Ribuan warga yang marah mengepung serta memporak-porandakan Markas Polsek Kampar, Rabu (23/2) sore.
Aksi warga ini dipicu oleh tindakan polisi Polsek Kampar yang telah salah tangkap dan melakukan pemukulan terhadap Zulkifli, warga Dusun I Desa Bukit Ranah, Kabupaten Kampar, Riau.
Masyarakat mulai mendatangi kantor Polsek Kampar pukul 16.30 WIB. Awalnya jumlah massa hanya ratusan orang dan dari warga Desa Ranah. Warga berupaya mempertanyakan tindakan polisi yang telah bertindak anarkis.
Saat itu warga meminta polisi mengeluarkan tiga orang polisi yang
telah berindak salah tangkap dan sempat melakukan pemukulan. Namun polisi tidak bisa mengabulkannya. Kapolres Kampar, AKBP Muttaqien yang tiba dilokasi menyampaikan permintaan maafnya sembari mengatakan tiga orang polisi tersebut sudah diamakan di Mapolres.
Kapolres mengaku siap menghadirkan tiga orang polisi tersebut. Warga yang mulai ramai berupaya menunggu. Lama menunggu, warga kehabisan kesabaran, satu persatu batu merlayang kearah kantor polsek. Mendapati kondisi yang tidak aman, Kapolres berupaya menyelamatkan diri ke arah kantor.
Massa yang semakin banyak terus beringas. Mereka memasuki area kantor sembari melempar kaca serta lampu. Tidak itu saja, dua unit sepda motor yang terparkir juga turut dirusak serta sebuah televisi yang berada di ruang pengaduan persis didepan kantor polsek. Sementara polisi berupaya menyelamatkan diri ke dalam kantor.
Melihat tindakan massa yang kian tidak terkendali, polisi berupaya menghalau dengan melakukan serangan balik dengan beberapa kali tembakan ke udara. Sebagian massa mundur ke arah kiri. Namun massa yang berada di sisi kanan justru bergerak maju melakukan pelemparan. Polisi kembali terpojok dan menyelamatkan diri ke dalam kantor.
Polisi balik menyerang dan massa disebalah kanan mundur. Lagi-lagi massa arah kiri meringsek maju. Polisi lagi-lagi mundur. Kondisi tersebut terus berulang kali. Dentuman suara tembakan jelas terdengar saat polisi berupaya menghalau massa.
Kondisi jalan didepan kantor polsek kampar sudah dipenuhi ribuan massa. Bahkan tidak hanya warga Desa Ranah, namun massa sudah bercampur dari Desa lainnya yang berdekatan. Bahkan juga terdapat massa yang sengaja didatangkan dengan sebuah truk colt diesel.
Kondisi tersebut terang mebuat arus lalu lintas macet total. Paling
tikdak kendaraan terjebak sampai puluhan kilo. Sementara warga terus berupaya melakukan melakukan pelemparan.
Kondisi listrik padam makin membuat suasana kian mencekam. Warga yang marah merobohkan plang nama polsek Kampar. Satu unit truk yang tengah mabwa kerikil menuju Pekanbaru juga distop. Muatan kerikil di pakai untuk melempari kantor.
Kondisi yang semakin tak terkendali. Warga terus berupaya meringsek masuk. Berklai-kali lemparan terus diarahkan ke kantor. Massa tumpah ruah di jalan. Entah darimana, jumlahnya semakin banyak.
Beruntung, satu pleton Yonif 132 Salo tiba di lokasi. Dengan bantuan
TNI, kantor polsek di evakuasi. Massa yang terus melakukan pelemparan.
Polisi pun mulai melakukan penghalauan lebih ketat. Berkali-kali
tembakan keudara menghalau massa. Polisi mulai meringsek keluar mencairkan konsentrasi massa.
Satu persatu, polisi mendapatkan warga yang di duga menjadi
provokator. Setidaknya dua orang berhasil dimanakan ke kantor Polsek.
Massa semakin mundur dan cair. Namun masih terlihat berkumpul di beberapa titik dengan. Massa lari kedua arah, Pekanbaru dan
Bangkinang. (*)