WASHINGTON - Kewaspadaan akan aksi balasan atas kematian pimpinan Al Qaeda, Osama bin Laden kian ditingkatkan pihak pemerintah Amerika Serikat. Menurut mereka, Al Qaeda memiliki rencana 'maut' guna membalas dendam.
“Bin Laden telah mati, tapi Al Qaeda belum. Kita harus bersiap menghadapinya,” kata Direktur Dinas Rahasia Amerika Serikat (CIA) Leon Panetta.
Peringatan Panetta itu bukan tanpa alasan. Beberapa hari sebelum digelarnya Operasi Elvis, julukan yang diberikan CIA terhadap operasi penyergapan Osama bin Laden, situs WikiLeaks membocorkan data tahanan terorisme di Guantanamo.
“Al Qaeda menyembunyikan sebuah bom nuklir di Eropa dan akan diledakkan bila Osama bin Laden tertangkap atau tewas,” demikian bunyi dokumen yang dilansir WikiLeaks seperti dimuat The Telegraph, Rabu (4/5/2011).
Bukan cuma bom nuklir, tapi Al Qaeda juga berencana memakai bom kimia. “Abu al-Libbi punya informasi tentang ini.” Abu Faraj al-Libbi (40), adalah kepala operasi Al Qaeda yang ditangkap pada 2005 setelah tinggal setahun di Abbottabad, kota tempat Osama disergap.
Pemerintah AS sendiri tak peduli dengan ancaman serangan balas dendam dari para pendukung Osama. Kemarin, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton memberikan peringatan keras kepada kaum Taliban di Afganistan. “Anda tak bisa menunggu kami keluar (menyerang). Anda tak akan bisa mengalahkan kami,” kata Hillary. Dia meminta Taliban segera meninggalkan Al Qaeda dan masuk ke proses politik.
Hillary berkata keras setelah dia menyaksikan serangan fajar pasukan elite Angkatan Laut AS, Navy Seals yang menyerbu rumah Osama. Hilarry menyaksikan siaran langsung via satelit itu bersama Presiden AS Barack Obama dan sejumlah petinggi militer. Siaran itu menampilkan tayangan langsung yang didapat dari kamera yang ada di helm para prajurit di Abbottabad yang berjarak 11.200 kilometer dari Gedung Putih. Detik per detik operasi dramatis itu disaksikan Obama.
Pemeritah AS memang terus mewaspadai aksi balasan pascaterbunuhnya Osama. Pasalnya masih ada sejumlah gembong teroris yang belum tertangkap. Biro Penyelidik Federal (FBI) melansir setidaknya masih ada 10 teroris yang diburu pemerintah AS, termasuk Ayman al-Zawahiri (59). Ayman adalah orang nomor dua di Al Qaeda setelah Osama bin Laden. Dokter bedah ini punya beberapa nama samaran, seperti Abu Muhammad, Abu Fatima, dan Abu Abdallah. AS menghargai kepalanya sama dengan kepala Osama yakni 25 juta dolar AS.
Sementara itu, Kepolisian Inggris menangkap lima orang yang berada di dekat pembangkit nuklir Sellafield di West Cumbria pada Senin (2/5/2011) waktu setempat atau hanya beberapa jam setelah berita kematian Osama bin Laden. Kelima pria itu ditahan berdasarkan UU Terorisme Inggris.
Juru bicara kepolisian Inggris, mengatakan, kelima pria itu ditahan setelah mobil yang mereka naiki dihentikan polisi di luar PLTN Sellafield. Kelima pria itu berumur 20-an tahun dan tinggal di London.
Demikian seperti diberitakan AFP, Rabu (4/5/2011). Kelima pria itu langsung dibawa ke kantor polisi setelah mobil mereka diperiksa oleh polisi.
Saat ini kelimanya masih ditahan. Penyelidikan atas kelima orang itu tengah dilakukan oleh Unit Kontraterorisme North West. Kepolisian Metropolitan London juga menggeledah empat rumah di London sehubungan dengan penangkapan kelima teroris itu.