Kamis, 30 September 2010

Mobil Kapolsek Dolok Masihul Ikut Ditembak Kelompok Bersenjata

Medan - Mobil yang dikendarai Kapolsek Dolok Masihul, AKP Putra Jani Purba, ikut tertembak dalam baku tembak antara belasan pria bersenjata dan petugas polisi di kawasan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Jumat (1/10/2010) pagi. Akibatnya, peluru menembus mobil Kijang warna biru tersebut hingga mengenai radiator bagian depan dan sisi bagian kanan.

Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Baharudin Djafar kepada waratwan. Baharudin mengatakan, penembakan mobil Kapolsek Dolok Masihul tersebut terjadi di kawasan Serdang Bedagai, Jumat dinihari, sekitar pukul 02.30 WIB.

"Tidak ada petugas yang cedera. Namun kuat dugaan, salah seorang pelaku tertembak dan sempat melarikan diri dengan meninggalkan sepeda motor yang dikendarainya," kata Baharudin.

Menurut Baharudin, kontak senjata antara pria bersenjata dengan polisi di Simpang Brohol tersebut merupakan kontak senjata yang kedua kalinya setelah di kawasan di Tebing Tinggi.

Brimob Daerah Sumut kemudian melakukan penyisiran di kawasan perkebunan sawit di sejumlah titik di kawasan Kabupaten Serdang Bedagai.

(rul/nvc)
Jakarta - Kontak senjata antara polisi dengan kelompok bersenjata terjadi di Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Diduga kelompok tersebut menggunakan senjata api serbu.

"Jenisnya AK dan FN. Seperti yang biasa kita lihat di latihan-latihan teroris," kata Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Oegroseno saat dihubungi wartawan, Jumat (1/10/2010).

Saat ini polisi masih memburu kelompok bersenjata itu ke arah Serdang Bedagai. Operasi pengejaran dipimpin langsung Kapolda Sumut dan jajaran Polres dan Brimob.

Polisi menduga kelompok berjumlah 14 orang dan bersenjata. Sejumlah sepeda motor milik pelaku juga diamankan polisi.

"5 sepeda motor kita sita setelah ditinggalkan pelaku. Kita masih melakukan pengejaran," imbuhnya.

Kontak senjata sempat terjadi dengan polisi di Jl. Setia Budi, Kelurahan Brohol, Kecamatan Bajenis, Tebing Tinggi pada Kamis (30/9) sore. Sebelumnya, anggota Polres Tebing Tinggi sempat baku tembak dengan komplotan tersebut pada Kamis sore di kawasan Simpang Brohol Kota Tebing Tinggi. Polisi sempat meletuskan satu kali tembakan, dan dibalas dengan satu kali tembakan. Namun tidak ada yang menjadi korban dari tembakan tersebut.

Kejadian itu bermula dari laporan yang diterima polisi tentang aktivitas sekelompok orang yang mencurigakan di kawasan hutan Gunung Pamela, Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai. Mereka sudah beberapa hari di sana. Atas informasi tersebut, beberapa polisi mencoba menelusuri hingga kemudian terjadi baku tembak saat bertemu dengan komplotan tersebut.
Jum'at, 1 Oktober 2010, 12:48 WIB
 
Kawanan perampok bersenjata laras panjang, Jumat dini hari (1/10), merampok motor petugas retribusi Dinas Perhubungan. Saat beraksi kawanan itu melepaskan dua tembakan.
Kode:
Polisi terus memburu kawanan perampok bersenjata yang Jumat dini hari (1/10) merampas motor Dinas Perhubungan Tebing Tinggi, Sumatera Utara.
Kode:

KUDETA MILITER DI EQUADOR

Demo militer guncang Ekuador  
BBCIndonesia.com - detikNews








quito, ekuador, tentara, rafael correa

Presiden Rafael Correa terkena gas pemedih mata dalam demonstrasi

Sekelompok tentara di Ekuador menduduki sebagian bandar udara ibukota Quito untuk memprotes rencana pemotongan tunjangan mereka.

Sekitar 150 personel Angkatan Udara Ekuador memblokade landasan bandara internasional tersebut, ketika Presiden Rafael Correa menemui demonstran di sebuah barak militer di bagian lain Quito untuk menyerukan agar warga tetap tenang.

Penerbangan dari bandara tersebut ditangguhkan.

Hari Rabu Kongres Ekuador meloloskan RUU yang menghentikan pembayaran bonus dan tunjangan lain untuk pegawai negeri sipil, polisi dan tentara.

Ribuan polisi ikut melancarkan demonstrasi dan mendirikan penghalang jalan di beberapa kota utama.

Namun, anggota partai sayap kiri Presiden telah mengancam usul perampingan birokrasi, dan ini mendorong dia mempertimbangkan untuk membubarkan kabinet dan pemerintahan berdasarkan dekrit hingga pemilihan baru digelar.

Langkah semacam itu harus mendapat persetujuan dari Mahkamah Konstitusi Ekuador.

Menteri Kebijakan Doris Solis mengatakan ini skenario yang tidak dikehendaki oleh siapa pun, tapi itu kemungkinan ketika kondisi untuk mengadakan perubahan tidak ada.


UPAYA KUDETA


Polisi melancarkan protes di beberapa kota di Ekuador

Polisi juga melancarkan protes di beberapa kota di Ekuador

Kamis pagi, sejumlah personel militer dan polisi yang marah atas langkah-langkah penghematan yang digulirkan pemerintah Presiden Correa menduduki beberapa barak dan mendirikan penghalang jalam di berbagai tempat untuk menuntut pemerintah membatalkan kebijakan tersebut.

Stasiun televisi menayangkan video polisi membakar ban di jalan-jalan Quito, Guayaquil dan beberapa kota lain. Namun, acara siaran terjadwal kemudian dihentikan dan digantikan dengan tayangan film kartun.

Ekuador termasuk negara Amerika Latin yang memiliki riwayat kemelut politik.

Dalam pidato kepada tentara dari resimen induk di Quito, Presiden Correa mengatakan: "Jika kalian ingin membunuh presiden, ini dia. Bunuh dia, jika kalian mau. Bunuh dia kalau kalian cukup berani.

Kalau kalian ingin merebut barak, kalau kalian ingin meninggalkan warga tanpa perlindungan, jika kalian ingin mengkhianati misi kepolisian, teruskan. Namun, pemerintah ini akan melakukan yang harus dilakukan tambah sang presiden.

Tapi presiden ini tidak akan mundur, tegasnya.

Meski demikian, Correa terpaksa meninggalkan barak dengan mengenakan masker gas tidak lama kemudian setelah demonstran menembakkan gas air mata. Dia kemudian dipotret terbaring di ranjang rumah sakit untuk mendapat perawatan atas dampak gas pemedih mata.

Tidak lama kemudian sekitar 150 personel AU merebut landasan pacu di Bandara Internasional Mariscal Sucre International Airport, dan aksi mereka memaksa penerbangan dihentikan.

Demonstran membawa bermacam plakat untuk menuntut pemeirntah lebih menghormati tentara berkaitan dengan tunjangan mereka, kata saksi mata kepada kantor berita Reuters.

Meski kericuhan terjadi, panglaima Komando Gabungan Angkatan Bersenjata Ekuador, Jenderal Luis Ernesto Gonzaled Villareal menyatakan pasukan tetap setia kepada pemerintah.


Jum'at, 1 Oktober 2010, 10:05 WIB



Ratusan polisi Ekuador mengamuk setelah  sebuah undang-undang yang memotong anggaran mereka disahkan. Mereka  menggelar demonstrasi, menutup bandara dan memblokir jalan raya.



Kode:                     

AKSI PENEMBAKAN DI PN JAKSEL TEREKAM KAMERA


KAMIS, 30 SEPTEMBER 2010, 15:28 WIB
Aksi penembakan salah satu kelompok yang bertikai di depan PN Jakarta Selatan terekam kamera.

Kode:

ANEH ULAR BERKEPALA MANUSIA

Jenglot ular berkepala manusia. Baru baca mengenai keberadaan ular berkepala manusia yang di temukan di Trenggalek 20 Febuari 2009 lalu, Tulungagung, JawaTimur, penemuan ular berkepala manusia ini tentu saja menghebohkan warga sekitar. Namun sayang sekali keberadaan ular ini, tidak hidup, melainkan dalam keadaan mati sehingga tidak dapat dibuktikan kebenarannya alias bukan rekayasa semata, hanyaberita heboh untuk kepentingan pihak-pihak tertentu saja
Namun tidak juga karena pemiliknya yakni Suryono, memilih untuk membakar ular berkepala manusia ini, karena alasan tidak mau repot, bahkan seluruh benda-bendayang punya kaitan dengan ular tersebut. “Mulai dari kotak sampai kain kafannya sudah saya bakar. Bahkan foto yang ada di HP anak saya juga saya buang, saya nggak mau repot” katanya

SENIN, 25 OKTOBER 2010, 13:28 WIB
Seorang pria yang mengaku sebagai paranormal pemilik ular berkepala mirip manusia, diperiksa polisi. Khawatir sebagai penipuan, ular berkepala mirip manusia itupun diperiksa di Rumah Sakit Hewan Institut Pertanian Bogor. 
Kode:



PERAMPOK MENANGIS DITEMBAK POLISI

CEMEN JUGA YA PERAMPOK PAKAI MENANGIS SEGALA

KAMIS, 30 SEPTEMBER 2010, 19:59 WIB

Seorang perampok spesialis rumah mewah di Lumajang, Jawa Timur, menangis ketika tim medis berusaha mengeluarkan proyektil peluru yang bersarang di kakinya.

Kode:

ISI SURAT PEMBAWA BOM


BEKASI- Polisi hingga kini belum mengetahui apa motif pelaku untuk meledakkan bingkisan yang diduga berisi bom. Namun polisi mengamankan dua pucuk surat yang ditemukan di lokasi ledakan.

Dalam tulisan dengan tinta hitam tersebut, sang penulis ingin menekankan bahwa bom itu memiliki tujuan tertentu. Namun polisi mengaku masih menyelidiki surat tersebut.

Berikut dua pucuk surat yang ditemukan polisi di lokasi kejadian, Kamis (30/9/2010):

“Bom shahid ini adalah untuk kalian semua orang-orang kafir kalian akan kami kejar walaupun kalian lari ke awan. Kematian itu pasti Mujahidin masih hidup di Indonesia”

“Bom ini adalah pembalasan pada kalian sekutu-sekutu setan yang membunuh, menghukum mati, dan menahan mujahidin. Kami siap mati untuk agama yang mulia ini.”

Sebelumnya, benda yang diduga bom rakitan meledak di Kalimalang, Bekasi pagi tadi sekira pukul 09.00 WIB. Pria yang membawa kardus berisi benda mencurigakan itu ikut menjadi korban, meski tidak sampai tewas di tempat.(kem)

Rabu, 29 September 2010

BOM MELEDAK DI JALAN KALIMALANG

Ledakan di Kalimalang
Saksi: Sepeda Onthel Pelaku Ada Tombol yang Tersambung Kabel

Berdasarkan infomasi dari tempat kejadian, ledakan tersebut berasal dari seorang pria bersepeda. Pria tersebut luka parah dan dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kode:
Jakarta - AH, membawa bom rakitan dengan sepeda onthel di Pasar Sumber Arta, Kalimantan, Jakarta Timur. Di sepeda AH, ada tombol yang tersambung dengan kabel-kabel.

"Di sepeda itu ada tombol diletakkan di sepeda yang tersambung dengan kabel-kabel," ujar seorang saksi mata, Linda, yang merupakan pedagang di Pasar Sumber Arta, Kalimalang, Jakarta Timur, Kamis (30/9/2010).

Linda juga mengaku melihat bawaan lainnya yang dibawa AH seperti paku-paku berkarat besar, terigu, sagu, dan tali rafia.

Meski demikian, Linda tidak melihat apakah kabel tersambung ke dalam tas yang dibawa AH. "Saya nggak lihat," kata Linda.

Linda tidak sempat melihat ciri-ciri pelaku karena segera dibawa polisi. Linda hanya melihat pakaian yang dikenakan AH. "Bajunya seperti pemulung," katanya.

Saat bom meledak, lanjut Linda, dia sedang berada di toko kue. Dia langsung lari dan sempat mengira yang meledak adalah ban sepeda.

"Saya dengar ada ledakan. Saya langsung lari, saya kira ban meledak, nggak tahunya ada kejadian," kisahnya.

Saat ini pelaku AH dirawat di RS Kramatjati, Jaktim. Dia menderita luka bakar parah dan patah tulang.
Kamis, 30 September 2010, 11:06 WIB
Bom meledak di pinggir jalan di Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (30/9/2010). Peristiwa yang mengundang banyak perhatian warga di sekitar lokasi ini terjadi pada pukul 8.00 WIB.



Kode:  



ANAK KECIL TERJEPIT ESKALATOR

Ketika sedang asyik bermain di sebuah pusat perbelanjaan di Bekasi, Jawa Barat, tangan seorang bocah terjepit eskalator. Akibatnya, tangan bocah tersebut harus mendapat belasan jahitan.
Kode:

GEMPA BESAR 7.4 SK DI PAPUA BARAT


Jakarta - Gempa berkekuatan 7,4 SR mengguncang Papua Barat diikuti dua gempa susulan dengan kekuatan lebih kecil. Sejauh ini, belum ada laporan kerusakan maupun jatuhnya korban.

"Kita belum terima laporan, sekarang masih berusaha untuk kontak-kontak. Jika ada informasi kami akan kabarkan," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial, Andi Arief, kepada detikcom, Kamis (30/9/2010) pukul 02.00 WIB.

Sebelumnya, BMKG melansir telah terjadi gempa dengan kekuatan 7,4 SR di 141 km Tenggara Kaimana dengan kedalaman 25 km. Gempa yang berpotensi menimbulkan gelombang tsunami itu terjadi pukul 00.10 WIB.

Lalu, dua gempa susulan terjadi masing-masing berkekuatan 5,3 SR dan 5,2 SR dan dalam waktu kurang dari 1 jam.

Seiring dengan menurunnya kekuatan 2 gempa susulan itu, BMKG mencabut peringatan akan potensi terjadinya gelombang tsunami.

Kronologis Bentrok di PN Jakarta Selatan



Lokasi bentrok di PN Jaksel (Foto: K Yudha W/Okezone)
JAKARTA- Bentrok antara dua kelompok yang terjadi di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) mengakibatkan tiga orang tewas. Lalu bagaimanakah kronologis bentrok tersebut?

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Timur Pradopo menjelaskan, bentrok tersebut terjadi sebelum sidang kasus penusukan di blowfish digelar di PN Jaksel, Rabu (29/9/2010).

“Awalnya sidang blowfish akan digelar (PN Jaksel), ada teman korban yang menjadi terdakwa. Mereka datang untuk melihat sidang itu, kemudian tadi siang datang kelompok lain dan terjadi bentrok di luar pengadilan,” kata Timur.

Dia menjelaskan, polisi masih melakukan identifikasi atas bentrokan ini. “Itu ormas dan kita masih melakukan identifikasi mereka,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kabid Humas Polda Metro. Boy Rafli Amar mengimbau agar kedua kelompok tidak terprovokasi atas kejadian ini.

“Kami pun sudah mengimbau kepada dua kelompok itu untuk menahan diri. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama meluas lagi,” tegasnya.

Bentrokan antar dua kelompok massa di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memakan korban. Tiga orang dipastikan tewas.
Kode:


Bentrok di depan PN Jaksel terjadi sekira pukul 13.10 WIB. Kedua kelompok yang saling adu fisik ini mempersenjatai diri dengan senjata tajam di antaranya golok, parang dan samurai. Akibatnya tiga orang tewas dalam bentrok tersebut.(kem)
akarta - Dua kelompok pemuda bentrok di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan. Bentrokan diduga karena dua kubu pendukung akan menghadiri sidang kasus pembunuhan di Klub Blowfish dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi.

Berikut kronologis yang dihimpun detikcom di lokasi kejadian, Rabu (29/9/2010).

Pukul 12.00 WIB, puluhan pemuda berbadan gelap mendatangi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk menghadiri sidang yang rencananya digelar pukul 13.00 WIB. Saat itu, di ruang utama Oemar Senoadji sedang menggelar sidang Mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji. 

Setelah sidang Susno selesai pukul 13.00 WIB, pengunjung sidang termasuk wartawan sedang berada di depan pintu depan pengadilan. Ketika itu terdengar suara letusan tembakan dari luar Jalan Ampera Raya. 

Para wartawan dan polisi yang berjaga di depan gerbang pengadilan spontan keluar untuk melihat kondisi yang terjadi.

"Tiga rombongan bis datang. Bertemu dengan massa lain yang sedang makan di rumah makan padang dan Bakmi Ampera (100 meter dari PN Jaksel). Mereka bentrok dan salah satu kubu melepaskan tembakan kemudian mengenai salah satu orang," ujar Kasat Reskrim Polres Jaksel, Kompol Nurdi Satriaji di lokasi.

Saat itu, 70 an pemuda yang keluar dari PN Jaksel tersebut sedang berteriak-teriak sambil mengacungkan senjata tajam berupa parang dan kampak. Sementara itu dari arah perempatan TB Simatupang, Cilandak, terlihat sekitar 50 an orang menggunakan ikat kepala putih juga mengacung-cungkan senjata tajam.

Letusan senjata api terdengar berkali-kali dari kubu pemuda dari arah perempatan TB Simatupang, Cilandak. Kemudian sempat terjadi aksi saling kejar antara dua kelompok tersebut. Setelah itu dua orang tergeletak di jalan dengan kondisi terluka dan mengeluarkan darah. 

Tidak ada satu polisi berseragam terlihat di jalan raya tersebut untuk melerai. Semua anggota kepolisian terkonsentrasi di dalam PN Jaksel dan tidak keluar gerbang.

Aksi saling kejar terjadi sekitar satu jam. Pukul 14.00 WIB, diketahui 2 anggota polisi termasuk Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Gatot Edy terkena timah panas. 

Kemudian satu peleton polisi anti huru-hara terjun ke lokasi untuk membuat barikade. Ketegangan sudah mulai reda, karena dua kubu sudah saling menjauh. Namun mendengar ada rekannya yang tewas, kelompok yang berkumpul di depan PN Jaksel kembali menyisir lokasi dan mengejar ke arah perempatan TB Simatupang, Cilandak. Saat itu terlihat 3 Kopaja 608 jurusan Tn Abang-Blok Md alam kondisi hancur dan hendak dibakar oleh salah satu kelompok massa tersebut. 

Kapolda Metro Jaya Irjen Timur Pradopo sempat meninjau lokasi bentrokan. Menurutnya, bentrokan ini adalah dampak dari pertikaian dua kubu tersebut pada sidang pekan sebelumnya.

"Sebetulnya ini berawal dari kejadian yang April lalu (peristiwa di Blowfish). Jadi ada yang mendatangi ke pengadilan sebagai korban dan ada kelompok yang dituntut," kata Timur. 

Timur mengatakan pasca peristiwa bentrok minggu lalu di dalam lingkungan PN Jaksel, kepolisian hanya berkonsentrasi pengamanan di dalam pengadilan. 

"Kelompok itu dari luar. Kemudian bisa kami eleminir dan lokalisir," imbuhnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya Boy Rafli Amar yang juga meninjau lokasi belum bisa memastikan peristiwa ini terkait persidangan kasus pembunuhan di Blowfish.

"Belum tahu kita masih penyelidikan. Nanti kita dalami apa ada kaitannya," kata Boy.

Suasana mulai kondusif sekitar pukul 15.30 WIB. Kubu yang bentrok sudah membubarkan diri dan blokade jalan sudah dibuka sehingga kendaraan sudah bisa melintasi Jl Ampera Raya.


Aksi penembakan salah satu kelompok yang bertikai di depan PN Jakarta Selatan terekam kamera.

Kode:

TARAKAN KEMBALI RUSUH

RABU, 29 SEPTEMBER 2010, 13:18 WIB

SBY: JANGAN SAMPAI RUSUH TARAKAN SEPERTI SAMPIT


RABU, 29/09/2010 14:36:05 WIB
OLEH: LINDA T. SILITONGA & IRSAD SATI
JAKARTA: PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MENGINSTRUKSIKAN PEJABAT DAERAH DAN APARAT KEAMANAN UNTUK SEGERA MENUNTASKAN KERUSUHAN ANTARSUKU DI TARAKAN, KALIMANTAN TIMUR, AGAR TIDAK MELUAS SEPERTI KERUSUHAN SAMPIT DI KALIMANTAN TENGAH.

KEPALA NEGARA JUGA MENYATAKAN KEPRIHATINANNYA KARENA KEMBALI TERJADI KEKERASAN ANTARKOMUNITAS ATAU ANTARSUKU DI KALIMANTAN, DAN MENGINSTRUKSIKAN KAPOLRI DAN GUBERNUR KALTIM  DAN SEMUA PIHAK  UNTUK TIDAK MENGANGGAP REMEH PERSOALAN TERSEBUT.

"SAYA BERHARAP APA [YANG TERJADI] DI KALTIM TIDAK TERJADI SEPERTI DULU [KERUSUHAN SAMPIT], DENGAN SYARAT LANGKAH TERPADU, TEPAT, DAN TEPAT. PEJABAT TURUN KE LAPANGAN MELAKUKAN LANGKAH NYATA," KATA PRESIDEN YUDHOYONO DALAM JUMPA PERS DI ISTANA PRESIDEN HARI INI.

PENGALAMAN SAMPIT YANG TERJADI 10 TAHUN LALU TERSEBUT, JELASNYA, JUGA BERAWAL DARI PERSELISIHAN ATAU PERKELAHIAN KOMUNITAS  YANG BERBEDA, KEMUDIAN MEMBESAR SAMPAI TEJADI KONFLIK HORIZONTAL YANG MELUAS.

SEMUA PIHAK BARU MENYADARI BELAKANGAN, DAN  POLISI SERTA TNI MENGIRIMKAN PASUKANNYA UNTUK MENGAMBIL LANGKAH TEPAT DAN SISTEMATIS UNTUK MENANGANI KERUSUHAN SAMPIT.

KETIKA ITU SBY MENJELASKAN DIRINYA TERLIBAT LANGSUNG DALAM MENGATASI SITUASI DALAM KAPASTITASNYA SEBAGAI MENKOPOLKAM. "KEJADIAN [DI TARAKAN] HARUS SEGERA DIATASI DAN CEPAT DAN TEPAT DAN HARUS TUNTAS," KATANYA.

PRESIDEN YUDHOYONO JUGA MENGIMBAU AGAR DUA KOMUNITAS SUKU YANG TERLIBAT PERSELISIHAN DI TARAKAN UNTUK BISA MENAHAN DIRI, DAN SIAPA YANG BERSALAH BISA DIKENAKAN SANKSI. (SWI)
Bentrok kembali pecah di Kabupaten Tarakan, Kalimantan Timur. Bentrokan antar dua kelompok warga ini melumpuhkan seluruh aktivitas di kota tersebut. Toko-toko tutup, kantor pemerintahan dan sekolah diliburkan.
Kode:

Bentrok Kembali Terjadi di Tarakan


RABU, 29 SEPTEMBER 2010, 13:18 WIB

SBY: Jangan sampai rusuh Tarakan seperti Sampit

Rabu, 29/09/2010 14:36:05 WIB
Oleh: Linda T. Silitonga & Irsad Sati
JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan pejabat daerah dan aparat keamanan untuk segera menuntaskan kerusuhan antarsuku di Tarakan, Kalimantan Timur, agar tidak meluas seperti kerusuhan Sampit di Kalimantan Tengah.

Kepala Negara juga menyatakan keprihatinannya karena kembali terjadi kekerasan antarkomunitas atau antarsuku di Kalimantan, dan menginstruksikan Kapolri dan Gubernur Kaltim  dan semua pihak  untuk tidak menganggap remeh persoalan tersebut.

"Saya berharap apa [yang terjadi] di Kaltim tidak terjadi seperti dulu [kerusuhan Sampit], dengan syarat langkah terpadu, tepat, dan tepat. Pejabat turun ke lapangan melakukan langkah nyata," kata Presiden Yudhoyono dalam jumpa pers di Istana Presiden hari ini.

Pengalaman Sampit yang terjadi 10 tahun lalu tersebut, jelasnya, juga berawal dari perselisihan atau perkelahian komunitas  yang berbeda, kemudian membesar sampai tejadi konflik horizontal yang meluas.

Semua pihak baru menyadari belakangan, dan  polisi serta TNI mengirimkan pasukannya untuk mengambil langkah tepat dan sistematis untuk menangani kerusuhan Sampit.

Ketika itu SBY menjelaskan dirinya terlibat langsung dalam mengatasi situasi dalam kapastitasnya sebagai menkopolkam. "Kejadian [di Tarakan] harus segera diatasi dan cepat dan tepat dan harus tuntas," katanya.

Presiden Yudhoyono juga mengimbau agar dua komunitas suku yang terlibat perselisihan di Tarakan untuk bisa menahan diri, dan siapa yang bersalah bisa dikenakan sanksi. (swi)
    Bentrok kembali pecah di Kabupaten Tarakan, Kalimantan Timur. Bentrokan antar dua kelompok warga ini melumpuhkan seluruh aktivitas di kota tersebut. Toko-toko tutup, kantor pemerintahan dan sekolah diliburkan.


    Kode: