Insiden penembakan di pusat perbelanjaan De Ridderhof di Alphen aan den Rijn menelan tujuh korban jiwa dan melukai sebelas orang lainnya. Di antara korban luka-luka, empat orang berada dalam keadaan kritis.
Di sebuah toko swalayan, dengan menggunakan senapan otomatis, seorang pria menembaki orang-orang di sekeliling. Selanjutnya ia menembak diri sendiri, dengan senjata api lain. Korban luka-luka segera dilarikan ke berbagai rumahsakit.
Banjir Darah
Walikota Alphen aan den Rijn, Bas Eenhoorn, menyatakan peristiwa penembakan seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya di Belanda. Ia menilai banjir darah ini sangat memilukan. Polisi segera menyatakan seluruh wilayah pertokoan dan daerah sekitar tertutup.
Beberapa saksi mata dikumpulkan di ruang pertemuan gereja di dekat lokasi kejadian. Beberapa petugas polisi telah mencatat kesaksian mereka. Semula orang menduga ada dua orang penembak. Saat ini sudah bisa dipastikan bahwa pelaku bertindak sendirian.
Senapan Mesin
"Saya melihat pelaku berjalan masuk ke dalam kompleks pertokoan, dan saya berada dalam toko saya sendiri. Saya melihat ial lewat berjalan sambil melepaskan tembakan dengan senapan mitraliur," demikian kesaksian seorang toko bianatang peliharaan, di dalam kompleks pertokoan.
Menurut pemilik toko ini, rentetan penembakan terjadi pada saat kompleks pertokoan sedang ramai. Publik langsung panik.
Saksi Mata
Media lokal juga mewawancara beberapa saksi mata. "Ia menembak kepalanya sendiri di dekat kassa. Sebelumnya, ia melepaskan sekian banyak tembakan, dan orang-orang langsung panik. Saya sempat menendang senapan yang ia gunakan," kata Ramon Vleerlaag, usia 34 tahun.
Annemarie de Bruin (82) sedang berada di toko swalayan Albert Heijn ketika peristiwa penembakan berlangsung. "Lari! Itu satu-satunya yang bisa saya pikirkan, ketika orang mulai berteriak ada orang ditembak. Saya mendengar serentetan tembakan, yang terdengar seolah suara pistol mainan. Saya meninggalkan tas belanjaan begitu saja, dan langsung lari."
Seorang penduduk setempat melihat kejadian dari balkon rumah, di samping pusat pertokoan bagaimana pelaku menembak ke arah luar kompleks. "Saya mendengar suara mirip petasan. Dan saya melihat orang berlarian ke luar. Barang belanjaan jatuh berserakan. Pelaku mengenakan jacket penerbang dan celana militer, menenteng senapan mesin. Ia mengganti magasin senapan dan lalu mulai menembak kembali. Saya dengar jumlah korban tewas paling tidak enam orang. Mobil ambulans tampak berdatangan."
Pribumi
Sekitar pukul 17:00 waktu Belanda, kantor kejaksaan setempat, dalam suatu konperensi pers di balaikota, mengumumkan bahwa pelaku adalah warga keturunan pribumi, bertempat tinggal di Alphen aan den Rijn. Identitas pelaku selanjutnya, demi kepentingan penyidikan masih belum diumumkan.
Kepala Polisi wilayah Holland Midden (Holland Tengah), Jan Stikvoort, menyatakan, petugas polisi sudah ada di tempat kejadian, ketika penembakan masih berlangsung. Laporan pertama mengenai peristiwa ini, sampai ke pihak polisi, sekitar pukul 12.00 waktu setempat.