Jumat, 12 November 2010
Payudara Ditonjok Depe, Jupe Curiga Sudah Diatur
Perseteruan artis seksi Julia Perez alias Jupe (30) dan pemilik goyang gergaji Dewi Perssik alias Depe (25) kian panas. Kabarnya, Perssik menonjok payudara Jupe dan akhir pekan lalu melaporkan kekasih Gaston Castano itu ke Polsektro Matraman, Jakarta Timur.
Ketegangan Depe dengan Jupe diawali ketidakhadiran mantan istri Saipul Jamil itu saat shooting perdana film Arwah Goyang Karawang.
Apa reaksi Jupe ketika payudaranya kena bogem mentah Depe? Pelantun lagu "Belah Duren" ini dengan santai, Kamis (11/11/2010), mengatakan, "Asyik juga dia bisa menonjok payudara saya. Justru di sini jadi ada unsur menghebohkan berita media."
Peristiwa menonjok payudara ini diakui Jupe sudah termasuk kategori melanggar hukum. Meski keduanya terluka, laporan sudah sampai ke polisi.
Jupe memandang kasus ini terlalu berlebihan. Dia yakin polisi bakal memeriksa kejadian tersebut, apalagi jika keduanya terluka. Dia mempertanyakan, mana ada penganiayaan dalam shooting film.
Jupe berharap, manajemen yang membawahi Depe, Republik Cinta Manajemen (RCM) milik Ahmad Dhani, bisa membukakan pikiran pemilik goyang gergaji itu. Jupe ingin agar Depe tidak memutarbalikkan fakta.
Artis seksi yang pernah dicalonkan menjadi wakil bupati Pacitan ini pun keheranan, bagaimana kejadian itu sempat direkam. "Dan tiba-tiba ada wartawan, terus melapor ke polisi. Di sana (kantor polisi) dia tertawa-tawa. Saya pikir ini sudah setting-an dia. Kesannya dibuat-buat," katanya.
Sumpit Ini Tertanam di Perut Selama 28 Tahun
Sumpit Ini Tertanam di Perut Selama 28 Tahun
Remahan sumpit yang sudah jadi bubur berwarna hitam mengendap di lambung pria asal China.
Zhang, seorang pria 50 tahun asal China, menjalani operasi untuk mengeluarkan sumpit dari lambungnya, awal pekan ini. Sumpit itu tertanam di lambungnya selama 28 tahun. Seperti dilaporkan China Daily, pria itu melakukan operasi setelah merasakan sakit tak tertahankan di bagian perut. Bahkan, rasa sakit itu tak jarang membuatnya pingsan.
Zhang tak mengira sakit misterius itu muncul akibat sumpit yang ditelannya 28 tahun lalu. Sebab selama ini, perutnya tak pernah bermasalah. Ia anggap sumpit itu sudah tercerna sempurna oleh lambungnya.
Ia baru tersadar sumpit itu menjadi biang masalah di perutnya saat melihat hasil pemeriksaan dokter. Ia melihat remahan sumpit yang sudah menjadi bubur berwarna hitam mengendap di lambungnya.
"Sisa-sisa sumpit itu tidak bisa dicerna," kata Zhang Dongwei, ahli bedah di Rumah Sakit Tongji, Shanghai, yang menangani kasus ini, kepada koran The Oriental Morning Post, seperti dikutip dari laman Telegraph.
Dokter kemudian membuat sayatan kecil di perut Zhang untuk menyingkirkan endapan sumpit kayu itu. Hanya, sejumlah media setempat tidak menjelaskan latar belakang mengapa Zhang menelan sumpit itu. (pet
Bocah Selamat Setelah Telan Gunting
"Itu adalah hari terburuk dalam hidupku. Sungguh mimpi buruk,"
Peristiwa yang terjadi di Bristol, Inggris, ini benar-benar mengejutkan. Curtis Francis, bocah berusia 12 tahun, menelan sebuah gunting hingga menyangkut di kerongkongan. Beruntung, dia selamat dengan hanya mengalami cedera ringan, seperti dikutip dari The Sun.
Tanpa sepengetahun Karon Edwards, sang ibu, Curtis tanpa sadar memasukkan gunting yang sedang dipegangnya ke dalam mulutnya. Ketika Karon melihat anaknya batuk darah, ia baru menyadari ada sesuatu yang salah dialami Curtis.
"Aku hanya berpikir dia menelan tutup pena. Tapi, ya Tuhan, ternyata yang ia telan adalah sebuah gunting," ujar Karon.
Melihat ujung bagian gunting yang masih 'menyembul' di ujung kerongkongan anaknya, Karon panik. Ia langsung memanggil paramedis. Bocah malang ini selanjutnya dilarikan dengan ambulans ke Bristol Royal Infirmary. Di rumah sakit inilah dokter berhasil mengeluarkan gunting itu.
“Pada saat ambulan tiba, aku dan Curtis menangis. Ketika kami sampai rumah sakit dan diberitahu ada gunting di kerongkongannya, aku sangat khawatir,” kata Karon.
Curtis sangat beruntung. Dia tidak mengalami kerusakan fisik secara permanen. Saat ini, Curtis sedang menjalani pemulihan dari luka akibat bagian ujung gunting yang tajam.
Ternyata, kejadian menakutkan ini bukan baru sekali dialami Curtis. Sebelumnya, tutup pena juga pernah ditelannya. "Waktu itu, tutup penanya berhasil dikeluarkan, karena ukurannya tidak terlalu besar," ucap Karon dengan wajah menunjukkan rasa cemas.
Berbeda dari anak sebayanya, Curtis memang tergolong anak berkebutuhan khusus. Ia tidak peka terhadap bahaya. "Saya memang harus mengawasinya sepanjang waktu. Tapi, aku lengah saat dia menelan gunting tersebut," kata Karon yang menceritakan kejadian pada 11 Agustus 2010. "Itu adalah hari terburuk dalam hidupku. Sungguh mimpi buruk. Sekarang, saya harus lebih berhati-hati menjaganya.”
MISTERI MACAN TUTUL MERAPI BENERAN ATAU SILUMAN
Macan tutul atau Panthera pardus terlihat melintas di Dusun Quaron, Kelurahan Candibinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, DIY, pada Kamis 10 November 2010, sekitar pukul 13.00 WIB. Lokasi ini berjarak sekitar 12 kilometer dari puncak Merapi. Kondisinya mengkhawatirkan. Kaki penuh luka bakar dan sekujur tubuh dipenuhi abu vulkanik Merapi.
Pemunculan macan tutul ini menjadi tanda tanya. Karena, hewan pemanjat pohon ulung ini bukan merupakan salah satu kelompok satwa liar di Taman Nasional Gunung Merapi. Tetapi, memang sejak 2004 disebutkan bahwa macan tutul dan elang Jawa merupakan salah satu penghuni Merapi. Keberadaan macan tutul memang diakui, tetapi hingga kini jumlahnya tidak pernah diketahui.
"Saya yakin macan tutul ada di Merapi. Tetapi, hingga kini tidak pernah ada data jumlah hewan itu," kata Manajer Kebun Binatang Gembiraloka Joko Tirtono kepada VIVAnews.com.
Untuk menghitung jumlah mereka harus menggunakan alat khusus dengan fasilitas inframerah. Alat itu akan menghitung secara otomatis ketika dilewati hewan buas yang lincah ini. Tetapi sayangnya,"Kami tidak pernah punya alat itu," kata Joko.
Kepastian bahwa itu adalah macan tutul baru diperoleh Jumat 12 November 2010, siang kemarin. Saat mendengar ada kabar macan terlihat di lereng Merapi, Joko langsung menuju daerah yang masih masuk zona bahaya itu.
Di sana ada Solkidi, saksi mata yang juga pekerja peternak ayam. Solkidi mengaku hanya sekali melihat hewan langka yang dilindungi undang-undang itu. Joko pun memperlihatkan foto-foto kucing-kucing raksasa buas kepada Solkidi. Saat ditunjukkan foto macan tutul, Solkidi mengiyakan.
Joko pun menelusuri jejak-jejak macan tutul yang menuju Kali Gendol. Tetapi anehnya, saat diikuti jejak itu terputus. Hilang begitu saja tanpa diketahui sebabnya. Salah satu dugaan, hewan itu hinggap di atas pohon yang rindang. Sesuai karakternya.
Tetapi, di lokasi Candibinangun itu tidak ada pohon lebat yang menjadi favorit si macan. Bila tidak ada umpan yang dilahap, ada kemungkinan si kucing besar itu akan pindah ke lokasi lain. "Tapi jangan khawatir, jarak jelajah macan itu paling jauh sekitar lima kilometer," kata dia menenangkan.
Akhirnya, petugas memasang jebakan dengan umpan ayam dan kambing muda. "Menggunakan kambing muda diharapkan bisa meningkatkan rangsang si macan tutul. Karena, kambing muda itu selalu menjerit tak pernah berhenti. Bisa juga dirangsang dengan darah ayam," ujar dia.
Sejak penampakan itu, tidak ada hewan ternak atau warga yang menjadi korban. Mudah-mudahan hari ini ada hasi
Pemunculan macan tutul ini menjadi tanda tanya. Karena, hewan pemanjat pohon ulung ini bukan merupakan salah satu kelompok satwa liar di Taman Nasional Gunung Merapi. Tetapi, memang sejak 2004 disebutkan bahwa macan tutul dan elang Jawa merupakan salah satu penghuni Merapi. Keberadaan macan tutul memang diakui, tetapi hingga kini jumlahnya tidak pernah diketahui.
"Saya yakin macan tutul ada di Merapi. Tetapi, hingga kini tidak pernah ada data jumlah hewan itu," kata Manajer Kebun Binatang Gembiraloka Joko Tirtono kepada VIVAnews.com.
Untuk menghitung jumlah mereka harus menggunakan alat khusus dengan fasilitas inframerah. Alat itu akan menghitung secara otomatis ketika dilewati hewan buas yang lincah ini. Tetapi sayangnya,"Kami tidak pernah punya alat itu," kata Joko.
Kepastian bahwa itu adalah macan tutul baru diperoleh Jumat 12 November 2010, siang kemarin. Saat mendengar ada kabar macan terlihat di lereng Merapi, Joko langsung menuju daerah yang masih masuk zona bahaya itu.
Di sana ada Solkidi, saksi mata yang juga pekerja peternak ayam. Solkidi mengaku hanya sekali melihat hewan langka yang dilindungi undang-undang itu. Joko pun memperlihatkan foto-foto kucing-kucing raksasa buas kepada Solkidi. Saat ditunjukkan foto macan tutul, Solkidi mengiyakan.
Joko pun menelusuri jejak-jejak macan tutul yang menuju Kali Gendol. Tetapi anehnya, saat diikuti jejak itu terputus. Hilang begitu saja tanpa diketahui sebabnya. Salah satu dugaan, hewan itu hinggap di atas pohon yang rindang. Sesuai karakternya.
Tetapi, di lokasi Candibinangun itu tidak ada pohon lebat yang menjadi favorit si macan. Bila tidak ada umpan yang dilahap, ada kemungkinan si kucing besar itu akan pindah ke lokasi lain. "Tapi jangan khawatir, jarak jelajah macan itu paling jauh sekitar lima kilometer," kata dia menenangkan.
Akhirnya, petugas memasang jebakan dengan umpan ayam dan kambing muda. "Menggunakan kambing muda diharapkan bisa meningkatkan rangsang si macan tutul. Karena, kambing muda itu selalu menjerit tak pernah berhenti. Bisa juga dirangsang dengan darah ayam," ujar dia.
Sejak penampakan itu, tidak ada hewan ternak atau warga yang menjadi korban. Mudah-mudahan hari ini ada hasi
Langganan:
Postingan (Atom)