Minggu, 20 Februari 2011

ASHANTI BOCAH BERTUBUH SEPERTI NENEK UMUR 80 TAHUN



Ashanti termasuk salah satu dari dua penderita HGP yang ditemukan di Inggris
Ashanti Smith berjalan perlahan menuju kamar tidurnya yang berdekorasi warna merah jambu. Sambil tersenyum, ia mengucapkan selamat tidur pada sang ibu.

Tapi, tidur bagi bocah cilik ini berarti sebuah perjuangan. Ashanti yang baru berusia delapan tahun terperangkap di dalam tubuh lansia, seperti seorang nenek berusia 80 tahun. Itulah sebabnya, setiap langkah dalam hidupnya adalah waktu yang sangat berharga bagi sang ibu, Phoebe.

Si gadis kecil pemberani didiagnosis memiliki penyakit penuaan yang langka. Ia menderita Hutchinson-Gilford Progeria Syndrome (HGP) beberapa pekan sebelum usianya satu tahun.

Seperti bocah pada umumnya, Ashanti suka bermain dengan teman sebayanya. Tapi tubuhnya sangat ringkih. Berat badannya hanya 12 kilogram, lebih ringan dari adiknya Brandilouise, yang berusia 5 tahun.

Penyakit langka ini telah menghancurkan tubuh dan sendi-sendinya. Dia, misalkan, sulit berjalan jauh.  Jarak bisa sangat menyakitkan bagi Ashanti. Itu sebabnya, Ashanti membutuhkan bantuan kursi roda khusus.

Ashanti kerap sesak napas, karena anggota tubuhnya lemah. Itu juga efek dari pengerasan arteri dan sirkulasi darah yang buruk. Sejak usia satu tahun, semua rambut di kepala gadis kecil ini rontok. Untuk mengurangi penderitaannya, Ashanti menjalani pengobatan perintis dua kali setahun di Marseilles, Perancis.

Para dokter mengakui belum mengetahui bagaimana penyakit ini mempengaruhi sistem peredaran darah Ashanti di masa depan.

Sang ibu, Phoebe, 25, mengungkap pernyataan tentang buah hatinya yang luar biasa. "Ashanti adalah seorang yang sangat luar biasa, penuh kebahagiaan dan dicintai banyak orang," katanya seperti dikutip dari The Sun.
Phoebe bertutur, ketika lahir, Ashanti tak menampakkan kelainan apapun. "Ketika dilahirkan, ia tampak sangat sempurna. Dia memiliki mata biru besar yang indah dan hidung yang kecil," ujarnya.

Namun, tiga pekan setelahnya Ashanti mulai menampakkan gangguan pertumbuhan. Selama enam bulan, ia tak bertumbuh, dan mulai berhenti makan. Saat usianya setahun barulah diketahui penyakit itu berdiam di tubuhnya.

"Saat mengetahuinya, hati saya hancur. Tapi ia adalah anak yang kuat. Putriku mungkin punya kelainan, tapi dia manusia yang penuh cinta," ujar Phoebe.

HGP adalah kondisi genetik yang sangat langka di dunia. Hingga saat ini, penyakit itu belum bisa disembuhkan. Ashanti termasuk salah satu dari dua penderita yang ditemukan di Inggris.

Kendati tak mempengaruhi perkembangan otak, HGP menyebabkan penuaan arteri secara cepat, dan berakibat pada kematian dini. Kebanyakan penderita tak mencapai ulang tahun ke-15 akibat dampak penyakit tersebut pada kesehatan jantung dan arteri.

TENTARA LIBYA BANTAI DEMONSTRAN 200 TEWAS



Pasukan Libya menembaki pelayat yang meninggalkan pemakaman pengunjuk rasa yang tewas.

Seorang dokter di kota Benghazi Libya mengatakan rumah sakitnya telah menerima sedikitnya 200 pengunjuk rasa yang tewas oleh pasukan Moammar Gadhafi selama beberapa hari terakhir ini.
Pejabat dari sebuah rumah di kota tersebut memilih tak mau disebutkan namanya karena takut terkena aksi pembalasan dari kelompok pro pemerintah.

Saksi itu mengatakan kepada Associated Pressbahwa pasukan khusus, serta tentara bayaran asing dan loyalis Gadhafi terlihat pergi Sabtu kemarin, lengkap dengan pisau, senapan serbu dan senjata berkaliber berat.

Mereka, dia menambahkan, terlihat menuju para demostran yang melakukan protes di Benghazi, yang bertujuan menjatuhkan Moammar Gadhafi yang lebih dari 40 tahun berkuasa di Libya.

Seperti diketahui, pengunjuk rasa terus menentang tindakan keras yang dilakukan rezim Moammar Gadhafi. Mereka kembali mendatangi alun-alun di luar sebuah gedung pengadilan di kota Benghazi untuk menuntut dan menggulingkan penguasa lama Moammar Gadhafi, Minggu waktu setempat.

Saksi mengatakan bahwa ratusan demonstran berkumpul Minggu pagi di gedung pengadilan, setelah seharian terjadi pertumpahan darah, di mana pasukan Libya menembaki pelayat yang meninggalkan pemakaman pengunjuk rasa yang tewas. Dalam jam setelah serangan itu, seorang pejabat medis mengatakan sedikitnya 15 orang tewas.

Namun, Mohammed Abdullah, seorang anggota Front Keselamatan Libya yang berbasis di Dubai mengatakan hari Minggu ini korban bisa jauh lebih tinggi. Dia mengutip dari pejabat rumah sakit di Benghazi yang mengatakan kalau korban tewas mungkin telah mencapai 300 orang.

SIANG MENGEMIS MALAM TIDUR DI HOTEL, PENGEMIS INI MERESAHKAN WARGA ACEH



BIREUEN - Sejumlah warga Kota Juang Bireuen, Aceh, mengaku terheran-heran dengan perilaku pria berinisial Abd (50), warga Desa Blang Paseh, Sigli, Pidie. Pasalnya, pria tersebut mencari nafkah dengan mengemis di Bireuen. Tapi, pada malam hari ia bersama istrinya, Njh (41), justru menginap di hotel.

Pengemis bertubuh tambun dan berjenggot pirang, dengan rambut yang sudah ubanan itu, kini dilaporkan mulai meresahkan masyarakat Bireuen. Siang hari ia menjadi peminta-minta di permukiman warga sekitar, namun pada malam hari tidur enak bersama Njh di sebuah hotel di Bireuen.

Hasil penelusuran Serambi, hingga Sabtu (19/2), sang pengemis sudah dua pekan menginap di hotel tersebut. "Kami heran ada pengemis tidur di hotel. Kalau siang mengemis di desa kami, padahal ia tampak sehat dan segar bugar," ujar Yahya, Sabtu (19/2) kemarin.

"Setiap pagi kami temukan bapak berjengot tersebut mengenakan baju koko, kain sarung, dan peci haji bersama istrinya sarapan pagi di sebuah warung dekat hotel tempat ia menginap," imbuh warga Geulanggang Baroe, Kota Juang, Bireuen.

Mustafa dan Amirul Mukminin dari Desa Geulanggang Baroe juga sependapat dengan Yahya. Mereka berharap Pemkab Bireuen melalui dinas terkait menertibkan pengemis yang makin banyak berkeliaran di kabupaten itu. Salah satunya pengemis yang menginap di hotel tersebut. "Aneh tapi nyata, ada pengemis yang hidup mewah dengan menginap di hotel dan makan mewah pula," pungkas Amirul.

Seorang petugas Hotel Purnamaraya yang konfirmasi Serambi kemarin, membenarkan jika Abd bersama istrinya sudah 14 hari menginap di kamar bernomor 118. Anehnya, kata seorang petugas hotel, setiap Abd keluar hotel, pintu kamarnya digembok dari luar, sementara istrinya ditinggal di kamar hotel.

"Dia biasanya pergi pagi, terkadang pulangnya siang membawa sebungkus nasi untuk istrinya dan terkadang juga pulang sore. Dia membayar sewa kamar Rp 75.000 per hari. Sikapnya juga aneh dan egois serta sering ribut dengan petugas hotel. Kadang-kadang ia hanya mau membayar sewa kamar kepada saya," kata seorang resepsionis hotel yang tidak mau namanya ditulis.

Kemarin, Abd bersama istrinya sarapan pagi di sebuah warung sebelah barat hotel tersebut, ia membayar dengan uang pecahan ribuan yang sudah tergulung rapi. Dia mengambil dari saku kanan bajunya, yang diduga dari hasil mengemis. Namun, pria asal Sigli itu berbicara menggunakan bahasa campuran Aceh-Indonesia, baik dengan istri maupun warga.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bireuen, Bustami Hamid, mengatakan pihaknya akan menertibkan para pengemis yang berkeliaran di daerah itu yang jumlahnya ratusan orang. "Para pengemis tersebut 50 persen berasal dari luar Kabupaten Bireuen. Kita akan minta polisi, TNI, dan Satpol PP atau aparat gabungan untuk menertibkan mereka," pungkasnya.(c38)