Minggu, 21 November 2010

10 Negara Super Kaya di Dunia


Amerika hanya menduduki peringkat no.7 dunia. Lantas, negara mana yang paling makmur?
Kekuatan ekonomi suatu negara biasanya diukur melalui Produk Domestik Bruto (PDB). Menilik angka itu, Amerika Serikat masih menduduki posisi tertinggi sebagai negara kaya melampaui China dan Jepang, Agustus silam.

Namun, PDB tidak mampu menunjukkan kekayaan negara yang sesungguhnya karena bisa jadi uang itu hanya terkonsentrasi di sejumlah pengusaha, bukan pemerintah. Itulah mengapa nilai Pendapatan Nasional Bruto (PNB) menjadi penting untuk mengukur kekayaan suatu negara.

Berikut 10 negara dengan PNB tertinggi per kapita, berdasar data terbaru Bank Dunia, seperti dikutip dari laman Daily Finance:

1. Luxemburg PNB per kapita: $58,810
Tingkat buta huruf: 1%
Tingkat pengangguran: 4,8%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 3,7%

Merupakan daratan kecil yang berbatasan dengan Prancis, Jerman, dan Belgia. Diapit sejumlah negara besar, negara ini tumbuh menjadi salah satu pusat bisnis utama di Benua Eropa. Dalam tiga tahun ke depan, negara ini berencana menyediakan layanan bandwidth dengan kapasitas supertinggi untuk mendorong pengembangan ekonomi digital yang canggih.

2. NorwegiaPNB per kapita: $55,190
Tingkat buta huruf: 0%
Tingkat pengangguran: 1,7%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 6,7%

Merupakan negara superkaya yang mendapat keuntungan besar dari ekspor minyak bumi pada 1970-an. Pendapatan utama negara ini berasal dari sektor minyak dan gas, juga teknologi dan komunikasi. Saking kayanya, negara ini mampu mendanai berbagai program sosial dan pendidikan tanpa membebani pajak. Tak heran jika tak ada warga buta huruf di sana. 

3. Kuwait PNB per kapita: $53,390
Tingkat buta huruf: 6%
Tingkat pengangguran: 1,3%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 3,8%

Negara kecil di Timur Tengah ini memiliki 9 persen dari cadangan minyak dunia. Tidak seperti negara penghasil minyak di sekitarnya, negara ini cukup stabil secara politik. Dibanding dengan negara Teluk lainnya, tingkat pendidikan di Kuwait cukup baik. Daya serap tenaga kerja mencapai lebih 98 persen, baik di bidang perminyakan atau ekspor semen dan bata.

4. Macau PNB per kapita: $52,410
Tingkat buta huruf: 7%
Tingkat pengangguran: 3%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 2,2%

Daerah administrasi khusus di daratan China ini mendapat banyak pemasukan dari ekspor tekstil dan aneka produk manufaktur. Negara ini juga sangat terkenal sebagai salah satu destinasi perjudian dunia yang cukup masyur. Bahkan pada 2006, pendapatan dari sektor judi melebihi Las Vegas. Mayoritas warga memanfaatkannya sebagai ladang bisnis dengan membuka kasino, hotel, dan pembangunan resor untuk menarik wisatawan mancanegara.

5. Brunei PNB per kapita: $50,920
Tingkat buta huruf: 5%
Tingkat pengangguran: 3,7%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 3,7%

Seperti Norwegia dan Kuwait, sumber utama pendapatan pemerintah adalah dari industri minyak. Sebanyak 60 persen warganya bergantung hidup di sektor itu. Kemapanan finansial membuat pemerintah sanggup memberikan pendidikan gratis hingga perguruan tinggi. Sekadar catatan, Sultan Brunei bahkan pernah menjadi orang terkaya di dunia. Namun belakangan, ada kekhawatiran, menipisnya cadangan minyak mentah akan menjatuhkan standar hidup negara itu.
6. Singapura PNB per kapita: $50,780
Tingkat buta huruf: 5%
Tingkat pengangguran: 3,95%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 2,2%

Singapura mempromosikan diri sebagai pelabuhan yang ramah bagi perdagangan internasional. Pemerintah setempat sangat ketat mengontrol perekonomian rakyat melalui kemajuan bidang industri elektronik dan farmasi. Selain mengedepankan kesejahteraan umum dan jasa publik, pemerintah sangat peduli terhadap tingkat pendidikan masyarakatnya.

7. Amerika Serikat PNB per kapita: $46,760
Tingkat buta huruf: 1%
Tingkat pengangguran: 9,6%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 5,6%

Jumlah penduduk dan kondisi geografis membuat negara adidaya ini tak muncul sebagai negara paling kaya di dunia. Bahkan angka pengangguran dua kali Luxemburg. Negara ini mengedepankan perekonomi kapitalis yang tak terlalu memprioritaskan program sosial. Namun, negara ini tak ragu menghabiskan anggaran besar untuk pendidikan. Meski tergolong maju, kesenjangan sosial-ekonomi di negara ini cukup kentara.

8. Hong Kong PNB per kapita: $44,090
Tingkat buta huruf: 3,4%
Tingkat pengangguran: 3,6%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 3,3%

Ekonomi negara ini sangat bergantung pada re-ekspor sejumlah produk. Hong Kong mendapat keuntungan dari transisi ekonomi eksportir industri ke pusat perbankan internasional. Pemerintah Hong Kong pro perdagangan bebas. Negara ini memprioritaskan anggarannya untuk kesejahteraan publik dan pendidikan warganya.

9. SwissPNB per kapita: $43,440
Tingkat buta huruf: 1%
Tingkat pengangguran: 4%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 5,3%

Masyarakat Swiss mendapat keuntungan dari kebijakan pemerintah yang sangat ramah bisnis. Ini membuat Swiss menjadi pusat investasi dan perbankan internasional. Kebijakan pajak yang sangat ringan juga membuat Swiss tumbuh bak surga bagi para pengusaha kaya dunia untuk menghamburkan uangnya. Sektor jasa makmur telah berkembang untuk memenuhi tuntutan kelompok tersebut. Negara ini juga mendapat keuntungan besar dari ekspor mesin industri dan bahan kimia.

10. BelandaPNB per kapita: $40,940
Tingkat buta huruf: 1%
Tingkat pengangguran: 3%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 5,5%

Pemerintah Belanda memainkan peran aktif dalam mempertahankan standar hidup tinggi bagi warganya. Belanda adalah model kebijakan ekonomi sosial liberal dan laissez-faire. Belanda memiliki ekonomi pasar bebas, yang didukung kekuatan pasar penyulingan minyak bumi dan industri mesin listrik. Kebijakan sosial liberal juga mendatangkan keuntungan melalui sektor obat-obatan terlarang dan wisata seks. (

Misteri Batu-batu Berjalan di California





Batu-batu di permukaan danau kering ini bisa berpindah tempat yang disertai jejaknya.
Pernah dengar misteri batu meluncur atau batu berjalan? Ya, batu berjalan menjadi salah satu misteri yang paling menarik dari Death Valley National Park, tepatnya di danau kering Racetrack Playa, California-AS. Batu berjalan itu dapat ditemukan dengan mudah di permukaan Playa dengan jejak panjang di belakangnya.

Bagaimana mereka dapat bergerak atau berpindah masih menjadi misteri besar di benak para peneliti. Pasalnya, batu yang berjalan tidak hanya batu kecil yang mudah tertiup oleh angin. Ada beberapa batu besar dengan berat ratusan kilogram yang juga turut "jalan-jalan".

Pertanyaan besar yang tentu saja akan muncul kemudian: bagaimana cara mereke bergerak? Ini menjadi tantangan besar bagi para peneliti. Mengapa fenomena ini menjadi misteri? Karena, tidak ada satu orang pun yang pernah melihat ia berjalan.

Sampai hari ini, faktanya adalah tidak ada seorang atau satu organisasi pun yang mengetahui bagaimana batu-batu itu bisa berpindah tempat, meski beberapa orang sudah mempunyai penjelasannya masing-masing menurut nalar. Menarik untuk disimak.

Batu berjalan di Racetrack PlayaTapi, sebelumnya, sekadar diketahui apa dan di mana Racetrack Playa. Racetrack Playa adalah danau kering yang datar dengan panjang empat kilometer dan lebar sekitar dua kilometer. Terletak di California-AS, permukaannya terdiri dari batuan sedimen yang terbuat dari lumpur dan tanah liat.

Iklim di daerah ini juga kering. Hujan hanya terjadi beberapa inci per tahun. Namun, saat hujan, pegunungan terjal yang mengelilingi Racetrack Playa akan menyuplai air ke permukaan danau dan menyulapnya menjadi danau dangkal yang sangat luas. Sayangnya, ini hanya bertahan beberapa hari saja. Setelah itu, dalam keadaan basah, permukaannya berubah menjadi lumpur yang lembut dan licin.

Ada beberapa asumsi atau penjelasan tentang mengapa batu-batu di Racetrack Playa dapat berjalan. Semua penjelasan tersebut masuk akal. Bisa jadi Anda setuju dengan salah satunya. Namun, sampai saat ini belum ada yang dapat membuktikannya bersama-sama secara ilmiah.

Apakah mereka digerakkan oleh manusia atau hewan?
Jejak yang terbentuk di belakang batu menunjukkan bahwa batu-batu berjalan itu berpindah saat permukaan Racetrack Playa masih ditutupi dengan lumpur yang sangat lembut. Dan, di sekitar jejak batu, tidak ada lumpur yang rusak akibat jejak makhluk hidup lainnya. Artinya, sangat kecil kemungkinan batu tersebut dipindahkan oleh manusia dan hewan.

Apakah mereka digerakkan oleh angin?
Ini penjelasan paling favorit dan dipilih banyak orang karena dinilai paling mungkin. Bukan asal tebak atau sekedar menerka-nerka. Tapi, jika dipelajari dari jejak batu yang berjalan, arahnya sejajar dengan arah angin yang berhembus di Racetrack Playa, yakni dari barat daya ke arah timur laut.

Hembusan angin kencang diperkirakan mampu menyenggol batu sampai berpindah tempat. Kurva pada jejak batu tersebut dibentuk oleh pergeseran arah angin yang membawanya, karena interaksi angin dan batu tidak teratur.

Batu berjalan di Racetrack PlayaApakah mereka digerakkan oleh es?
Beberapa orang mengaku sempat menyaksikan Racetrack Playa tertutup oleh lapisan es tipis. Idenya, air membeku di sekitar batu. Lalu, angin berhembus di atas permukaan es dan menyeret lapisan es berikut batu yang tertancap di permukaan es.

Beberapa penelitian telah menemukan jejak sangat kongruen pada beberapa batu. Namun, seharusnya pengangkutan lapisan es besar diharapkan meninggalkan tanda para permukaan Playa. Sampai saat ini, tanda tersebut belum bisa dibuktikan.

Mungkin Anda setuju dengan salah satu dari beberapa penjelasan di atas. Atau, tidak ada salahnya jika Anda mempunyai penjelasan lain yang berbeda. Tetapi, mungkin cerita ini akan tetap menarik jika jawabannya tidak pernah diketahui dan menjadi misteri.