Minggu, 06 November 2011

BANJIR LAHAR DINGIN ANCAM YOGAYAKARTA NOVEMBER 2011

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan ada anomali cuaca di Yogyakarta. Akibat anomali itu, curah hujan di kawasan Yogya lebih tinggi dari kondisi normal.

"Anomali cuaca itu disebut Maiden Julian Osilation atau biasa disingkat MJO biasanya terjadi hanya sesaat dan tidak akan lama," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta, Tony Agus Wijaya, Minggu, 6 November 2011.

Saat ini, kata Tony, sebenarnya Yogya masih dalam masa transisi musim, dari kemarau ke hujan. Normalnya, pada masa transisi itu curah hujan biasanya masih ringan. Namun, beberapa hari belakangan curah hujan di Yogya intensitasnya lebih tinggi dan dikategorikan sedang.

Menurut Tony, anomali ini menyebabkan awan bertekanan rendah berkumpul di sekitar selatan garis khatulistiwa, sehingga hujan yang tidak normal terjadi di awal musim. Normalnya, dalam sepuluh hari memasuki musim hujan intensitasnya hanya di bawah 60 milimeter. "Saat ini intensitas hujannya memang di atas 60 milimeter karena terjadinya anomali cuaca," terangnya.

Akibat curah hujan berintensitas sedang yang mengguyur itulah terjadi banjir lahar dingin lereng Gunung Merapi pada awal musim hujan ini. Kali-kali yang berhulu di puncak Merapi seperti Kali Code dan Kali Putih dan Kali Code telah meluap dan membawa material hasil letusan akhir 2010 silam. Banjir lahar dingin menghajar Magelang, Jawa Tengah.

Lebih lanjut Tony menyatakan anomali cuaca MJO ini diperkirakan akan selesai pada pekan depan, sehingga curah hujan di Yogyakarta akan kembali normal. "Minggu depan ini curah hujan akan kembali dengan intensitas ringan," ujarnya.

PERUBAHAN ALGORITMA BARU DARI GOOGLE


Jakarta - Google tengah menyiapkan kejutan baru. Raksasa mesin pencari di dunia ini akan melakukan perubahan algoritma dalam mesin pencarinya. Tujuannya agar proses pencarian jauh lebih segar dari sebelumnya.
"Saat ini informasi di dunia bergerak dengan cepat. Informasi terkini bisa datang dari seminggu, sehari, bahkan semenit lalu, tergantung pada kata kunci yang dicari," ujar Amit Singhal, software engineer Google seperti dimuat dari blog resmi raksasa mesin ini, 3 November 2011.

Perubahan algoritma ini akan berdampak pada 35 persen hasil pencarian yang lebih baru. "Anda akan menemukan hasil pencarian yang mungkin baru berumur beberapa menit saja," ujar Singhal menambahkan.

Selain pada topik terbaru, algoritma ini akan sangat membantu pencarian mengenai perhelatan yang digelar secara rutin, seperti olimpiade. "Tanpa menspesifikasi kata kunci, artinya pengguna hendak melakukan pencarian atas event yang paling anyar," ujarnya.

Namun, tidak semua hasil pencarian akan terfokus pada aktualitas karena beberapa kata kunci seperti resep masakan atau sejarah tidak membutuhkan faktor ini.

"Algoritma saat ini didesain memiliki kemampuan yang lebih dalam membedakan jenis pencarian seperti ini, dan 'level kesegaran' seperti apa yang pengguna harapkan," ujarnya menambahkan.