Dua pelaku perampokan yang menggunakan senjata api di SPBU Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur, Senin 13 Februari 2012 dini hari, sudah berhasil diamankan Polres Metro Jakarta Timur.
Ironisnya, satu dari dua pelaku yang ditangkap di kawasan Jakarta Timur, adalah anggota polisi berpangkat brigadir dari satuan Patroli Polres Metro Jakarta Timur.
"J ditangkap di kampung Makasar, kemudian R ditangkap di Batu Ampar, Condet. J bekerja di bengkel, di Kampung Makasar. Sedangkan R diselidiki merupakan anggota Satuan Polres Jakarta Timur. Pangkatnya brigadir," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto di Jakarta, Senin 13 Februari 2012 malam.
Penangkapan kedua pelaku, kata Rikwanto berdasarkan keterangan dari korban yakni Sahut Siburian yang bisa menjelaskan ciiri-ciri dari kedua pelaku tersebut. Setelah dilakukan penyisiran, polisi menangkap dua pelaku pukul 09.00 WIB.
Sementara itu, berdasarkan keterangan kedua pelaku, motif keduanya melakukan perampokan dikarenakan untuk membiyai saudara J yang sedang sakit. Tetapi pengakuan tersebut, kata Rikwanto masih terus didalami.
Awalnya, J cerita kepada R jika dirinya membutuhkan uang. Kemudian R langsung menyanggupi untuk mencari uang tersebut secara bersama-sama. Diketahui pula, antara pelaku dengan korban saling mengenal. Sebab kedua pelaku sering bertemu di SPBU tersebut.
Ketika kedua pelaku masuk ke dalam ruang yang berisi uang tersebut, mereka langsung menodongkan senja kepada korban, karena korban melawan R langsung menembak kaki kirinya dan kabur kearah Cililitan.
"Waktu ngambil uang, pelaku pakai helm. Tapi dari penampilan fisik dan suara bisa dipastikan mereka adalah kedua orang yang dikenal oleh korban. Yang menembak itu R," kata Rikwanto.
Polisi menyita uang hasil kejahatan tersebut senilai Rp217.141.000. Selain uang, pihaknya juga menyita senjata api jenis Revolver, satu buah proyektil dan lima butir peluru, satu tas warna hitam, besi panjang, pecahan helm warna putih, dan dua sepeda motor.
Rikwanto menambahkan, polisi tetap profesional dan berusaha untuk mengungkap semua pelaku pencurian dengan kekerasan. "Meski di dalamnya ada anggota polisi, Kami tidak pandang bulu, ini komitmen dari Polda," ujar Rikwanto.
• VIVAnews Ironisnya, satu dari dua pelaku yang ditangkap di kawasan Jakarta Timur, adalah anggota polisi berpangkat brigadir dari satuan Patroli Polres Metro Jakarta Timur.
"J ditangkap di kampung Makasar, kemudian R ditangkap di Batu Ampar, Condet. J bekerja di bengkel, di Kampung Makasar. Sedangkan R diselidiki merupakan anggota Satuan Polres Jakarta Timur. Pangkatnya brigadir," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto di Jakarta, Senin 13 Februari 2012 malam.
Penangkapan kedua pelaku, kata Rikwanto berdasarkan keterangan dari korban yakni Sahut Siburian yang bisa menjelaskan ciiri-ciri dari kedua pelaku tersebut. Setelah dilakukan penyisiran, polisi menangkap dua pelaku pukul 09.00 WIB.
Sementara itu, berdasarkan keterangan kedua pelaku, motif keduanya melakukan perampokan dikarenakan untuk membiyai saudara J yang sedang sakit. Tetapi pengakuan tersebut, kata Rikwanto masih terus didalami.
Awalnya, J cerita kepada R jika dirinya membutuhkan uang. Kemudian R langsung menyanggupi untuk mencari uang tersebut secara bersama-sama. Diketahui pula, antara pelaku dengan korban saling mengenal. Sebab kedua pelaku sering bertemu di SPBU tersebut.
Ketika kedua pelaku masuk ke dalam ruang yang berisi uang tersebut, mereka langsung menodongkan senja kepada korban, karena korban melawan R langsung menembak kaki kirinya dan kabur kearah Cililitan.
"Waktu ngambil uang, pelaku pakai helm. Tapi dari penampilan fisik dan suara bisa dipastikan mereka adalah kedua orang yang dikenal oleh korban. Yang menembak itu R," kata Rikwanto.
Polisi menyita uang hasil kejahatan tersebut senilai Rp217.141.000. Selain uang, pihaknya juga menyita senjata api jenis Revolver, satu buah proyektil dan lima butir peluru, satu tas warna hitam, besi panjang, pecahan helm warna putih, dan dua sepeda motor.
Rikwanto menambahkan, polisi tetap profesional dan berusaha untuk mengungkap semua pelaku pencurian dengan kekerasan. "Meski di dalamnya ada anggota polisi, Kami tidak pandang bulu, ini komitmen dari Polda," ujar Rikwanto.