Rabu, 20 April 2011

NATO KEHABISAN AMUNISI DAN UANG UNTUK SERANG LIBYA


 VIDEO SEKUTU SERANG LIBYA
VIDEO GAYA NYENTRIK ALA KHADAFI 
Pimpinan militer Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menilai bahwa serangan udara Koalisi, yang telah berlangsung selama sebulan di Libya, tidak mampu menjatuhkan rezim Muammar Khadafi. Walau sudah dibantu serangan udara koalisi, pasukan pemberontak pun masih kesulitan menahan gempuran serangan darat pasukan Khadafi, seperti yang terjadi di Misrata, kota yang mati-matian dipertahankan pemberontak.    

Menurut kantor berita Associated Press (AP), penilaian itu diutarakan Ketua Komisi Militer NATO, Laksamana Giampaolo Di Paola, Selasa 19 April 2011. Dia mengatakan, kendati operasi pasukan koalisi pimpinan NATO telah menimbulkan "kerusakan yang cukup signifikan," pasukan Khadafi "masih terbilang kuat." 

Pejabat militer NATO lainnya, Brigadir Jenderal Mark van Uhm, menilai selalu ada kekhawatiran bahwa serangan udara berisiko menimbulkan korban jiwa di pihak sipil. "Ada keterbatasan bila serangan udara dikerahkan untuk menghentikan pertempuran di suatu kota," kata van Uhm.  

Ditanya wartawan apakah Koalisi perlu lebih gencar melakukan serangan udara, Di Paola mengatakan pihaknya akan menyambut baik setiap "tambahan signifikan" atas operasi pasukan Koalisi. 

Maka, menurut Menteri Luar Negeri Franco Frattini dari Italia, NATO mempertimbangkan akan memberi bantuan kepada pemberontak berupa pengiriman alat-alat teknis, seperti radar atau sistem yang bisa mendeteksi dan memblokir komunikasi. Usulan ini akan dibahas dalam suatu pertemuan dengan pihak pendukung pemberontak di Libya bulan depan. 

Sementara itu, Inggris sudah mengumumkan rencana pengiriman 20 prajurit senior ke Libya. Namun, menurut Menteri Luar Negeri William Hague, tugas mereka hanya sebatas memberi konsultasi, bukan untuk membantu langsung pasukan pemberontak maupun mengirim senjata kepada mereka di medan tempur. Libya sendiri menilai bantuan Inggris kepada pemberontak itu bakal sia-sia

0 komentar:

Posting Komentar