Polisi menggerebek dua kontrakan di kawasan Pondok Kopi, Jakarta Timur, Kamis 21 April 2011. Diduga hal tersebut terkait kasus bom buku. Empat orang diamankan dalam penyergapan itu.
Salah satu kontrakan yang digrebek terletak di Jalan Rawadas RT 01 RW 03 Pondok Kopi, Duren Sawit. Dekat dengan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Merah. Di lokasi tersebut, aparat menangkap seorang laki-laki bernama Darto.
Tetangga kontrakan Darto, Muryani menggambarkan detik-detik penggrebekan yang menurutnya, menakutkan. Diceritakan Muryani, sekitar pukul 05.00 WIB, Kamis pagi, ia baru pulang dari makam anaknya yang baru saja meninggal dunia. "Tiba-tiba saya disandera [dicegat] anggota polisi, pakai masker dan bawa senjata panjang," kata Muryani di lokasi penggerebekan, Kamis siang.
Polisi tak membolehkannya masuk ke kontrakan. Saat itu, ia melihat, kontakan Darto sedang disergap. "Anggota polisi juga sempat masuk ke kontrakan saya dan menodongkan senjata ke suami saya yang sedang tidur. Mungkin polisi mikir, suami saya menyembunyikan orang ini," kata Muryani.
Dari dalam kamar kontrakan Darto, tambah Muryani, polisi mengamankan 4 buku tebal. "Seperti kitab. Pokoknya tebal bukunya kayak kasus-kasus bom buku."
Dia menjelaskan, kontrakan yang digrebek di sebelah rumahnya itu sehari-hari diisi tiga orang, Darto, Wari, dan Mugi. Mereka berjualan mainan dan agar-agar. "Mereka orangnya sangat tertutup dan lugu-lugu. Nggak pernang ngomong soal syariat. Paling ngeluh ke suami saya, soal ekonomi."
Muyani mengatakan, sering ada teman-teman tetangganya yang bertamu. Ada juga yang pakai baju koko. "Tapi nggak seperti teroris, kayak orang ngaji biasa."
Yang dia ingat, telepon genggam salah satu tamu nada deringnya shalawatan. "Orangnya seperti orang Jawa, tapi kalau ngangkat telepon pakai bahasa Cirebon," tambah dia.
Seperti diketahui, buku-buku berisi bom dikirimkan orang tak dikenal ke sejumlah alamat, yakni: mantan Kordinator Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdhalla, ke Kantor Badan Narkotika Nasional, ke rumah Ketua Pemuda Pancasila Japto S. Soerjosoemarno, dan ke rumah musisi Ahmad Dhani. Bom di Utan Kayu makan korban, Kasat Reskrim Polresta Jakarta Timur, Kompol Dodi Rahmawan. Tangan kirinya harus diamputasi.