Sabtu, 27 Agustus 2011

VIDEO PENANGKAPAN PEMBAJAK KA GAJAYANA



Kereta Api Gajayana rute Kota Baru Malang - Gambir Jakarta dibajak orang yang diduga stres, Sabtu 27 Agustus 2011. Pembajak, yang diduga adalah anggota TNI/Polri, naik dari Stasiun Trisi, Indramayu, atau tepatnya enam stasiun setelah Stasiun Cirebon.

Namun, aksi pembajak itu terhenti di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Sebab, Petugas Kepolisian dari Brigade Mobil, dibantu anggota TNI, berhasil meringkusnya hingga tak berkutik.
Sebelumnya ditangkap, sempat terdengar beberapa kali letusan senjata api dan membuat panik penumpang yang hendak mudik ke kampungnya.

Pelaku tersebut lansung digelandang petugas ke Pos Pengamanan Stasiun Senen Jakarta. Aksi penangkapan pembajak itu bersamaan dengan kunjungan Gubernur DKI Jakarta ke stasiun Senen. 

Jumat, 26 Agustus 2011

KA GAJAYANA DI BAJAK 3 RANG TAK DI KENAL

Jakarta - Kereta Eksekutif Gajayana tujuan Malang-Gambir dibajak 3 penumpang gelap. PT KAI menyatakan, insiden pembajakan tidak mengganggu operasional kereta pemudik.

"Dengan adanya insiden tadi, operasional kereta tidak terganggu. Semua berjalan lancar," ujar Kepala Humas Daops I Mateta Rizalulhaq kepada wartawan di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (27/8/2011).

Mateta mengatakan, insiden pembajakan terjadi pada Sabtu (27/8) pagi di atas kereta Gajayana tujuan Malang-Gambir, Jakarta. Kereta tersebut berangkat dari Malang pada Jumat (26/8) sore sekitar pukul 17.30 WIB.

"Informasi dari masinis (KA Gajayana) menginfokan, minta jalur untuk prioritas," katanya.

Mateta mengatakan, masinis tidak dapat mengendalikan jalur kereta. Sehingga masinis meminta prioritas ke pusat pengendali ada di PPKA dan kendali pusat.

"Dengan adanya itu, bagaimana komunikasinya sehingga kita mengamankan kereta itu sehingga dibelokkan ke sini (Stasiun Senen), nggak ke Gambir," katanya.

Setibanya di Senen, pelaku masuk di Peron 4. "Kita sudah nangkap di dalam kereta ada pengganggu, kita kerahkan anggota," katanya.

Dengan adanya insiden itu, perjalanan Gajayana sempat mengalami keterlambatan. "Tadi sampainya jam 09.35 WIB. Jadi mengalami keterlambatan 20 menit," katanya.

Kamis, 25 Agustus 2011

POSISI INDONESIA DI FIFA NAIK 6 TINGKAT

Zurich - Indonesia berhasil nangkring diperingkat 131 Badan Sepak Bola Dunia(FIFA). Namun, peringkat Indonesia masih kalah jauh dibanding tiga negara;Iran, Qatar, dan Bahrain, penghuni Grup E Pra Piala Dunia 2014.
Seperti dilansir FIFA, Indonesia berhasil naik enam peringkat. Namun, masih kalah jauh dari Iran yang ada diperingkat 53, Qatar(Qatar), Bahrain(101)


Bahkan, peringkat Indonesia berhasol disalip Vietnam. FIFA menempatkan Vietnam dan Singapura satu tangga diatas Indonesia. Sedangkan Thailand ada diperingkat 120. 
Sedangkan Belanda sukses mengeser Spanyol dari pemuncak peringkat FIFA. Belanda menjadi negara ketujuh berhasil duduk dipuncak peringkat FIFA.


Selain Belanda dan Spanyol, negara lain yang pernah memuncaki peringkat FIFA antara lain Brasil, Argentina, Prancis, Jerman, Italia.

TERTEMBAK PAINTSBALL IMPLAN PAYUDARA PECAH

TERTEMBAK PAINTSBALL IMPLAN PAYUDARA PECAH

Jakarta - Anda pemilik dada cantik hasil operasi bedah menggunakan implan payudara, sebaiknya hindari permainan paintball.Bukan kesenangan yang akan Anda peroleh bermain tembak-tembakan itu. Tapi, sebaliknya, Anda bisa kecewa gara-gara salah satu senjata kecantikan Anda pecah mendadak.

Peristiwa nahas ini terjadi pada seorang wanita berusia 26 tahun saat bermainpaintball Croydon, Inggris. Ia tanpa sengaja tertembak di bagian dadanya. Awalnya wanita itu tidak merasakan apa-apa. Tapi dua hari berselang, saat ia memeriksakan diri ke dokter kecantikan, implan di dadanya telah rusak.

Tidak ada proses hukum dalam perkara ini karena pengelola permainan sebelumnya telah mengingatkan pemilik implan bisa berisiko pecah. "Ini sungguh mengejutkan," kata juru bicara pemilik sarana paintball di Inggris dalam Daily Mail, 24 Agustus 2011. Kini pengelola memberikan tambahan pelindung bagi wanita yang berminat main paintball.

Lisa Littlehales, ahli perawatan kecantikan di Inggris, terkejut mendengar musibah ini. "Ini tidak biasa karena implan biasanya terbuat dari bahan yang berkualitas," katanya.

INILAH CALON PENGGANTI KHADAFI SETELAH TRIPOLI JATUH


Pasukan pemberontak anti rezim Muammar Khadafi beserta para simpatisan sudah berani meluapkan kegembiraan setelah berhasil menduduki Ibukota Tripoli dan menembus kompleks milik pemimpin Libya itu.
Masalahnya, selain masih harus memburu Khadafi dan keluarga, para pemberontak dukungan NATO itu harus siap menghadapi tantangan berikut: siapa yang bisa tampil memimpin Libya setelah era Khadafi?

Pertanyaan itu tidak mudah dijawab, mengingat Khadafi sudah 42 tahun berkuasa dan memberangus demokrasi yang seharusnya bisa menyiapkan generasi pemimpin baru. Kalangan pengamat mulai bertanya-tanya apakah pimpinan Dewan Transisi Nasional (NTC), yang memimpin pemberontakan dari Benghazi, sudah menyiapkan kepemimpinan baru Libya sekaligus mendamaikan dan memulihkan negeri mereka yang hancur akibat perang saudara selama enam bulan.
Sejumlah Nama
Sebenarnya ada sejumlah tokoh yang menonjol dalam kepemimpinan NTC. Ironisnya, mereka yang menonjol ini justru pernah menjadi bagian dari rezim Khadafi, yang rata-rata mengaku sudah muak dengan kesewenang-wenangannya terhadap rakyat Libya..
Mereka pun kompak mundur dari kabinet saat pergolakan mulai memanas di Benghazi dan sekitarnya pada Maret 2011. Masalahnya, di kalangan pimpinan NTC belum ada suara yang solid mengenai langkah-langkah selanjutnya bila rezim Khadafi jatuh.  

Berdiri pada 23 Maret 2011, NTC dibentuk sebagai pemersatu mereka yang sudah muak dengan kepemimpinan rezim Khadafi. Dewan ini beranggotakan 45 orang. Mereka terdiri dari sejumlah pejabat rezim Khadafi yang membelot, cendekiawan, para pembangkang dan tokoh-tokoh yang telah kembali dari pengasingan. 

NTC berencana memperluas keanggotaan hingga seratus orang. Mereka juga ingin melibatkan para pakar dan birokrat yang membelot dari rezim Khadafi yang bisa membantu membangun kembali Libya selama masa transisi.

"Di antara serangkaian prioritas, yang paling penting adalah membangun kembali ekonomi. Produksi minyak telah berhenti dan keamanan sangat rawan," kata seorang diplomat Barat di Benghazi kepada Washington Post.
Beberapa tokoh pemberontak yang menonjol saat ini antara lain adalah Mahmoud Jibril. Dia adalah Ketua Badan Eksekutif NTC dan juga memimpin tim diplomasi kelompok itu. Jibril, menurut laman harian Politiken, pernah menjadi bagian dari rezim Khadafi ketika menjabat sebagai Ketua Badan Pembangunan Ekonomi Nasional (NEDB). Saat itu dia diserahi tugas mempromosikan kebijakan-kebijakan privatisasi dan liberalisasi Libya dari 2007 hingga awal 2011. 

Saat Libya mulai bergolak dengan pemberontakan, Jibril pun membelot dari rezim Khadafi dan akhirnya dipercaya memimpin NTC. Dia juga berhasil bernegosiasi dengan sejumlah pemimpin Barat, diantaranya Presiden Nicolas Sarkozy dari Prancis dan Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, untuk menggalang dukungan bagi NTC. Jibril pun mampu menggalang dukungan politik dari sejumlah negara Arab. 

Saat jumpa pers di Qatar, 24 Agustus 2011, Jibril berharap Khadafi harus segera diadili bila ditangkap. Bagi dia, sudah banyak kejahatan yang diperbuat kolonel veteran itu kepada bangsa sendiri, dengan melancarkan pembunuhan politik, penahanan, dan hukuman mati bagi para oposan selama berkuasa.  

"Kami akan memberi dia pengadilan yang adil. Namun saya tidak tahu bagaimana dia akan bisa membela diri dari berbagai tuduhan kejahatan yang dia lakukan atas rakyat Libya dan dunia," kata Jibril seperti dikutip CNN. 

Selain Jibril, nama lain yang menonjol dalam tubuh NTC adalah Mustafa Abdul Jalil. Dia pun pernah menjadi bagian dari pemerintahan Khadafi, saat menjadi Menteri Kehakiman mulai dari 2007 hingga akhirnya membelot pada awal 2011. 

Abdul Jalil dianggap punya pengaruh kuat dalam kepemimpinan NTC, yang berbasis di Benghazi, dengan mengklaim sebagai Ketua Dewan. Di sisi lain, masih ada pihak yang curiga dengan Abdul Jalil karena pernah bertahun-tahun menjabat sebagai pejabat senior rezim Khadafi.  

Dalam wawancara dengan stasiun televisi Al Arabiya, Abdul Jalil menyatakan bahwa hari-hari Khadafi sebagai penguasa akan segera berakhir. "Kami sebagai rakyat Libya tentu peduli akan kestabilan dan ketentraman. Kami ingin melihat ekonomi tumbuh. Namun, satu hal yang saya ingin sampaikan kepada Khadafi, akan ada saatnya bagi kamu untuk menyerah," kata Abdul Jalil.
Tantangan NTC
Selain mereka berdua, juga ada sejumlah tokoh yang menonjol di NTC seperti pengacara HAM, Abdul Hafiz Ghoga, yang menjadi Juru Bicara Dewan, tokoh muda Fatih Turbel dan lain-lain. Mereka saat ini sama-sama yakin atas kejatuhan Khadafi dan bersuara keras agar dia dan putra-putranya segera diadili begitu ditangkap.  

Masalahnya, rakyat Libya dan publik internasional belum melihat mereka secara solid memaparkan rencana apa yang akan dilakukan untuk segera menstabilkan dan mengendalikan keamanan di Libya pasca rezim Khadafi.
Situasi di Libya masih tidak menentu setelah berbulan-bulan mengalami perang saudara. Bahkan eksodus rakyat Libya ke luar negeri masih berlangsung karena tidak yakin akan masa depan keamanan mereka. Ini bisa membuat Libya bisa kacau bila pimpinan pemberontak tidak segera bertindak mengendalikan situasi.  

NTC juga harus meyakinkan kembali masyarakat dan investor mancanegara, apakah negeri mereka yang kaya minyak dan gas itu bisa segera siap menerima investasi tanpa ada lagi gangguan keamanan. Selain itu, publik menunggu apakah pemberontak tidak akan mengulangi rezim otoriter Khadafi.

Menurut harian The Washington Post, para pemberontak itu sebenarnya terpecah-pecah tapi memiliki musuh yang sama, yaitu Khadafi. Antar pemimpin pemberontak pun tampak berkonflik. Konflik ini terlihat dengan simpang siurnya kasus pembunuhan atas Jenderal Abdul Fattah Younis, 28 Juli 2011.

Younis merupakan komandan pasukan pemberontak dan salah satu pemimpin NTC yang juga punya pengaruh besar. Dia dibunuh bersama dua perwira senior. Younis pernah menjadi bagian dari rezim Khadafi saat menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri. Namun, Februari lalu dia mengundurkan diri dan membelot ke pihak pemberontak.

Sebelumnya muncul kecurigaan bahwa Younis masih menjalin kontak dengan rezim Khadafi. Namun, siapa yang bertanggungjawab atas pembunuhan Younis masih belum jelas kendati TNC mengumumkan bahwa pelakunya telah ditangkap.

"Ada bahaya perpecahan antarfaksi di tubuh pasukan pemberontak," kata wartawan Times of London, James Hider, yang memantau situasi di Benghazi, kepada CNN. "Kini terjadi kekosongan kepemimpinan di tubuh pasukan pemberontak. Kami belum yakin mengenai kejadian sesungguhnya," lanjut Hider.

Pengamat dari North Africa Risk Consulting, Geoff Porter, juga melihat gelagat belum solidnya kubu pemberontak. "Proses pengambilan keputusan di tubuh mereka tidak dapat diprediksi dan jauh dari transparan. Ini menunjukkan bahwa urusan dengan dewan ini bakal menemui rintangan, menantang, dan ganjil," kata Porter.

Padahal, NTC sudah mendapat pengakuan internasional dari banyak negara, termasuk AS. Para pendukung NTC berperan meyakinkan Dewan Keamanan PBB untuk menerapkan zona larangan terbang sekaligus memberi mandat kepada NATO melancarkan pengeboman atas posisi-posisi militer Khadafi.

NTC pun mendapat dukungan dana yang besar dari sejumlah negara. Turki, misalnya, telah mengumumkan bantuan sebesar US$300 juta, termasuk pinjaman US$100 juta, bagi pemberontak untuk membangun sistem politik yang baru di Libya. AS, Inggris, dan Prancis pun bersiap menserahterimakan aset-aset Libya di negeri mereka kepada kepemimpinan transisi untuk segera memulihkan situasi di negara Afrika Utara itu

KOTA TRIPOLI JATUH DI KUASAI PEMBRONTAK KHADAFI MENGHILANG

 Pasukan pemberontak Libya anti rezim Muammar Khadafi membuat kemajuan luar biasa pada Minggu, 21 Agustus 2011. Setelah enam bulan bertempur sengit melawan pasukan pemerintah, kaum pemberontak berhasil masuk ke Tripoli, ibukota Libya dan basis kekuatan Khadafi. 

Kubu pemberontak juga mengaku telah menangkap para putra Khadafi. Stasiun berita BBC, menyebutkan mereka adalah Saif al-Islam dan Mohamed Khadafi. Mahkamah Kriminal Internasional di Belanda bahkan mengeluarkan pernyataan bahwa mereka ingin mengadili Saif dan Khadafi atas kasus kejahatan kemanusiaan yang mereka lakukan kepada rakyat Libya.
Belakangan, klaim dari pemberontak mengenai penangkapan dua putra Khadafi itu ternyata belum bisa dipercaya. Saif masih melenggang bebas dan mengklarifikasi kabar penangkapannya di depan para wartawan asing.
Sang kolonel Muammar Khadafi, yang sudah 42 tahun berkuasa di Libya itu, belum diketahui keberadaannya. Pimpinan pasukan pemberontak di bawah Dewan Transisi Nasional (NTC) belum bisa menyatakan telah menguasai Tripoli, apalagi sudah mengalahkan Khadafi. 

Para pemberontak yang didukung pasukan koalisi internasional pimpinan NATO dengan sokongan AS dan Inggris itu kian yakin bahwa masa akhir Khadafi sebagai pemimpin Libya telah dekat. Sebagian petinggi pemberontak adalah mantan pejabat rezim Khadafi yang sudah muak dengan kepemimpinan dan kesewenang-wenangan dia. 

"Tamatlah sudah si kribo," ujar para warga Tripoli yang turut bergembira menyambut kedatangan pasukan pemberontak di Lapangan Hijau pada Minggu malam waktu setempat, seperti yang diungkapkan kantor berita Associated Press (AP). Mereka tak lagi takut-takut mengibatkan bendera Libya versi pemberontak, yaitu perpaduan tiga warna. Bahkan ada yang berani membakar bendera resmi Libya warna hijau polos, seperti yang selama ini dikibarkan rezim Khadafi. 

Seorang tentara pemberontak, Abdel-Hakim Shugafa, mengaku terperanjat atas mudahnya mereka masuk ke Tripoli. Dia mengaku hanya butuh baku tembak selama sekitar 20 menit sebelum akhirnya berhasil merangsek ke ibukota. 

"Saya berharap Libya akan jadi lebih baik," ujar pria berusia 26 tahun itu kepada AP. "Dia [Khadafi] menindas segalanya di negeri ini, di sektor kesehatan dan pendidikan. Kini kami bisa membangun Libya," ujar Shugafa, yang bertugas menjaga keamanan di gedung Bank Nasional di dekat Lapangan Hijau.
Taktik pemberontak
Keberhasilan pasukan pemberontak ke Tripoli itu sekaligus memecahkan kebuntuan mereka selama bertempur enam bulan melawan pasukan Khadafi. Ini juga dipandang sebagai keberhasilan pasukan NATO dalam membantu manuver pemberontak dengan membom posisi-posisi militer pasukan Libya.
Saat pasukan pemberontak masih di luar kota, para simpatisan di Tripoli diam-diam sudah dipersenjatai untuk memberi perlawanan kepada pasukan Khadafi sekaligus mempersiapkan penyambutan. Maka, sebagian pasukan yang loyal kepada Khadafi pun terdesak. 

Begitu pasukan pemberontak sudah berada di gerbang Tripoli, batalion khusus yang tadinya dipercaya Khadafi untuk mempertahankan kota akhirnya menyerah. Apalagi komandan batalion ini diam-diam juga bersimpati kepada pemberontak. Dia rupanya masih dendam dengan Khadafi, yang beberapa tahun lalu menghukum mati saudara kandungnya. Demikian ungkap seorang pejabat pemberontak, Fathi al-Baja, kepada AP. 

Al-Baja sendiri adalah ketua komisi politik NTC, yang turut memimpin manuver pasukan pemberontak ke Tripoli dalam tiga bulan terakhir. Dia juga yang berkoordinasi dengan NATO serta agen-agen pemberontak di Tripoli. 

Para agen berhasil membangun jaringan mengerahkan dukungan sekaligus menyebarkan senjata kepada para simpatisan. Pada 18-19 Agustus lalu, NATO mengerahkan jet-jet tempurnya untuk membombardir posisi strategis militer Khadafi di Tripoli. Baru sehari kemudian, 20 Agustus 2011, para agen dan jaringan simpatisan yang mereka bangun mulai bergerak dari Tripoli. 

Bersamaan dengan itu, pada Minggu malam, pasukan pemberontak mulai masuk ke Tripoli. Pada Senin dini hari, mereka mengklaim sudah mengendalikan situasi di hampir semua ibukota Libya. Kepada stasiun berita BBC, juru bicara pemberontak mengakui belum bisa berhasil mengendalikan sepenuhnya situasi di Tripoli. "Pasukan pro Khadafi masih menguasai 15-20 persen Tripoli," ujar dia. 

Namun, dikuasainya Lapangan Hijau adalah pencapaian signifikan bagi pemberontak. Lapangan di jantung Tripoli itu kerap menjadi titik kumpul para pendukung Khadafi dalam setiap aksi demonstrasi. Khadafi pun berkali-kali memberi pidato sekaligus mempertahankan semangat dari balkon di Benteng Merah, yang menghadap ke Lapangan Hijau. 

Begitu menduduki hampir semua wilayah di Libya, pasukan pemberontak bersama simpatisan segera menempatkan sejumlah pos pemeriksaan sambil menyerang wilayah yang masih menjadi basis pendukung Khadafi. 

Itulah sebabnya, menurut stasiun berita Al Jazeera, suara baku tembak senjata antara pasukan pemberontak dengan tentara yang masih loyal dengan rezim Muammar Khadafi terdengar di ibukota Libya, Tripoli, 22 Agustus 2011. Pertempuran kali ini berlangsung di dekat kompleks kediaman Khadafi di distrik Bab Azaziya.
Menurut koresponden Al Jazeera, baku tembak dimulai setelah tank-tank Khadafi keluar dari Bab Azaziya pada Senin pagi waktu setempat untuk menghadapi konvoi pemberontak. Para jurnalis asing pun terperangkap di Hotel Rixos.
Di mana Khadafi?
Sebelumnya, Khadafi menyatakan masih tetap bertahan. "Saya akan tinggal di Tripoli sampai akhir," kata Khadafi seperti dilansir TV NZ, 22 Agustus 2011. Pernyataan Khadafi itu disampaikan lewat fasilitas audio melalui televisi pemerintah.

Dalam kesempatan itu, Khadafi juga menyerukan kepada para pendukungnya di seluruh negeri agar membantu membebaskan Tripoli dari massa yang disebutnya sebagai pemberontak. Khadafi terus berupaya melawan pemberontak. Laporan terakhir, perlawanan itu telah menewaskan 367 orang dari kedua pihak.

Dalam pesan itu, Khadafi juga khawatir, "Tripoli akan terbakar." Khadafi juga berjanji memberikan senjata kepada para loyalisnya untuk menyerang pemberontak yang telah merangsek Tripoli.

Hal senada ditulis Al Arabiya News, yang melaporkan Khadafi menolak menyerahkan kekuasaannya. Bahkan, dalam pesan audio itu, Khadafi berjanji akan muncul dan mendeklarasikan kemenangan di Tripoli. "Keluarlah dari rumah, saya akan bersama kalian hingga penghabisan," seru Khadafi kepada para pendukungnya melalui sambungan telepon yang disiarkan stasiun televisi pemerintah Libya.  

Bila benar masih berada di Tripoli, kepastian nasib Khadafi bisa diketahui dalam waktu hitungan jam, saat pasukannya kian terdesak oleh serangan pemberontak dan pasukan yang membelot. Namun, menurut BBC, muncul pula rumor bahwa Khadafi bisa jadi sudah kabur dari Libya. 

Isu berembus bahwa dia kabur ke Afrika Selatan, yang selama ini melalui Uni Afrika memelopori upaya perdamaian mengatasi krisis di Libya. Namun pemerintah Afrika Selatan pada 22 Agustus 2011 membantah rumor bahwa mereka menyediakan pesawat membantu Khadafi kabur dari negaranya.

"Pemerintah Afrika Selatan ingin meluruskan sekaligus membantah rumor yang menyatakan telah menerbangkan pesawat ke Libya untuk membantu Kolonel Khadafi dan keluarganya ke lokasi tertentu," kata Menteri Luar Negeri Afrika Selatan, Maite Nkoana-Mashabane, seperti dikutip BBC. 

Ada pula isu Khadafi dan keluarga kini sudah berada di dekat perbatasan Aljazair.
Reaksi Barat
Namun, terlepas dari teka-teki keberadaan dia, Khadafi kini tampak kesulitan mempertahankan rezimnya. Ini terlihat dengan mulai jatuhnya Tripoli ke tangan pemberontak.
Presiden AS, Barack Obama, juga mulai yakin akan kejatuhan rezim Khadafi. Dia menyatakan Libya sudah lepas dari cengkeraman seorang tiran sekaligus meminta Khadafi  segera melepas jabatan supaya pertumpahan darah yang lebih besar bisa dicegah. "Masa depan Libya kini di tangan rakyat Libya," kata Obama dari tempat liburannya di Martha's Vineyard.
Perdana Menteri Inggris, David Cameron, juga sudah berkomentar mengenai Khadafi. "Rezimnya sudah berguguran dan kini mundur total," kata Cameron seperti dikutip The Independent. Cameron bahkan pulang dari liburan lebih cepat untuk berkoordinasi dengan para pejabatnya untuk antisipasi perkembangan selanjutnya di Libya.

PASANG IKLAN OBAT GOOGLE DI GUGTAT 4.1 TRILLIUN


Google akhirnya membayar ganti rugi sebesar US$500 juta (Rp4,3 triliun) untuk menyelesaikan masalah hukum antara perusahaan tersebut dengan pemerintah Amerika Serikat.
Google melalui program AdWords digugat karena telah membiarkan perusahaan obat Kanada mempromosikan produk mereka pada warga AS.

Dilansir dari laman BBC, Rabu, 24 Agustus 2011, gugatan diajukan lantaran Google dinilai telah melanggar aturan penjualan obat di AS yang melarang impor obat-obatan dari luar negeri. Jumlah yang dibayarkan merepresentasikan pendapatan Google dari iklan dan pendapatan perusahaan tersebut.

"Departemen Kehakiman AS akan terus menahan perusahaan-perusahaan yang mengambil keuntungan dengan melanggar hukum federal yang berisiko merusak kesehatan dan keselamatan konsumen Amerika," kata Wakil Jaksa Agung James Cole dalam sebuah pernyataan.

"Google juga akan mengkaji ulang praktek periklanannya yang tidak tepat terkait dengan iklan tersebut dan akan membayar denda, salah satu denda terbesar dalam sejarah," lanjutnya.

Di bawah kebijakan ini, Google membenarkan bahwa mereka secara kurang pantas telah membantu perusahaan obat asal Kanada tersebut memasarkan produknya ke masyarakat AS.

Google memiliki kekayaan sebesar US$29,3 triliun (Rp 17,2 biliun) pada 2010. Analis mengatakan kasus ini lebih berdampak kepada reputasi Google dibanding pada kondisi keuangannya.

Rabu, 24 Agustus 2011

GAMES MEMASAK

GAME MEMASAK
Permainan yang paling menyenangkan di kalangan perempuan alias remaja putri adalah memasak. Terutama jika masakan yang dibuat adalah pizza. Hal itu sangat menyenangkan. Tapi tahukah anda ada beberapa permainan situs online, dimana mereka menyediakan games secara free alias gratis

Semua permainan di situs-situs ini menggunakan media flash, jadi jika ingin memainkannya. Pastikan browser yang kamu pakai sudah support dengan adobe flash terbaru. Supaya nanti permainan memasak pizza berjalan lancar tanpa halangan.
Berikut adalah website2 yang menyediakan permainan memasak khusus untuk perempuan :
  1. http://permainan.oyuns1.com/permainan/pizza-maker.htm
  2. http://www.gameskeren.com/permainan/masak
  3. http://www.games.co.id/permainan/memasak/memasak.html
  4. http://www.permainanonline.com/games/Masak
  5.  
klik aja salah satu dari link diatas, selain nomer satu kamu bisa memilih permainan yang ada. Jadi kamu dapat memilih apakah akan memasak humberger atau pizza atau bahkan jenih masakan yang lain. Tinggal pilih sesuai games yang ada.

JANGAN DIBACA!!

Memasak adalah kegiatan yang menyenangkan untuk kaum perempuan. Pizza adalah makanan yang berasal dari italia. Banyak sekali orang saat ini makan makanan dari luar negeri. Apakah kamu juga termasuk,
games memasak
Permainan memasak ini walau ditunjukkan untuk kaum perempuan, tetap lelaki juga tidak dilarang untuk memainkannya. Mengapa? anggap saja dilarang, bagaimana komputer bisa tahu kamu itu laki2 atau wanita. Semuanya tergantung kita manusia memakai permainan ini untuk apa?

PEREKRUTAN PRAMUGARI GARUDA DI KOREA

Jakarta - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia menyangkal isu tak sedap yang muncul dari Korea Selatan. Isu itu adalah saat melakukan tes wawancara untuk calon kru pesawat, para pelamar wanita diminta menanggalkan busananya dan diperiksa dokter pria.

Direktur Operasional Garuda Ari Sapari membantah kabar ini. Dia mempertanyakan alasan media lokal Korea Selatan memberitakan hal ini.

"Berita dari mana itu? Tidak benar ada proses itu! Tidak benar berita itu," kata Ari saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (24/8/2011) melalui pesan pendek.

Adalah The Korea Herald yang pertama kali memberitakan informasi ini. Isi berita kemudian diberitakan ulang oleh media Singapura, The Straits Times, Rabu (24/8/2011).

Menurut laporan media tersebut, para pelamar diminta tampil tanpa busana saat wawancara dengan Garuda Indonesia di Korea Selatan. Dari sekian banyak pelamar, akan diambil 18 kru asal Korea Selatan yang akan dipilih untuk jalur penerbangan baru mereka.

Para wanita muda tersebut diminta agar melepaskan pakaian kecuali celana dalam untuk sesi yang disebut 'tes kesehatan'. Dalam tes tersebut, seorang dokter pria meraba payudara para gadis muda tersebut untuk memastikan apakah ada yang menggunakan implan di dalamnya. Bagi Garuda Indonesia, penggunaan implan berbahaya bagi penerbangan.

Saat dikonfirmasi oleh media tersebut, Garuda Indonesia mengakui proses pemeriksaan itu sudah menjadi standar perekrutan kru. Hal yang sama juga dilakukan saat melakukan tes di Jepang dan Australia.

Jumat, 19 Agustus 2011

240.000 CHILEAN RESIDENT IN QUAKE TSUNAMI DRILL

SANTIAGO, Chile (AP) — Some 240,000 residents have mobilized on Chile's northern coast to test responses to a simulated earthquake and tsunami. It's the biggest such exercise ever conducted in the South American nation.

Friday's drill of more than an hour involved police and volunteer organizations who practiced spreading the alarm, helping people take protective measures and overseeing evacuations.

The exercise is part of the Chilean government's efforts to prevent a repeat of the tragedy accompanying the 8.8-magnitude earthquake of February 2010. The quake and tsunami it set off killed 524 people.

Experts from Japan's security agency monitored the drill to offer advice.

(This version CORRECTS that those mobilized were residents as well as emergency workers)

 

 

 

 

Brindes Gratis
Brindes gratis
Brindes Gratis
Brindes Gratis
Brindes Gratis
Brindes Gratis
Brindes Gratis

BOM MELEDAK DI MASJID DI PAKISTAN 40 TEWAS

Satu bom meledak di sebuah masjid di Pakistan, saat ratusan orang berkumpul menjalankan salat Jumat, 19 Agustus 2011. Serangan terbesar pertama di bulan suci Ramadan ini menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai 85 lainnya.

Serangan itu terjadi saat masyarakat di Pakistan relatif tenang, setelah gerilyawan Taliban melakukan serangan terus menerus dalam beberapa tahun terakhir. Hingga saat ini belum ada yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu.

Iqbal Khan, pejabat setempat mengatakan, sekitar 300 orang berkumpul untuk menunaikan salat Jumat di masjid Sunni, di saat itulah bom meledak. Sementara itu, seorang sumber Associated Press mengatakan, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahawa serangan dilakukan oleh seseorang dengan model bunuh diri.

Saleem Khan, 21, mengatakan setelah ledakan orang-orang panik. Asap mengepul dan banyak darah yang mengalir. "Beberapa orang berlari-lari dan terjatuh," katanya.

VIDEO PEMBAKARAN MOBIL MARAK DI BERLIN



Warga Berlin sedang ditimpa keresahan menyusul banyaknya kasus-kasus pembakaran mobil selama beberapa hari belakangan. Pada Kamis malam saja, sebanyak sembilan mobil telah dibakar oleh orang yang tidak dikenal.

Kamis, 18 Agustus 2011

VIDEO CUBITAN MARINHO BERBUAH TAMPARAN


Panasnya duel Piala Super Spanyol antara Barcelona kontra Real Madrid selalu melahirkan cerita-cerita menarik. Salah satunya yakni cubitan entrenador Madrid, Jose Mourinho kepada asisten pelatih Barcelona, Tito Vilanova yang berbuah tamparan.

Insiden ini terjadi saat kedua tim terlibat dalam keributan jelang akhir pertandingan leg 2 Piala Super Spanyol, dini hari tadi. Cubitan Mourinho di pipi kanan Tito justru berbuah tamparan. Tito yang saat itu ikut dalam kerumunan, tampak kaget saat Mourinho mencubit pipinya. Ia langsung membalas dengan menampar telinga Mourinho.

Entah Mourinho bermaksud untuk bercanda atau tidak. Yang jelas, Mourinho pernah berteman dekat dengan Tito saat masih berada di Barcelona. Namun, panasnya pertandingan seakan membuat persahabatan keduanya terkubur.

Pada pertandingan di Camp Nou itu, Barcelona akhirnya tampil sebagai juara setelah menang tipis 3-2 atas Real Madrid sekaligus mengubah agregat akhir menjadi 5-4 buat keunggulan pasukan Josep Guardiola.

Gol Barca di pertandingan itu dicetak Andres Iniesta dan dua gol dari Lionel Messi. Sedangkan gol-gol Madrid dicetak Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema. Pertandingan itu juga membuahkan tiga kartu merah dan sembilan kartu kuning. Kartu merah diterima Marcelo, Mesut Oezil dan David Villa. (one)

SENATOR AUSTRALIA BONGKAR SOGOKKAN UNTUK MENYIKSA SAPI SEBELUM DI SEMBELIH


Jakarta - Seorang Senator Australia yaitu Chris Back mengeluarkan pernyataan resmi dari seorang penjagal hewan Indonesia, bahwa penjagal itu dibayar untuk menyiksa sapi dan direkam.

Chris mengatakan dia mendapatkan informasi dari sumber terpercaya bahwa penjagal hewan di Indonesia dibayar Rp 150 ribu atau AUD 17 untuk menendang kepala hewan di depan kamera televisi, bahkan lebih jauh pekerja yang sama juga dipukuli dan istrinya diperkosa.
Sementara itu Senator Bull Heffernan yang menangani soal urusan pedesaan dan transportasi mengatakan, pernyataan dari Back mengungkap bahwa penjagal hewan di Indonesia juga mendapatkan bayaran Rp 50 ribu untuk adegan penyiksaan hewan yang direkam oleh kamera.

"Pagi ini kami bertemu secara formal dan menerima surat ini yang sekarang menjadi konsumsi publik. Dokumen tersebut diungkap oleh Senator Back," ujar Heffernan dikutip dari ABC, Kamis (18/8/2011).

Pernyataan yang dikeluarkan oleh Senator Back itu juga ditandatangani oleh Penjagal Hewan asal Binjai yaitu Ali Aman. Dia mengatakan menerima Rp 50 ribu dari orang asing untuk mengambil gambar dan video penyiksaan hewan.

"Saya mengakui menerima uang sebesar Rp 50 ribu dari orang asing di RPH (rumah potong hewan) Binjai saat mereka mengambil gambar dan video penyiksaan hewan," demikian isi pernyataan Ali Aman.

Ali Aman mengatakan surat pernyataannya tersebut dibuat tanpa adanya tekanan dari pihak manapun.

Video proses pemotongan sapi di beberapa RPH yang ditayangkan pada program ABC's Four Corners terkait kekerasan sapi sebelum dipotong sempat membuat heboh. Masalah ini melebar menjadi penghentian sementara pengiriman sapi bakalan ekspor Australia ke beberapa rumah potong hewan yang diduga melakukan kekerasan..

Dalam program televisi ABC's Four Corners pada Senin (30/5/2011), tayangan tersebut memunculkan bagaimana sapi-sapi ternak itu menderita saat dipotong karena matanya dicungkil, kepala sapi ditendang-tendang, buntutnya ditekuk, pemotongan lehernya dilakukan secara brutal dan tindakan kekerasan sapi lainnya.

Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) Joni Liano mengatakan selain RPH Mabar di Medan, RPH Bayur Tangerang dan RPH Herman Lampung, ada 9 RPH lainnya yang distop pengiriman sapi Australia yaitu RPH Gondrong Tangerang, Zidin Karo Sumatera Utara, Tani Asli Deli Serdang, Binjai Sumut, Mataram NTB, Taliwang Sumbawa, Bubulak Bogor, Depok, Zbeef Lampung.
 

GOOGLE MASIH RAGU TANAM INVESTASI DI INDONESIA


GOOGLE MASIH RAGU TANAM INVESTASI DI INDONESIA
Jakarta - Pemerintah Indonesia sampai saat ini belum mendapatkan kepastian soal rencana investasi Google Inc di Indonesia. Pihak Google masih ragu untuk berinvestasi karena diminta membangun pusat data (data center).

Demikian disampaikan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan kepada detikFinance, Kamis (18/8/2011).

"Mereka untuk sementara agak ragu untuk data center di Indonesia," jelas Gita.

Dikatakan Gita, Google secara spesifik meminta agar pusat datanya bisa di luar Indonesia. Memang Google enggan membangun pusat data karena alasan keamanan yang belum terjamin.

Sebelumnya Gita pernah mengatakan, Google Inc akan melakukan investasi yang lebih besar di Indonesia ketimbang Singapura, Malaysia, dan Thailand. Meski demikian, total investasi yang akan dikeluarkan belum bisa dipastikan.

Dengan adanya investasi Google itu, Gita meyakini akan membawa banyak keuntungan yang akan didapat oleh Indonesia. Gita menjelaskan, investasi dari Google akan menarik investasi dari pihak-pihak lain.

Namun ada beberapa kendala yang mereka inginkan untuk merealisasikan investasi di Indonesia, salah satunya pemasukan dari iklan (advertising revenue).Google masih ragu
Google masih ragu
Kendala lain yang diminta pihak Google sebelum melakukan investasi di Indonesia adalah tersedianya jaminan keamanan untuk pusat data yang akan dibangunnya.Google masih ragu

MIAMI SKANDAL IS SYMPTOM OF NCAA FLAWS

Kids unfolded maps looking for the proper residence hall. Parents pushed carts full of clothes, bedding and refrigerators. Housing workers pointed this way and that and tried to make everyone feel welcome.
A short walk away television trucks were lined up outside the Isadore Hecht Athletic Center, reporters doing live stand-ups to discuss a scandal complete with a Ponzi schemer, South Beach hooker parties and a stripper abortion.
The day should have been happy and hopeful here. Instead, it was humiliating.
Perhaps one day it’ll be humiliating enough to shame the leaders of these universities to end the untenable charade of their current athletic model. It will take a lot, a lot more than Nevin Shapiro, the man behind the Ponzi scheme, the parties, the abortion and the biggest case of extra benefits in history. Guilty administrators got rich and comfortable on the backs of purported amateurs. The only cost was their self-respect.
“I am upset, disheartened and saddened by the recent allegations,” school president Donna Shalala said in a statement Wednesday.
Those were her first words since the scandal broke, and they were as weak and worthless as they were late.
[Y! Sports probe: Miami booster spells out illicit benefits to players]
She was hiding somewhere on campus, hoping it would all blow away because that’s what college leaders do. Better to craft a statement than hold a press conference and wind up looking like an E. Gordon Gee-level buffoon.
Multiple sources say this photo was taken in Nevin Shapiro's VIP section at Opium Garden nightclub in Miami Beach in 2003. From left to right are Devin Hester, Shapiro and Vince Wilfork.
(Special to Yahoo! Sports)
Shalala couldn’t even be troubled to offer a concern or apology to her new football coach, Al Golden, or new basketball coach, Jim Larranaga, neither of whom ever met Shapiro but must deal with the fallout.
College athletics is killing itself whole, one hypocritical scandal at a time, yet any honest reform is almost impossible to envision. We’re not talking about the too-little, too-late band-aids sprouting from last week’s vaunted NCAA retreat, one that featured no less than Shalala.
The whole system needs to go. The whole concept needs to be redone.
The problem is that the same rulebook that causes so many of these humbling hangovers also makes so much cash for the people that write and supposedly enforce it.
Until the shame outbalances the revenue, what’s the motivation to change?
Most of the thousands of violations Shapiro doled out were small stuff, the enormity of the scandal more the totality of it all and the seeming blind eye Miami turned.
[Video: Miami practices amid allegations]
Guys wanted to party on a yacht. Guys wanted to drink free in a VIP section of a nightclub. Guys wanted some cash, or a mansion to hang out in, or some extra money for a big hit, or maybe even the wildest of parties.
It’s not abnormal behavior from 20-year-olds.
Junker
Except in the mind of the NCAA, which is so far backward, it’s wasting time arguing over whether offering players a minor monthly stipend will cut too far into the adults’ gravy train.

The truth is no one respects the rules of amateurism – not the players and certainly not the administrators. They don’t embrace the austerity that should come from operating a system that, for tax-avoidance purposes, is hyped as just some extracurricular pursuit.
Know this about Nevin Shapiro: He rained down millions on Miami players during an eight-year spread, yet he didn’t come close to the levels of gifts and graft that former Fiesta Bowl CEO John Junker lavished on athletic directors, presidents and conference commissioners.
Shapiro took scores of players out on his $1.6 million yacht. It didn’t cost nearly as much as the Orange Bowl spent in 2010 to provide 40 athletic directors and four conference commissioners (plus spouses) with a four-day Caribbean cruise.
[* Yahoo! Sports Radio: Luther Campbell on Miami scandal]
Hocutt
Included in that junket? Then-Miami athletic director Kirby Hocutt.
College athletics is about getting your palm greased. And nobody has its hand out like the already well-paid folks running the show.
If a bowl director is willing to pay off an AD so his sweetheart contract stays intact, hey, that’s business. If a player takes a fraction of the same thing, he’s suspended.
If that’s the deal, fine. Just don’t be so surprised that the players and boosters look at the administrators’ corruption and shrug off their own. Just stop thinking the student-athletes are too naïve to understand that everyone above them is being paid handsomely and will still beg and grab for every last quarter rolling down the street.
This isn’t 1955 anymore.
Dee

You think Miami players were rushing to get to know Nevin Shapiro? You ought to see administrators on a Nike retreat or when a television network asks for a game to be swapped or someone projects that there’s a couple extra bucks in conference mega-expansion.
Besides, the grown-ups leeched to Shapiro as hard and fast as the unpaid players. The promise of his donations overwhelmed any bit of restraint.
In 2001, Miami athletic director Paul Dee, who would later chair the NCAA’s committee on infractions and dole out hypocritical punishments, oversaw a department that gave freshman Willis McGahee a mentor: Nevin Shapiro, convicted felon. (Shapiro pleaded guilty to felony assault in 1995; he’s now serving a 20-year federal prison term for bilking investors in a $930 million Ponzi scheme.)
Then there was that now infamous picture of Shalala at a bowling alley eyeballing a check Shapiro had written for $50,000, the promise that thousands might one day turn to millions practically dancing above her head.
Miami photo gallery [Photo gallery: Miami booster parties with athletes]
The people running college athletics are desperate for money – for themselves and their salaries and their facilities, for their private planes and their comped cars and their golf-course memberships.
They want to avoid paying players and taxes as if they run a little league, then get paid and pampered like they run the NFL.
Everyone is chasing the cash. Everyone was chasing Nevin Shapiro.
Now the truth has come out. The old charade has been exposed again, a parade of players seeking an under-the-table handout from an out-of-control booster.
So here come the ugly headlines and the prepared statements and the wringing hands calling for another summit or retreat or task force to discuss not changing much of anything.
It should’ve been a perfect day at the U, all these bright-eyed teens and proud parents carrying boxes on the first day of the rest of their life. Instead, the same old greedy scandal hung once again in the air, a school soiled by sports.
Freshmen moving in, Donna Shalala and company hiding out.

Rabu, 17 Agustus 2011

BRAIN EATING AMOEBA CLAIMS SECOND VIICTIM THIS MONTH


A parasite known as the "brain-eating amoeba" has claimed its second young American victim this month.
Christian Strickland, a 9-year-old from Henrico County in Virginia contracted an infection after visiting a fishing camp in his state. He died of meningitis on August 5.
This week, health department officials confirmed that the deadly amoeba--officially known as "Naegleria fowleri"--was to blame.
"Sadly, we have had a Naegleria infection in Virginia this summer," Dr. Keri Hall of the Virginia Department of Health, told The Richmond Times-Dispatch. "It's important that people be aware of . . . safe swimming messages."
Earlier this month, Courtney Nash succumbed to the brain-eating amoeba after diving off a dock into the St. John's River at her grandmother's house in Florida.
According to her mother Patricia Nash, Courtney decided before her death to become an organ donor. "I didn't get my miracle, but she has performed other miracles," Patricia told local station WESH. "If we can save other people's lives so they don't have to go through what I just went though, this could be a blessing in disguise."
Usually found in warm, stagnant water in freshwater lakes, ponds, and rivers, the parasite "enters the nasal passages ... and migrates to the olfactory nerves, eventually invading the brain," according to the Centers for Disease Control and Prevention. It almost always causes meningitis. Symptoms include fever, nausea, stiff neck and a frontal headache.
Thirty-two infections of the parasite were reported in the U.S. between 2001 and 2010, CDC spokeswoman Christine Pearson told The Lookout, adding that infections are almost always deadly. That included two children in Phoenix who are thought to have contracted it through the domestic water supply in 2002.

 

 

 

 

Brindes Gratis

Sabtu, 13 Agustus 2011

PESAWAT NAZARUDDINN SAMPAI JAM 20:00 DI BANDARA HALIM PERDANA KUSUMA


Tersangka korupsi Muhammad Nazaruddin akhirnya tiba di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, pada pukul 19.45, Sabtu 13 Agustus, setelah melakukan perjalanan dari Kolombia lebih dari 38 jam. Tersangka korupsi wisma Atlet ini berangkat dari dari Bandara El Dorado, Bogota, Kamis pukul 17.15 waktu setempat atau Jumat pukul 05.15 WIB. 

Kepala Biro Penerangan Umum Markas Besar Kepolisian, Brigadir Jenderal Untung Yoga Ana mengatakan, selama dalam perjalanan pesawat transit dua kali, yaitu di Nairobi (Kenya) dan Maladewa. Dari Maladewa, pesawat langsung menuju Jakarta.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas mengatakan, setelah mendarat, buronan Nazaruddin langsung dibawa ke Markas Komando Brimob di Kelapa Dua, Depok. Nazaruddin akan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum akhirnya dibawa lagi ke KPK untuk diperiksa.

Nazaruddin kembali di Indonesia setelah melarikan diri ke luar negeri pada 23 Mei 2011 lalu. Lebih dari 81 hari, Nazaruddin melanglang di setidaknya delapan negara. Nazaruddin diketahui pernah berada di Singapura, Malaysia, Vietnam, Kamboja, Spanyol, Amerika Serikat, Dominika, dan Kolombia.

Perjalanan buronan ini berakhir saat berada di Kolombia. Nazaruddin ditangkap saat hendak meninggalkan Kota Cartagena menuju Bogota, Ibukota negara asal penyanyi Shakira itu.

Nazaruddin dijemput Tim gabungan Komisi Pemberantasan Korupsi, Kementerian Hukum dan HAM, Mabes Polri, serta Kementerian Luar Negeri. Tak tanggung-tanggung, Nazaruddin diterbangkan dari Kolombia dengan pesawat carteran asal Amerika Serikat, Gulfstream G550. Pesawat jet mewah ini disewa dengan harga Rp4 miliar.

Jumat, 12 Agustus 2011

 

 

brinde gratis brinde gratis brinde gratis brinde gratis
brinde gratis brinde gratis brinde gratis brinde gratis
brinde gratis brinde gratis brinde gratis brinde gratis
brinde gratis brinde gratis brinde gratis brinde gratis
brinde gratis brinde gratis

GOOGLE + DATANGKAN GAME ANGRY BIRDS


Jakarta - Rumor yang menyebutkan bahwa Google akan menghadirkan game di Google+ terbukti benar. Raksasa internet tersebut pekan ini mulai menyuguhkan permainan, menyaingi game di Facebook.

Ya, para pengguna Google+ kini sudah mulai bisa memainkan game bersama teman di jejaring sosial milik Google tersebut. Ekspansi Google ke ranah game ini sudah diprediksi sebelumnya sejak perusahaan internet tersebut memperkenalkan Google+ Juni silam.

Disebut-sebut sebagai pesaing Facebook, tak heran jika Google+ kerap dibanding-bandingkan dengan situs yang dibesut Mark Zuckerberg tersebut, termasuk prediksi kehadiran game di Google+.

Dengan menambahkan game ke Google+, Google berharap jejaring sosialnya yang sudah punya lebih dari 25 juta pengguna bisa lebih menarik. Seperti diketahui, strategi ini berhasil dilakukan Facebook, dengan FarmVille milik Zynga sebagai salah satu game yang paling laris dimainkan.

Dikutip detikINET dari Yahoo Tech News, Jumat (12/8/2011), sederet game perdana yang hadir di Google+ di antaranya ada poker Zynga dan Angry Birds.

Sayangnya, belum semua game Zynga tersedia di sini. Pengguna yang ingin memainkan game seperti FarmVille, CityVille dan yang terbaru Empires & Allies misalnya, masih harus bersabar karena game ini baru ada di Facebook.

Karena masih baru, opsi game mungkin belum tersedia untuk seluruh pengguna. Google berjanji merilisnya secara bertahap hingga ketersediaannya menyeluruh semua pengguna Google+.

Kamis, 11 Agustus 2011

CAMERON: UK WILL SEEK ANTI-GANK IDEAS FROM US

CAMERON: UK WILL SEEK ANTI-GANK IDEAS FROM US

LONDON (AP) — Prime Minister David Cameron said Thursday that Britain would look to the United States for solutions to gang violence after nights of riots and looting, and promised authorities would get strong powers to stop street mayhem erupting again.
Cameron told lawmakers he was "are acting decisively to restore order on our streets," as police raided houses to round up suspects from four nights of unrest in London and other English cities.
Steve Kavanagh, the deputy assistant commissioner of London's Metropolitan Police, admitted the force initially did not deploy enough officers to control the outbreak of violence, saying "it is clear we did not have enough numbers on duty to deal."
Cameron also acknowledged that police had been overwhelmed by mobile groups of looters in the first nights of the rioting and said authorities were considering new powers, including allowing police to order thugs to remove masks or hoods, evicting troublemakers from subsidized housing and temporarily disabling cell phone instant messaging services.
He said the 16,000 police deployed on London's streets to deter rioters and reassure residents would remain through the weekend.
"We will not let a violent few beat us," Cameron said.
Lawmakers were summoned back from their summer vacations for an emergency session of Parliament on the riots as government and police worked to regain control, both on the streets and in the court of public opinion. Calm prevailed in London overnight, with a highly visible police presence watching over the capital, but a sense of nervousness lingered across the country.
During a session lasting almost three hours in which he faced 160 questions from lawmakers, Cameron promised tough measures to stop further violence and said "nothing should be off the table." He said that included water cannon and plastic bullets — though senior police have said they don't feel the need to use those at the moment. He also said officials would look at "whether there are tasks that the army could undertake that would free up more police for the front line."
Cameron said he would seek American advice on fighting the street gangs he blamed for helping spark Britain's riots.
He told lawmakers that he would look to cities like Boston for inspiration, and mentioned former Los Angeles, New York and Boston Police Chief William Bratton as a person who could help offer advice.
Bratton said in a statement he'd be "pleased and honored" to provide services and counsel in any capacity, adding that he loves London and has worked with British police for nearly 20 years.
Cameron told lawmakers he wanted to look at cities that had fought gangs "by engaging the police, the voluntary sector and local government."
"I also believe we should be looking beyond our shores to learn the lessons from others who have faced similar problems," Cameron said.
He said the government, police and intelligence services were looking at whether there should be limits on the use of social media sites like Twitter and Facebook or services like BlackBerry Messenger to spread disorder.
BlackBerry's simple and largely cost free messaging service was used by rioters to coordinate their activities, Cameron's office said.
Britain's Home Office said it planned to hold talks with police chiefs, Twitter, Facebook and Blackberry manufacturer Research In Motion Ltd.
Facebook looks forward to meeting with the home secretary, the company said in a statement, adding that it has taken steps in recent days to ensure that any credible threats of violence are removed from the social networking site.
Government officials said they were discussing with spy agencies and communications companies whether messaging services could be disabled in specific areas, or at specific times.
Authorities are considering "whether it would be right to stop people communicating via these websites and services when we know they are plotting violence, disorder and criminality," Cameron said.
Cameron said that, in the future, police would be able to order people to remove masks, hoods or other face coverings when they suspect them of concealing their identity to carry out a crime. Currently, police must seek approval from a senior officer.
Communities Secretary Eric Pickles confirmed that powers that allow authorities to evict convicted criminals from government-subsidized housing will be strengthened. Authorities have the power to eject someone from social housing if they commit a crime, but only if the offense is in their own neighborhood.
Pickles said he hoped the power would be more widely used, and that it would apply to crime committed anywhere.
A program that can ban gang members from meeting together, loitering in certain places, or displaying gang insignia will also be extended, he said.
Some lawmakers urged Cameron to take even tougher measures. Conservative Party lawmaker Peter Tapsell said he recalled law enforcement officers in Washington, D.C. in 1971 rounding up anti-Vietnam war demonstrators and imprisoning them in a sports stadium. Tapsell asked Cameron if London's Wembley Stadium, the country's showpiece soccer arena, could be used. Cameron insisted the stadium would be used only for "great sporting events."
Parliamentary authorities confirmed Thursday that a petition calling for those convicted of offenses during the riots to lose welfare payments could be debated by lawmakers. Earlier this month, Britain began an initiative under which online petitions which collected at least 100,000 signatures will be considered for debate in the House of Commons.
Authorities said the petition crossed the threshold on Thursday — the first to do so — and would now be studied by a committee which decides on Parliament's business.
Britain's riots began Saturday when an initially peaceful protest over a police shooting in north London turned violent. That clash triggered wider lawlessness that police struggled to halt.
Across London, and then in cities throughout England, rioters set stores on fire and looted shops for sneakers, bicycles, electronics and leather goods. For the first couple of nights there were too few police on the streets to challenge them.
That changed Tuesday, when 16,000 officers were deployed on London's streets — almost three times the number of the night before.
Police swooped on houses across London Thursday, detaining suspects and retrieving stolen goods. The number of people arrested since Saturday rose to 1,009, with 464 suspects charged.
Wednesday night was largely quiet in London and other cities where looters had rampaged earlier this week.
Tensions flared in Birmingham, where a murder probe was opened after three men were killed in a hit-and-run incident as they took to the streets to defend shops from looting.
Police on Thursday arrested three more men on suspicion of murder — a 16-year-old, a 17-year-old and a 26-year old. A 32-year-old man arrested a day earlier was released on bail.
Scenes of ransacked stores, torched cars and blackened buildings have frightened and outraged Britons just a year before their country is to host next summer's Olympic Games, bringing demands for a tougher response from law enforcement and calls for the government to scrap plans to cut police budgets.
Cameron's Conservative-led government is slashing 80 billion pounds ($130 billion) from public spending by 2015 to reduce the country's swollen budget deficit — measures that include curbing police budgets. A report last month said the cuts will mean 16,000 fewer police officers by 2015.
Normality was being restored in London Thursday, although soccer authorities announced that Tottenham Hotspur's season-opening match against Everton on Saturday was being postponed.
Nine other Premier League matches due to be played this weekend across the country are due to go ahead.
As authorities attempted to dispense swift justice to rioters, there were chaotic scenes at courthouses, several of which sat through the night to process scores of alleged looters and vandals, including an 11-year-old boy.
The defendants, mostly young but otherwise diverse, included a teenage ballerina, a university English student from a prosperous commuter town and Natasha Reid, a 24-year-old university graduate who admitted stealing a TV from a looted electronics store in north London. Her lawyer said she had turned herself in because she could not sleep because of guilt.
Also due to appear in court were several people charged with using Twitter and Facebook to incite violence.

NAZARUDIN TERANCAM DI BUNUH

Muhammad Nazaruddin telah ditangkap di Kolombia. Eks Bendahara Umum Partai Demokrat yang kerap bernyanyi di media massa ini diharapkan pulang ke Indonesia dengan selamat untuk membuktikan tuduhan-tuduhannya terkait kasus suap Wisma Atlet SEA Games maupun kasus-kasus korupsi besar lainnya yang merugikan APBN.

Kekhawatiran atas keselamatan Nazaruddin disampaikan sejumlah pihak, salah satunya, Ketua Komite Etik dan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua. Ia khawatir, Nazaruddin bakal di-Munir-kan. "Syukur-syukur kalau dia sampai masih hidup. Kalau dia 'di-Munir-kan' di jalan bagaimana? Bisa saja di Indonesia ini. Apa yang tidak bisa?" ujar Hehamahua di Kantor KPK Jakarta, Rabu, 10 Agustus 2011.

Lantas, bagaimana persiapan tim untuk memulangkan Nazaruddin? Dihubungi VIVAnews.com, Kamis pagi waktu Indonesia, Fungsi Politik KBRI Bogota, Made Subagia mengatakan, hingga saat ini proses pemulangan Nazaruddin ke Indonesia masih dilakukan. "Hari ini ada serah terima dari Kejaksaan ke Imigrasi Kolombia. Memang agak molor sedikit, tak persis jam 06.00," kata Made, Kamis 11 Agustus 2011.

Saat ini, Made menambahkan, Nazaruddin masih ditahan di tahanan Keimigrasian. " Menurut pemeriksaan kesehatan, dia baik-baik saja, hanya sedikit lemas karena puasa."

Made mengaku belum tahu kapan Nazaruddin dipulangkan. "Masih kami diskusikan, belum ada keputusan final. Kami masih bekerja," tambah dia.

Bagaimana dengan kekhawatiran Nazaruddin bakal kabur atau bahkan dibunuh sebelum sampai ke Indonesia? "Sesuai arahan Bapak Presiden, kami berkewajiban memonitor keamanan yang bersangkutan. Nanti wakil dari KBRI (Bogota) akan menyertai kepulangannya," kata Made. Apakah Nazaruddin akan diborgol selama dalam perjalanan? "Kita lihat nanti," jawab Made.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah memerintahkan penegak hukum dan Duta Besar RI untuk Kolombia, Michael Menufundu untuk menjaga ketat Nazaruddin. "Banyak pihak yang berkepentingan untuk bisa mendengarkan langsung dari Nazaruddin," kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Agustus 2011. (adi)

NAZARUDIN TIBA DI JAKARTA JUMAT


Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam mengatakan, proses pemulangan tersangka kasus dugaan suap Pembangunan Wisma Atlet SEA Games ,Muhammad Nazaruddin, hingga saat ini tidak mendapat kendala berarti. Meski belum mengetahui pasti kapan Nazaruddin tiba di Jakarta, Anton menyebut Nazaruddin sudah dalam perjalan pulang.

"Mungkin besok (Nazaruddin tiba di Jakarta). Masih dalam perjalanan," kata Anton di Mabes Polri, Jakarta, 11 Agustus 2011.

Namun, Anton mengatakan belum sempat lagi berhubungan dengan tim penjemput. "Karena handphone mati semua, lagi di pesawat. Tinggal menunggu kedatangan saja," ucapnya.

Anton melanjutkan, kemungkinan Nazaruddin akan mendarat di Landasan Udara Halim Perdanakusumah. "Menggunakan pesawat charteran, saya kira tiba di Halim."

Setibanya di Jakarta, Anton mengisyaratkan polisi akan langsung menyerahkan Nazaruddin ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Selama ini, kasus dugaan suap Pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Kementerian Pemuda dan Olahraga memang ditangani KPK, yang juga menetapkan Nazaruddin sebagai tersangka.

Minggu, 07 Agustus 2011

COPTER SHOT DOWN KILLING 30 US TROOPS, 7 AFGHANS

 Copter shot down killing 30 US Troops

KABUL, Afghanistan (AP) — Insurgents shot down a U.S. military helicopter during fighting in eastern Afghanistan, killing 30 Americans, most of them belonging to the same elite Navy SEALs unit that killed Osama bin Laden, as well as seven Afghan commandos, U.S. officials said Saturday. It was the deadliest single loss for American forces in the decade-old war.
The downing was a stinging blow to the lauded, tight-knit SEAL Team 6, months after its crowning achievement. It was also a heavy setback for the U.S.-led coalition as it begins to draw down thousands of combat troops fighting what has become an increasingly costly and unpopular war.
None of the 22 SEAL personnel killed in the crash were part of the team that killed bin Laden in a May raid in Pakistan, but they belonged to the same unit. Their deployment in the raid in which the helicopter crashed would suggest that the target was a high-ranking insurgent figure.
Special operations forces, including the SEALs and others, have been at the forefront in the stepped up strategy of taking out key insurgent leaders in targeted raids, and they will be relied on even more as regular troops pull out.
The strike is also likely to boost the morale of the Taliban in a key province that controls a strategic approach to the capital Kabul. The Taliban claimed they downed the helicopter with a rocket while it was taking part in a raid on a house where insurgents were gathered in the province of Wardak overnight. Wreckage of the craft was strewn across the crash site, a Taliban spokesman said.
A senior U.S. administration official in Washington said it appeared the craft had been shot down. The official spoke on condition of anonymity because the crash is still being investigated.
"Their deaths are a reminder of the extraordinary sacrifices made by the men and women of our military and their families, including all who have served in Afghanistan," President Barack Obama said in a statement, adding that his thoughts and prayers go out to the families of those who perished.
The U.S.-led coalition said in a statement that 30 American service members, a civilian interpreter and seven Afghan commandos were killed when their CH-47 Chinook crashed in the early hours Saturday. A current U.S. official and a former U.S. official said the Americans included 22 SEALs, three Air Force combat controllers and a dog handler and his dog. The two spoke on condition of anonymity because military officials were still notifying the families of the dead.
Geneva Vaughn of Union City, Tennessee, told The Associated Press on Saturday that her grandson Aaron Carson Vaughn, a Tennessee native, was one of the SEALs who was killed.
Jon Tumilson of Rockford, Iowa, was also among the SEALs killed in the attack, his father George Tumilson told The Des Moines Register.
Afghan President Hamid Karzai announced the number of people killed in the crash and the presence of special operations troops before any other public figure. He also offered his condolences to the American and Afghan troops killed in the crash.
The deaths bring to 365 the number of coalition troops killed this year in Afghanistan and 42 this month.
The overnight raid took place in the Tangi Joy Zarin area of Wardak's Sayd Abad district, about 60 miles (97 kilometers) southwest of Kabul. Forested peaks in the region give the insurgency good cover and the Taliban have continued to use it as a base despite repeated NATO assaults.
Taliban spokesman Zabiullah Mujahid said in a statement that the helicopter was involved in an assault on a house where insurgent fighters were gathering. During the battle, the fighters shot down the helicopter with a rocket, he said.
An American official in Brussels said the helicopter was a twin-rotor Chinook, a large troop and cargo transporter.
The casualties are believed to be largest loss of life in the history of SEAL Team Six, officially called the Navy Special Warfare Development Group, or DEVGRU. The team is considered the best of the best among the already elite SEALs, which numbers 3,000 personnel.
NPR and ABC News first reported that those aboard were believed to be Navy SEALs. The AP withheld the report at the request of their sources until they believed the majority of families of those lost had been notified.
The death toll surpasses the previous worst single day loss of life for the U.S.-led coalition in Afghanistan since the war began in 2001 — the June 28, 2005 downing of a military helicopter in eastern Kunar province.
In that incident, 16 Navy SEALs and Army special operations troops were killed when their craft was shot down while on a mission to rescue four SEALs under attack by the Taliban. Three of the SEALs being rescued were also killed and the fourth wounded.
Afghanistan has more U.S. special operations troops, about 10,000, than any other theater of war. The forces, often joined by Afghan troops, carry out as many as a dozen raids a night and have become one of the most effective weapons in the coalition's arsenal, also conducting surveillance and infiltration.
From April to July this year, special operations raids captured 2,941 insurgents and killed 834, twice as many as those killed or captured in the same three-month period of 2010, according to NATO.
The coalition plans to increase its reliance on special operations missions as it reduces the overall number of combat troops.
Night raids have drawn criticism from human rights activists and infuriated Karzai, who says they anger and alienate the Afghan population. But NATO commanders have said the raids are safer for civilians than relatively imprecise airstrikes.
The loss of so many SEALs at once will have a temporary impact on the tempo of missions they can carry out, but with an ongoing drawdown of special operations forces from Iraq, there will be more in reserve for Afghan missions.
The site of the crash, Tangi, is a particularly dangerous area, the site where many of the attacks that take place in the province are planned, said Wardak's Deputy Gov. Ali Ahmad Khashai. "Even with all of the operations conducted there, the opposition is still active."
The U.S. army had intended to hand over its Combat Outpost Tangi to Afghan National Security Forces in April, but the Afghans never established a permanent base there. "We deemed it not to be stategic and closed it," said coalition spokesman U.S. Army Maj. Jason Waggoner. "The Taliban went in and occupied it because it was vacant."
Western military commanders have been debating moving forces from other areas in Afghanistan to reinforce troops around the capital and in the east, where the Taliban is often aided by al-Qaida and other terrorist groups. Earlier this year, the U.S. military closed smaller outposts in at least two eastern provinces and consolidated its troops onto larger bases because of increased insurgent attacks and infiltration from the Pakistan border.There have been at least 17 coalition and Afghan aircraft crashes in Afghanistan this year.
Most of the crashes were attributed to pilot errors, weather conditions or mechanical failures. However, the coalition has confirmed that at least one CH-47F Chinook helicopter was hit by a rocket propelled grenade on July 25. Two coalition crew members were injured in that attack.
___
Associated Press writers Anne Gearan and Lolita C. Baldor in Washington, and Rahim Faiez and Patrick Quinn in Kabul contributed to this report.
SOURCE
http://news.yahoo.com/copter-shot-down-killing-30-us-troops-7-213158998.html