-negara Arab itu, yang piawai memanfaatkan teknologi informasi. Para demonstran di Suriah dan Yaman bisa menyaksikan dengan seksama, menit ke menit perkembangan gejolak di Mesir melalui grup di laman media sosial, seperti Facebook dan Twitter.
Itu sebabnya seorang eksekutif Google yang juga aktivis perlawanan di Mesir, Wael Ghonim, berterima kasih kepada pencipta laman Facebook, Mark Zuckerberg. Berkat layanan gratis Facebook, Ghonim dan para rekannya bisa membuat sejumlah grup akun mengajak massa turun ke jalan melawan rezim Mubarak.
"Saya mau ketemu Mark Zuckerberg dan ingin berterima kasih kepada dia," kata Ghonim tak lama setelah pengumuman Mubarak turun dari kekuasaan, Jumat malam 11 Februari 2011.(np) 

LADY GAGA DAN RIHANNA GRAMMY ADWARDS





Los Angeles - Lady GaGa dan Rihanna memenangkan ajang Grammy Awards 2011 dalam dua kategori. Mereka sebelumnya telah mengumumkannya secara langsung dalam sebuah siaran televisi.

Lady GaGa meraih gelar kehormatan untuk kategori Best Short Form-Video untuk nomor Bad Romance, mengalahkan superstar rap Eminem.

Tetapi Lady GaGa harus mengakui kekalahannya kepada Rihanna dalam kategori Best Dance Recording untuk nomor hitsnya Only Girl (in the World).

Rihanna mengucapkan terima kasih kepada para penggemarnya pada akun Twitternya, "CONGRATULATIONS #RihannaNavy!!!! We won a Grammy for BEST DANCE RECORDING!!!Only h* (sic) in the woooorrrrrlllldddd!!!!" [mor]