Sabtu, 16 April 2011

BOCAH 4 TAHUN MAMPU MENJAWAB 470 PERTANYAAN



Jakarta: Gadis cilik cerdas Andrini Fitria Hapsari mengaku bercita-cita menjadi dokter jika dewasa kelak. Saat mengunjungi kantor Liputan 6 di Jakarta, Selasa, (12/4), gadis kecil yang akrab dipanggil Arin itu memiliki hobi senang menghafal.

Selain itu, ia juga memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang pengetahuan umum maupun alam. Dengan polosnya, ia pun mampu menjawab pertanyaan seputar gelombang tsunami yang disebabkan gempa tektonik, maupun beberapa pertanyaan lain.

Meski demikian, gadis kelahiran 13 Januari 2007 silam itu tetap suka bermain, terutama bermain video game. Erik, sang ayah, mengatakan Arin tergolong anak yang cerdas dibandingkan anak seusianya. Ia mampu menjawab 470 pertanyaan, lebih banyak dibandingkan kakaknya yang bisa menjawab 420 pertanyaan.

Menurut Erik, bakat yang dimiliki Arin tidak lepas dari bimbingan empat kakaknya yang punya kegemaran membaca dan menghafal.

PELAKU BOM CIREBON DI DUGA M.SYARIF


Pelaku bom bunuh diri di masjid kompleks Markas Polres Kota Cirebon, Jawa Barat, diduga bernama Muchamad Syarif, 32 tahun. Dugaan ini muncul karena wajahnya mirip dan semalam orang tua dan saudara Syarif, Sri Mulat dan Gofur, yang tinggal di Jalan Astanagarip Utara, RT 3/6, Pekalipan 55, Kota Cirebon, diperiksa polisi.
“Semalam jam delapan ada aparat polisi datang ke rumah itu. Tidak lama kemudian, mereka dibawa pergi,” kata Ketua RT 3, Supandi, Sabtu, 16 April 2011.

Belum ada keterangan resmi dari pihak polisi soal keterkaitan keluarga ini dengan pelaku bom itu. Tetapi polisi Cirebon membenarkan telah meminta keterangan sejumlah warga terkait kasus ledakan bom itu, hanya siapa saja yang diperiksa, tidak disebutkan polisi.
Supandi menduga kedatangan polisi ke rumah itu ada kaitannya dengan penyelidikan suatu kasus, ditambah lagi mereka didatangi tidak lama setelah ledakan bom di masjid terjadi.
Apalagi, kata Supandi, ada kemiripan antara foto pelaku bom yang dipublikasikan media massa dan wajah Syarif. Kendati demikian, Supandi tidak berani menyimpulkan bahwa foto itu Syarif.

Syarif pindah dari rumah itu tahun 2010 atau sejak menikahi wanita di Majalengka.

Menurut keterangan Supandi saat masih tinggal di Pekalipan, Syarif dikenal  tertutup sehingga warga tidak terlalu mengenalnya

Majalengka - Terduga aksi bom bunuh diri, M Sarip (32), juga diduga terlibat dalam pembunuhan seorang anggota TNI dan warga sipil pada awal April 2011. Di lokasi kejadian kasus tersebut, polisi menemukan kartu Surat Izin Mengemudi (SIM) atas nama Mochamad Sarip.

"Anggota saya yakni Koptu Sutejo dan seorang warga sipil bernama Ali menjadi korban pembunuhan. Pelakunya diduga dia (Sarip)," ujar pria yang mengaku sebagai atasan korban yang tidak mau disebut namanya.

Ia mengungkapkan hal tersebut saat ditemui di rumah istri M Sarip, Gang 30 Bata, RT 3 RW 1, Dusun Senen, Desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Pria bertubuh tegap dan cepak itu mengaku bertugas di Kodim TNI Sumber, Kabupaten Cirebon. Sementara korban tewas, Sutejo, juga bertugas di tempat yang sama.

"Kalau tidak salah kejadian pembunuhan itu 2 April lalu. TKP-nya di Desa Cempaka, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Sutejo meninggal, Ali selamat dengan luka di bagian leher," ujarnya yang saat itu ditemani dua anggota TNI lainnya.

Ia menambahkan, Sutejo tewas dengan sejumlah luka tusukan di bagian tubuh. "Lebih 20 tusukan, ada di dada, punggung dan wajah. Leher Sutejo terdapat luka menganga akibat digorok," paparnya.

Menurut informasi yang diperoleh pria berkaos kerah itu, di lokasi kejadian ditemukan identitas atas nama Mochamad Sarip. "Polisi menemukan SIM atas nama Mochamad Sarip," ungkapnya.

Dia menjelaskan, kasus tersebut saat ini ditangani Polres Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

IKAN BERKEPALA BUAYA


MEULABOH - Ratusan warga Kota Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Jumat (15/4/2011) dihebohkan dengan penemuan ikan berkepala buaya. Ikan buaya ini ditemukan di ruas Jalan Blang Pulo, Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan.

Sontak penemuan ini membuat warga di wilayah itu geger. Dalam waktu sekejap, warga pun berbondong-bondong memadati lokasi penyimpanan ikan yang ditempatkan di halaman rumah warga.

Warga keheranan melihat ikan dengan mulut panjang. Sepintas ikan ini memang mirip bayi buaya. Yang membedakannya hanya pada tubuhnya yang memang seperti ikan kebanyakan, ada sirip dan sisik ikan.

Rusli, seorang rekan Muslem yang menemukan ikan berkepala buaya warga Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan kepada Serambi, mengatakan penemuan ikan yang tak lazim dan langka itu awalnya tak disangka oleh mereka. Seperti biasa pada pagi harinya, rekannya Muslem sedang memancing ikan di sebuah kolam yang berada di belakang rumah mereka.


Menurutnya, sebelum penemuan ikan itu dirinya bersam rekannya Muslem sama sekali tak pernah bermimpi aneh dengan tangkapan ikan tersebut.

Namun mereka yang biasanya memancing itu langsung kaget ketika pancing yang dipakai itu tiba-tiba digigit oleh ikan yang tak pernah dilihatnya. Rekannya Muslem langsung memisahkan ikan tersebut dan disimpan di dalam wadah air, dengan harapan ikan tersebut bisa terus hidup.


Dia berusaha merawat ikan serta dipertontonkan ke warga sekitar. Apalagi sejauh ini belum ada orang yang berminat membeli ikan yang langka dan belum pernah ditemukan di wilayah itu.

"Kami belum berniat menjual ikan ini, dan sementara masih kami simpan," kata Rusli.