GUNUNGKIDUL --- Warga padukuhan Candisari, Hargosari, kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul digegerkan oleh peristiwa pohon keramat yang kembali berdiri dengan sendirinya, setelah roboh.
Warga sekitar menyebut pohon wunung tua itu pacak suci. Pada Selasa (15/2/2011) lalu, pohon yang telah berusia ratusan tahun tersebut tumbang oleh angin puting beliung yang menerjang wilayah Hargosari. Pohon itu roboh menimpa dan merusak bagian depan masjid An Nashr di tengah padukuhan Candisari.
Namun pada Rabu (16/2/2011), warga dibantu oleh pihak koramil memotong pohon yang tumbang dan melintang jalan desa tersebut. Setelah berhasil memotong pohon tersebut, warga beristirahat makan siang sekitar pukul 12.00.
Namun ketika warga bermaksud menyingkirkan potongan pohon, mereka kontan terkejut karena bagian bawah pohon tersebut telah berdiri tegak kembali seolah tak pernah roboh.
"Saya tidak mengerti bagaimana hal itu bisa terjadi, tau-tau pohon sudah berdiri lagi,"ujar kepala dukuh Candisari, Jumeno.
Peristiwa itu pun kontan mendapat perhatian warga sekitar. Mereka langsung mendatangi lokasi pohon yang dikeramatkan tersebut untuk menyaksikan langsung.
Menurut Jumeno, sebelum tumbang, tinggi pacak suci sekitar 16 meter. Setelah tumbang dan dipotong, bagian bawah pohon keramat yang kembali berdiri tersebut tingginya sekitar 4 meter. "Tadinya sudah jebol sampai akar-akarnya, ini sekarang akarnya sudah kembali menyatu dan tegak seperti nggak pernah roboh," tambah kepala dukuh.
Menurut pengakuan seorang warga, Nuryadi, ia mendengar sekali bunyi aneh saat dirinya beristirahat di dekat pohon tersebut. Saat itu Nuryadi mengatakan posisi duduknya membelakangi pohon yang telah dipotong menjadi beberapa bagian itu sambil mengobrol dengan beberapa warga.
"Saya dengar bunyi 'kresek' begitu, terus pas noleh ternyata pohonnya udah berdiri lagi, langsung saya lapor Pak dukuh," ujarnya.
Seorang sesepuh desa, Harno (70) mengatakan pohon tersebut telah berada di tempat itu sejak lama. Pohon tersebut juga dipercaya sebagai cikal bakal adanya desa Hargosari.
"Candisari ini kan padukuhan tertua di Hargosari, dan pacak suci adalah semacam pasak utama penyangga desa,"tutur pria yang telah berusia lanjut ini.
Dengan kejadian tersebut, kepala dukuh dan para sesepuh desa pun sepakat untuk tidak memotong pacak suci itu. Mereka meyakini bahwa pohon keramat tersebut memang tidak boleh dipotong. "Ya mungkin yang 'menunggu' pacak suci tidak rela untuk dipotong," tukas Jumeno.