Senin, 19 September 2011

SKUTER LISTRIK BMW DI FRANKFURT MOTOR SHOW




Frankfurt - Setelah akhir tahun lalu menampilkan konsep skuter listrik C-Concept, divisi BMW Motorrad, di hajatan Frankfurt Motor Show 2011 yang berlangsung 13 – 25 September kembali memamerkan konsep skuter listrik anyar. E-Scooter, begitulah skuter bertenaga setrum itu dinamai.

Seperti dilansir mcnnews.com.au, Selasa, 13 September 2011, BMW mengklaim ada sederet keunggulan yang ditawarkan skuter tersebut. “Motor listrik sebuah sumber tenaga setrum berkapasitas 60 volt, sangat aman dan mampu menyediakan tenaga yang besar bagi skuter itu,” demikian bunyi pernyataan pabrikan itu.

Hanya, BMW Motorrad tak menyebut rincian tenaga dan torsi yang dihasilkan. Pabrikan itu hanya mengklaim, berkat sokongan sumber setrum tersebut, tingkat akselerasi E-Scooter itu setara dengan akselerasi skuter Maxi – yang juga besutan BMW – yang mengusung mesin pembakaran konvensional.

Artinya, tenaga dan torsi yang dihasilkan tak kalah dengan motor bermesin konvensional 500 cc. Suatu tenaga yang sangat besar untuk sebuah skuter listrik tentunya.

Keunggulan lain adalah, skuter ini menggunakan teknologi daur ulang tenaga melalui sistem pengeremannya. Artinya, kala pengendara mengerem, tak serta merta tenaga listrik akan terbuang. Namun tenaga itu didaur ulang menjadi tenaga untuk pengisian baterai listrik agar tetap memberi asupan setrum ke motor listrik.

Walhasil, skuter itu mampu menempuh jarak hingga 100 kilometer saat digeber tanpa henti dan dalam satu kali pengisian baterai. Menariknya lagi, proses pengisian baterai juga tak membutuhkan waktu lama, cukup tiga jam dengan menggunakan colokan listrik rumah.

BMW Mottorad juga menegaskan, konsep skuter listrik besutannya itu memadukan antara unsur kemudahan, kepraktisan, dan unsur gaya modern. Setidaknya itu terlihat pada panel indikator yang bersifat digital.

Mulai dari kondisi cadangan sumber setrum, kecepatan laju skuter itu, hingga jarak yang ditempuh disajikan dalam layar Liquid Crystal Display (LCD) yang diletakkan di cockpit di atas setang dan di belakang kaca tameng angin alias windshield.

Bahkan, pabrikan itu juga menggunakan kamera untuk memantau kondisi lalu lintas di belakang dan sekeliling skuter dan hasilnya ditampilkan di dua layar LCD di cockpit tersebut. Fungsi kamera tersebut untuk menggantikan spion konvensional.

WARTAWAN BABAK BELUR DI PUKULI SISWA SMA 6

Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto mengutuk keras peristiwa kekerasan terhadap wartawan yang diduga dilakukan oleh ratusan siswa SMA Negeri 6 Jakarta. Prijanto memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk segera memanggil Kepala Sekolah yang bersangkutan untuk mengevaluasi kejadian tersebut.

"Kebrutalan itu tidak boleh dilakukan oleh siapa saja, apalagi anak sekolah terhadap wartawan. Kepala sekolah dan guru itu tugasnya mendidik siswanya, wartawan itu kan dulu juga dididik guru, maka harus bisa menghargai fungsi media," kata Prijanto di Balaikota DKI Jakarta, Senin, 19 September 2011.

Prijanto menilai masalah ini merupakan tanggungjawab pihak sekolah sebagai fungsi pendidik. Dia pun mempertanyakan peran sekolah dalam mengantisipasi masalah kekerasan semacam ini, apalagi hal ini terjadi di lingkungan SMAN 6 Jakarta.

"Kalau anak-anak sekolahnya brutal, maka guru-gurunyanya perlu dipertanyakan, karena guru bukan cuma mengajarkan pelajaran, tapi juga prilaku," tegasnya.

Prijanto mengaku akan meminta Dinas Pendidikan DKI segera memberikan pembinaan kepada para siswa SMAN 6 Jakarta agar peristiwa ini tak lagi terulang.

"Saya akan hubungi Kadisdik, akan dievaluasi, untuk melakukan pembinaan guna mencegah agar ini tidak terjadi lagi. Saya berpesan kepada para guru untuk membangun perilaku murid. Itu yang harus dididik, karena dia itu statusnya pelajar," tandasnya.

Akibat penyerangan yang dilakukan pelajar SMA 6 terhadap wartawan, mengakibatkan fotografer dari Koran Sindo, Yudistiro Pranoto, mengalami luka parah. Korban kini berada di ruang ronsen Rumah Sakit Pertamina Pusat 

Yudistiro Pranoto masih mengalami muntah-muntah, dan luka pada bagian tangan dan kaki. Akibat pemukulan itu, kamera milik yang bersangkutan juga hilang dan hingga kini belum ditemukan. Korban lain dari pihak wartawan adalah Banar Fil Ardhi, fotografer Kompas Images.