Minggu, 29 Januari 2012

Israel Akan Serang Gaza Dalam Hitungan Bulan


Tentara Israel bersiap melakukan serangan besar-besaran terhadap Hamas di Jalur Gaza. Belum ada perintah langsung dari pemerintah, namun diperkirakan operasi penyerangan akan dilakukan dalam hitungan bulan.

Diberitakan oleh Jerusalem Post, Senin 16 Januari 2012, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di wilayah selatan telah diperintahkan untuk kemungkinan operasi besar-besaran di Gaza. Jadi jika perintah operasi datang dari pusat, mereka telah siap tempur.

Berbagai persiapan tengah dilakukan saat ini, termasuk finalisasi rencana operasi dan membagikannya kepada berbagai unit yang akan diturunkan di Gaza.

Pada operasi nanti, IDF akan melakukan strategi yang sama seperti operasi pemberantasan tentara Hamas pada akhir 2008 lalu atau yang dikenal dengan nama operasi Cast Lead. Dalam strategi ini, Israel akan menurunkan pasukan lapis baja, infanteri dan pasukan tempur darat secara bersamaan.

Menurut Globalsecurity.org, operasi Cast Lead menewaskan 1.300 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak, serta melukai 7.000 warga sipil lainnya. Sebanyak 4.000 rumah di Gaza hancur, kerugian mencapai US$1,9 miliar.

Beberapa pejabat militer Israel mengatakan, operasi nanti akan lebih besar dari pada Cast Lead. Tentara Israel Divisi Gaza di bawah kepemimpinan Brigadir Jenderal Yossi Bachar yang akan berada di lini depan penyerangan. 

Menurut Jerusalem Post, operasi dilakukan terkait kekhawatiran Israel atas semakin meningkatnya kualitas persenjataan Hamas di Gaza. Diyakini, Hamas telah berhasil menyelundupkan rudal anti-tank ke dalam Gaza.  Jumlah rudal ini pada 2017 mendatang diperkirakan akan mencapai 4.000 buah.

Hamas juga dipercaya memiliki 20.000 tentara yang dibagi ke lima brigade yang dibagi lagi ke beberapa batalion tempur. Hamas juga memiliki pasukan khusus untuk pengintaian, peluncur rudal anti-tank, mortir, roket dan pasukan penghancur pesawat jet.

"Gaza adalah garis depan Israel yang paling berbahaya saat ini. Peperangan bisa pecah kapanpun," kata salah satu jenderal IDF

Pesawat Mata-mata Canggih Israel Jatuh


Uji coba pesawat mata-mata Israel gagal. Pesawat tanpa awak yang diklaim mampu menjangkau wilayah Iran itu mengalami kecelakaan sesaat setelah mengudara pada hari Minggu.

Seperti yang dilansir CNN dari IDF Radio, pesawat mata-mata tipe Eitan itu tiba-tiba berputar-putar di udara. Sayapnya patah, menghunjam tanah, dan akhirnya terbakar dahsyat. Beruntung, pesawat itu tak menimpa orang sehingga tidak menimbulkan korban.

Israel mengumumkan pesawat tipe Eitan ini dua tahun yang lalu. Mereka mengumumkan kepada publik bahwa pesawat mata-mata ini mampu menempuh jarak sejauh 1.000 kilometer. Pesawat itu diklaim mampu mencapai wilayah barat Iran.

Pesawat ini didesain untuk mengumpulkan informasi intelijen. Namun bisa dimodifikasi untuk membawa rudal.

Pejabat Israel Defense Force (IDF), Kolonel Shlomo Nissim menolak berkomentar terkait kemampuan pesawat mata-mata ini. Namun dia mengatakan, "Di masa yang akan datang, pesawat ini mampu membawa apapun yang kita perlukan."

Sementara itu, General Manajer Industri Angkasa Israel, Tommy Silbering, mengatakan pesawat ini mampu mengudara selama 24 hingga 36 jam. "Ini akan menjadi sistem senjata utama di masa yang akan datang," katanya.

Nama Eitan sendiri diambil dari bahasa Hebrew yang berarti kuat. Rentang sayap pesawat mata-mata ini sekitar 26 meter. Kekuatan mesin setara 1.200 kekuatan kuda. Israel mengembangkan tiga jenis pesawat mata-mata yang berbeda.