JAKARTA - Seorang anggota TNI berpangkat Serda berinisial MH (23), Sabtu (2/4/2011) dini hari ini, ditemukan tewas mengenaskan usai terlibat keributan dengan sekelompok orang di kafe Salsa, yang terletak di Inkopau, Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur.
Menurut Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, Kompol Dodi Rahmawan, saat ditemui wartawan di Mapolres Jakarta Timur, kejadian tersebut berawal saat salah seorang rekan MH yang juga anggota TNI berpangkat Sertu berinisial HR (29), yang ditegur RM (46), salah seorang pengunjung kafe karena HR menaikkan kaki ke meja saat berkaraoke.
"Korban kemudian merasa tidak terima, dan terjadi cek-cok mulut antara korban dan RM," katanya.
Keributan tersebut sempat coba dilerai oleh manajer kafe bernama Indro yang datang bersama seorang petugas keamanan bernama Kancil (28). Namun keributan tak dapat diredam, sehingga salah seorang rekan RM mengeluarkan celurit dari balik jaketnya, dan menyabetkannya ke Kancil.
Tak lama setelah itu, Indro berhasil menggiring RM bersama sejumlah rekan-rekannya meninggalkan lantai tiga kafe tersebut tempat keributan tersebut terjadi. Bahkan Indro sempat mengunci pintu masuk lantai tiga agar RM dan kawan-kawannya tidak kembali.
"Tapi tiba-tiba para pelaku yang berada dalam keadaan mabuk berubah pikiran, kemudian berusaha kembali ke lokasi kejadian dengan merusak gembok pintu lantai tiga," jelas Dodi lebih lanjut.
Sesampainya di lokasi, kemudian RM dan rekan-rekannya yang berjumlah sepuluh orang, membabi buta dan berhasil bertemu dengan para korban. Sertu HR yang masih berada di lantai tiga, berhasil dipojokkan oleh para pelaku, alhasil HR terluka di kedua kakinya akibat sabetan celurit.
Serda HM yang melarikan diri ke lantai dua akhirnya juga dipojokkan oleh para pelaku, yang kemudian menyabetkan celurit ke rusuk kiri korban, setelah sebelumnya korban menerima pukulan di kepala dengan sebuah botol miras hingga pecah.
HM akhirnya tewas di rumah sakit Islam Pondok Kopi akibat kehilangan banyak darah. Sedangkan HR hingga kini masih dirawat di rumah sakit tersebut, atas luka di kedua kakinya.
Dodi menjelaskan bahwa dua orang pelaku, yakni RM dan AD (23), sudah berhasil diamankan oleh petugas, tak lama setelah keributan tersebut pecah.
"Kami masih mengejar sejumlah pelaku lagi, yang diduga ikut keributan tersebut," tuturnya.
Sementara itu, Dodi juga mengaku bahwa pihaknya juga sudah berkordinasi dengan Provost TNI dari kesatuan kedua korban, untuk pengembangan kasus tersebut.
BANYAK CAFE TUTUP SEBELUM ADA PEMERIKSAAN PPDAN KODIM
JAKARTA - Sebanyak 10 dari 42 kafe memilih menutup, sebelum kafe-kafe tersebut disambangi personil operasi gabungan Polres Metro Jakarta Timur, Kodim 505 serta Satpol PP Jakarta Timur.
Kafe-kafe yang tutup saat operasi digelar antara lain adalah: Cafe macan yang terletak di Jl. Raya Pondok Kopi Cakung, Cafe Ciputri 2, Cafe Purnama, Cafe mawar, Cafe Salsa yang terletak di Ruko ujung Menteng cakung, Dany Cafe, Djaya Cafe, Simbara Cafe, JM Cafe yang terletak di Ruko Taman Modern Land , serta Ratu Cafe yang terletak di Jl. Raya Komarudin Cakung.
Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Timur, Kompol Didik Haryadi, menyatakan, penutupan kafe diduga karena pada Sabtu dini hari terjadi keributan di kafe Salsa sehingga menyebabkan satu orang anggota TNI tewas.
"Diduga bukan kebocoran info, tapi karena ada insiden sebelumnya" kata Didik.
Menurut Didik, selain menyasar kafe-kafe untuk memeriksa legalitasnya, operasi gabungan tersebut juga menyasar anggota Polri maupun TNI yang kedapatan melanggar disiplin. Sekaligus merazia peredaran senjata api, senjata tajam dan bahan peledak secara liar.
Di wilayah utara Jakarta Timur, petugas berhasil menemukan oknum pensiunan TNI AD yang masih mengantongi KTA (kartu tanda anggota). Padahal sebagai pensiunan seharusnya KTA tersebut diserahkan ke kesatuan. Menurut Didik, oknum tersebut telah diproses oleh POM AD yang bergabung dalam operasi.
Di wilayah Ciracas, petugas mendapati 8 pekerja seks komersil (PSK), yang tidak memiliki identitas. Oleh petugas Satpol PP akhirnya mereka digiring ke panti sosial Kedoya, Jakarta Barat.
Selanjutnya, ia menyebutkan jumlah cafe yang dirazia itu totalnya sebanyak 42 cafe. Masing-masing terdapat di kawasan Jl Raya Pondokkopi, Ruko Ujungmenteng Jl Bekasi Raya. Kemudian di kawasan Taman Modern Land, Cakung, Jl Pramuka Raya dan Jembatan rel KA Gunungantang, Jatinegara. Selain tu di kawasan Kelapadua Wetan, Pondokranggon dan Kranggan.