Iran menyatakan telah mengembangkan sistem pertahanan untuk melawan serangan cyber virus baru tercanggih Flame. Sistem tersebut diklaim bisa membersihkan semua personal komputer (PC) yang terinfeksi virus sekaligus memberikan firewall atau perlindungan atas virus tersebut.
"Sistem anti virus dan pendeteksi telah diselesaikan pada awal Mei ini dan siap didistribusikan kepada organisasi yang rentan resiko infeksi virus Flame," kata juru bicara Iran National Computer Emergency Response Team (Maher) seperti dilansir BBC, (29/5).
Virus Flame ditemukan Kaspersky Lab setelah lembaga International Telecommunication Union - PBB meminta bantuan untuk mengetahui malware apa yang menghapus data komputer mereka di Timur Tengah. Dari hasil penyelidikan ditemukan program jahat yang sangat canggih, dan selalu menghindar ketika dideteksi.Iran sendiri diduga menjadi korban dari serangan virus canggih ini.
Sementara itu, beberapa pakar menilai virus ini merupakan ciptaan negara dan bukan hacker, melihat dari kerumitan, kecanggihan dan sasaran target khususnya di negara Timur Tengah.Sebelumnya, Kaspersky menyatakan, virus ini hampir dapat dipastikan dibuat pemerintah sebuah negara. Begitu rumitnya hingga Kapsersky sendiri membutuhkan bantuan untuk memahami virus ini.
Disebutkan, kode virus baru tersebut 20 kali lipat dibandingkan ukuran kebanyakan software program jahat umumnya termasuk Stuxnet. Parahnya, virus baru ini dicurigai sudah beredar sejak 5 tahun lalu dan menginfeksi komputer di Iran, Israel, Sudan, Syria, dan serta Mesir.
Virus Flame ditemukan Kaspersky Lab setelah lembaga International Telecommunication Union - PBB meminta bantuan untuk mengetahui malware apa yang menghapus data komputer mereka di Timur Tengah. Dari hasil penyelidikan ditemukan program jahat yang sangat canggih, dan selalu menghindar ketika dideteksi.Iran sendiri diduga menjadi korban dari serangan virus canggih ini.
Sementara itu, beberapa pakar menilai virus ini merupakan ciptaan negara dan bukan hacker, melihat dari kerumitan, kecanggihan dan sasaran target khususnya di negara Timur Tengah.Sebelumnya, Kaspersky menyatakan, virus ini hampir dapat dipastikan dibuat pemerintah sebuah negara. Begitu rumitnya hingga Kapsersky sendiri membutuhkan bantuan untuk memahami virus ini.
Disebutkan, kode virus baru tersebut 20 kali lipat dibandingkan ukuran kebanyakan software program jahat umumnya termasuk Stuxnet. Parahnya, virus baru ini dicurigai sudah beredar sejak 5 tahun lalu dan menginfeksi komputer di Iran, Israel, Sudan, Syria, dan serta Mesir.
baca juga di