Berdasarkan hasil identifikasi, Mabes Polri mengungkap wajah pelaku peledakan bom di masjid kompleks Polres Kota Cirebon. Saat ini, jenazah pelaku berada di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Anton Bahrul Alam menjelaskan pelaku peledakan bom itu diperkirakan berusia 25-35 tahun dengan ciri-ciri berasal dari ras mongoloid, golongan darah O, tinggi badan 181 sentimeter, berat badan 70 kilogram, ukuran sepatu 43, dan memiliki kulit kuning langsat.
“Sedangkan untuk ciri-ciri khusus di dahi kiri, ada bekas luka, kemudian gigi seri (depan) atas patah. Ada juga bekas luka di jempol di tangan kiri, serta berjenggot tipis,” kata Anton di RS Kramatjati.
Ledakan bom itu terjadi Jumat, 15 April 2011, tepat saat salat Jumat dimulai. Menurut data terbaru Mabes Polri, ledakan ini mengakibatkan 30 orang luka dan seorang pria yang diidentifikasi sebagai pelaku itu tewas. Dari 30 orang itu, enam luka berat, 24 orang luka ringan. Delapan orang di antaranya sudah rawat jalan dan kini masih ada 16 orang dirawat inap
Kepala Rumah Sakit Pelabuhan, Cirebon, Jawa Barat, dr. Syaiful Huda, mengungkapkan benda yang masuk ke tubuh para korban saat ledakan bom di masjid komplek Kantor Polres Kota Cirebon terjadi ialah mur dan paku.
“Banyaknya itu mur dan paku. Tapi dominan mur yang kami temukan,” kata Syaiful kepada wartawan, Sabtu, 16 April 2011.
Menurut Syaiful, hingga saat ini sebagian benda yang terlontar dan menusuk tubuh para korban belum dapat diangkat karena letaknya yang cukup menyulitkan dokter.
“Karena benda asing logam itu bergerak masuk di jaringan lunak. Saat kami rontgen ternyata bendanya bergerak lagi,” kata Syaiful. “Tentu ada bagian sulit seperti ada di bagian pembuluh darah, saraf otot. Dan ini harus hati-hati.”
Tetapi, Syaiful yakin masalah ini akan segera tertangani setelah operasi berikutnya dilakukan.
Mengenai kandungan apa yang terdapat dalam benda-benda logam itu, Syaiful mengaku belum dapat memastikannya untuk saat ini.
“Tapi tentu jika benda asing masuk ke dalam tubuh resiko infeksi tentu ada. Tapi Insya Allah kami bisa atasi itu.”
Ledakan bom itu terjadi Jumat, 15 April 2011, tepat saat salat Jumat dimulai. Satu orang meninggal. Sedangkan 28 orang yang terdiri dari warga sipil dan polisi luka-luka. Sejauh ini belum ada pihak yang bertanggung jawab pada peristiwa ini. Tetapi berbagi spekulasi muncul. Seorang pria yang meninggal seketika dalam kejadian yang kini dioutopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, diduga sebagai pelakunya