Rabu, 23 Februari 2011

DENTUMAN MISTERIUS DI 7 TEMPAT TRENGGALEK


Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana belum bisa memberikan kesimpulan apa yang terjadi.
Suara dentuman dan gemuruh 'meneror' warga di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Tidak tanggung-tanggung, dentuman gemuruh tersebut terdengar di 7 wilayah kecamatan.

"Ada suara dentuman atau gemuruh yang berasal dari bawah tanah," kata Kepala Bidang Gempa Bumi dan Gerakan Tanah, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Gede Suantika Rabu, dalam pesan tertulis kepada VIVAnews.com, Rabu 23 Februari 2011.

PVMBG Bandung sudah mendapat laporan adanya suara dentuman dan gemuruh dari dalam tanah itu. Maka itu, tim dari Bandung dikirim ke Trenggalek untuk meneliti apa yang sedang terjadi.

Saat ini sejumlah orang dari PVMBG Bandung yang dipimpin langsung Gede Suantika sudah tiba di Trenggalek guna melakukan penelitian. PVMBG belum bisa memberikan kesimpulan awal apa yang terjadi.

PVMBG Bandung masih mencari dan meneliti kejelasan suara dentuman dan getaran yang terjadi di bagian selatan Provinsi Jatim itu. "Setidaknya, selama tiga hari, PVMBG akan berada di lokasi melakukan penelitian," lanjut dia. 

RIBUAN WARGA HANCURKAN MARKAS POLSEK KAMPAR PEKAN BARU


Ribuan warga yang marah mengepung serta memporak-porandakan Markas Polsek Kampar, Rabu (23/2) sore.

Aksi warga ini dipicu oleh tindakan polisi Polsek Kampar yang telah salah tangkap dan melakukan pemukulan terhadap Zulkifli, warga Dusun I Desa Bukit Ranah, Kabupaten Kampar, Riau.

Masyarakat mulai mendatangi kantor Polsek Kampar pukul 16.30 WIB. Awalnya jumlah massa hanya ratusan orang dan dari warga Desa Ranah. Warga berupaya mempertanyakan tindakan polisi yang telah bertindak anarkis.

Saat itu warga meminta polisi mengeluarkan tiga orang polisi yang
telah berindak salah tangkap dan sempat melakukan pemukulan. Namun polisi tidak bisa mengabulkannya. Kapolres Kampar, AKBP Muttaqien yang tiba dilokasi menyampaikan permintaan maafnya sembari mengatakan tiga orang polisi tersebut sudah diamakan di Mapolres.

Kapolres mengaku siap menghadirkan tiga orang polisi tersebut. Warga yang mulai ramai berupaya menunggu. Lama menunggu, warga kehabisan kesabaran, satu persatu batu merlayang kearah kantor polsek. Mendapati kondisi yang tidak aman, Kapolres berupaya menyelamatkan diri ke arah kantor.

Massa yang semakin banyak terus beringas. Mereka memasuki area kantor sembari melempar kaca serta lampu. Tidak itu saja, dua unit sepda motor yang terparkir juga turut dirusak serta sebuah televisi yang berada di ruang pengaduan persis didepan kantor polsek. Sementara polisi berupaya menyelamatkan diri ke dalam kantor.

Melihat tindakan massa yang kian tidak terkendali, polisi berupaya menghalau dengan melakukan serangan balik dengan beberapa kali tembakan ke udara. Sebagian massa mundur ke arah kiri. Namun massa yang berada di sisi kanan justru bergerak maju melakukan pelemparan. Polisi kembali terpojok dan menyelamatkan diri ke dalam kantor.

Polisi balik menyerang dan massa disebalah kanan mundur. Lagi-lagi massa arah kiri meringsek maju. Polisi lagi-lagi mundur. Kondisi tersebut terus berulang kali. Dentuman suara tembakan jelas terdengar saat polisi berupaya menghalau massa.

Kondisi jalan didepan kantor polsek kampar sudah dipenuhi ribuan massa. Bahkan tidak hanya warga Desa Ranah, namun massa sudah bercampur dari Desa lainnya yang berdekatan. Bahkan juga terdapat massa yang sengaja didatangkan dengan sebuah truk colt diesel.

Kondisi tersebut terang mebuat arus lalu lintas macet total. Paling
tikdak kendaraan terjebak sampai puluhan kilo. Sementara warga terus berupaya melakukan melakukan pelemparan.

Kondisi listrik padam makin membuat suasana kian mencekam. Warga yang marah merobohkan plang nama polsek Kampar. Satu unit truk yang tengah mabwa kerikil menuju Pekanbaru juga distop. Muatan kerikil di pakai untuk melempari kantor.

Kondisi yang semakin tak terkendali. Warga terus berupaya meringsek masuk. Berklai-kali lemparan terus diarahkan ke kantor. Massa tumpah ruah di jalan. Entah darimana, jumlahnya semakin banyak.

Beruntung, satu pleton Yonif 132 Salo tiba di lokasi. Dengan bantuan
TNI, kantor polsek di evakuasi. Massa yang terus melakukan pelemparan.

Polisi pun mulai melakukan penghalauan lebih ketat. Berkali-kali
tembakan keudara menghalau massa. Polisi mulai meringsek keluar mencairkan konsentrasi massa.

Satu persatu, polisi mendapatkan warga yang di duga menjadi
provokator. Setidaknya dua orang berhasil dimanakan ke kantor Polsek.

Massa semakin mundur dan cair. Namun masih terlihat berkumpul di beberapa titik dengan. Massa lari kedua arah, Pekanbaru dan
Bangkinang. (*)

KADAFI BERSUMPAH AKAN PERTANKAN KEKUASAANYA

 
Pemimpin Libya, Moammar Khadafi bersumpah melawan demonstran yang menuntut pengunduran dirinya. Pemimpin Libya yang telah 40 tahun berkuasa itu mengatakan siap mati syahid. Dia tak bergeming meski protes dan bentrokan berdarah terjadi di kota-kota timur Libya.

Seperti yang dilansir dari situs CBSnews, Khadafi sempat muncul sebentar di TV milik negara Libya pada Selasa 22 Februari 2011 pagi waktu setempat. Dia muncul hanya untuk menghilangkan rumor bahwa ia telah melarikan diri.

Duduk di mobil di depan sebuah gedung yang tampak seperti tempat tinggal dan memegang payung, ia mengatakan kepada seorang pewawancara, dia ingin pergi ke Green Square di Tripoli untuk berbicara dengan para pendukungnya. Tetapi, niatnya itu terhentikan oleh hujan.

"Saya di sini untuk menunjukkan saya ada di Tripoli, dan tidak di Venezuela. Jangan percaya pada omongan menyesatkan," kata Khadafi mengacu pada laporan media bahwa ia telah meninggalkan negaranya.

Meski sejumlah pejabat dan diplomat Libya di beberapa negara ramai-ramai mundur dari jabatannya sebagai bentuk protes mereka, namun Khadafi bertekad untuk tetap bertempur melawan demonstran.
Ucapan itu dipertegasnya lagi dalam pidatonya di TV milik pemerintah itu. Khadafi mengatakan dia bukanlah kepala negara biasa. "Saya tak akan mundur. Saya bukan presiden, saya pemimpin revolusioner," ujarnya seperti ditayangkan oleh BBC, Selasa malam 21 Februari 2011.
Khadafi juga menuding mereka yang berdemonstrasi adalah para anak muda pecandu obat. Dia meminta mereka menghentikan aksi, atau akan menyerukan para pendukungnya "membersihkan" jalanan dari para pemrotes. "Siapa yang melawan negara akan dihukum mati," ujar Khadafi seraya membuka buku konstitusi Libya.
Dalam pidato yang sarat amarah, Khadafi mengatakan kemungkinan besar anak-anak muda di jalanan Benghazi itu tak mengerti kalau mereka dimanfaatkan oleh kekuatan luar. Bahkan, mereka yang beraksi diduga ditunggangi kelompok ekstrimis Islam. "Saya meminta kalian segera hentikan aksi-aksi itu," ujar Khadafi dengan nada geram.
Menghadapi gelombang aksi protes di negerinya, rezim Khadafi menghajar brutal para demonstran di jalan dalam beberapa hari terakhir. Hingga saat ini tak ada angka resmi korban yang dilansir pemerintah. Sejumlah lembaga hak asasi manusia menaksir setidaknya 250 orang tewas, dan ratusan lainnya terluka akibat aksi brutal pemerintah menghadapi demonstran.