Selasa, 28 Desember 2010

Ikan Lele Bermutasi Jadi Pemangsa Manusia

Sejak tahun 1998 hingga 2007, tiga orang lenyap tenggelam mendadak di Great Kali River, sungai yang melintang di perbatasan antara Nepal dan India utara. Hal ini sangat aneh karena kawasan itu bukanlah habitat buaya dan predator air lain.

Terakhir, dari saksi mata yang melihat kejadian, seorang anak terlihat diseret ke dalam air oleh sesuatu yang tampak seperti babi berukuran panjang. Setelah itu, korban tidak pernah terlihat lagi, hidup atau mati. Demikian pula sisa-sisa tubuh ataupun pakaiannya.
Kasus-kasus itu memicu Jeremy Wade, biolog asal Inggris untuk mengamati apa yang ada di dalam sungai tersebut. Pasalnya, serangan hanya terjadi di kawasan tertentu, sepanjang sekitar 6 sampai 8 kilometer. Kawasan itu, menurut keterangan penduduk, merupakan kawasan di mana mereka biasa melarungkan jasad saudara-saudara mereka yang telah meninggal setelah dibakar.
Setelah meneliti menggunakan alat pengukur kedalaman, ia memastikan tidak ada lubang ditemukan, artinya serangan tidak diakibatkan oleh turbulensi yang terjadi di air.
Benar saja, tak lama setelah itu, dari jarak sekitar 1 kilometer dari serangan terakhir, seekor kerbau yang sedang minum di sungai yang hanya memiliki kedalaman 1 meter diserang dan diseret oleh sesuatu dari dalam air.
“Apapun yang mampu menyeret kerbau sebesar itu pasti memiliki ukuran dan bobot seberat 90 sampai 140 kilogram,” ucap Wade, seperti dikutip dari Discovery, 29 Desember 2010.
Dalam penelitian bawah air, Wade menemukan goonch catfish, serupa ikan lele yang memiliki panjang satu meter. Namun ikan itu gagal ditangkap. Penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa terdapat beberapa kelompok goonch dan enam di antaranya berukuran sebesar manusia.
Setelah gagal menangkap ikan itu dengan alat pemancing, Wade coba memancing pemunculan ikan itu menggunakan seonggok kayu bakar dan disusun seolah-olah merupakan bekas kremasi jasad orang meninggal. Ternyata sukses.
Seekor goonch berukuran panjang 1,8 meter dan berbobot 75,5 kilogram, atau 3 kali lebih berat dibanding goonch lainnya berhasil ditangkap. Ikan ini diperkirakan cukup besar dan kuat untuk memakan seorang anak kecil, namun tak cukup besar untuk menyeret dan menyantap seekor kerbau.
Dari keterangan penduduk, Wade menyimpulkan bahwa ‘ikan lele’ itu telah bermutasi menjadi berselera terhadap daging manusia. Ikan juga tumbuh menjadi raksasa setelah terus mengonsumsi daging setengah matang sisa-sisa jasad manusia yang dilarungkan dan tenggelam di dasar sungai.

Jelang Final AFF, Muncul Grup Hina Indonesia di Facebook


JAKARTA--Menjelang final leg kedua Piala AFF 2010 antara Indonesia dengan Malaysia, suasana makin mendidih. Di jejaring soasial facebook muncul grup Indonesia aNJING. Hingga pukul 01.01 anggotanya mencapai 6.468. Grup ini di link (favorite pages) ke Grup Indonesia Tetaplah Babu, juga di facebook.

Pada bagian info tertera lokasi dari Malaysia dengan tagline Kami Benci Indonesia dengan Spesisnya. Logo burung Garuda dituliskan Lambang Setan Negara dengan segenap keterangan pada masing-masing sila yang menjelek-jelekkan.

Pada bagian bawah logo Garuda tertera grafik sebanyak 10 penggambaran yang melecehkan. Di album foto bahkan mendiang Bung Karno dan Soeharto dilecehkan martabatnya dengan kata-kata yang tak pantas disebutkan.

Di 'wall' tertulis beberapa tudingan kepada industri perfilman Indonesia, semuanya tak ada yang positif. Hampir semua yang ditulis dengan nada sangat menghina. Bahkan ada foto saat Presiden SBY berpidato yang keterangan kalimatnya sangat melecehkan, dan bisa membangkitkan amarah bangsa Indonesia.

Bahkan ada foto manipulasi ketika Irfan Bachdim mencetak gol kelima ke gawang Mohd Sharbinee Allawee Ramli dari Malaysia di babak penyisihan yang memperlihatkan bahwa penonton Indonesia melakukan gangguan dengan sinar laser kepada kiper Malaysia.

Belum diketahui siapa yang membuat grup penghinaan di jejaring sosial ini. Grup ini berpeluang untuk memanaskan laga final leg kedua petang nanti di Stadion Gelora Bung Karno.
Hendro Sarwoko yang memiliki akun di jejaring facebook pun berang. Ia menuliskan,"Ku tak tau apa maunya Malaysia dengan perkataan ini...???? Dan ku tak tau apa yang harus dilakukan, kita lakukan....Kecuali....Apa mau mu bung!!!!!!!! Lu jual gua beli."

Nenek Bertanduk Tetap Bugar di Usia 100 Tahun


BEIJING--Tak pernah diulas dalam Ripley's Believe It or Not, atau masuk Guness Book of Record, namun nenek Zhang Ruifnag barangkali adalah satu-satunya manusia bertanduk di dunia. Perempuan yang tinggal di desa miskin di Cina ini memiliki sebuah tanduk menyerupai tanduk kambing di sisi kiri dahinya sejak beberapa tahun lalu. Kini, satu tanduk tampaknya juga akan tumbuh di sisi kanannya.

Asal tahu saja, nenek bertanduk ini tak muda lagi. Tahun depan, usianya menginggal 101 tahun.

Bagaimana tanduk itu mulai muncul? Menurutnya, benjolan mulai tumbuh di dahinya, tahun lalu. kian hari, makin panjang dan mengeras. Kini, panjangnya mencapai 6 cm.

"Tanduk ini dimulai dari sebuah benjolan yang tebal dan kasar di sisi kiri dahinya. Kami tidak memperhatikan terlalu banyak  pada awalnya, tapi seiring berjalannya waktu itu benjolan makin tumbuh dan tumbuh. Dan sekarang ada sesuatu yang tumbuh di sisi kanan dahinya dan tampaknya sangat mungkin bahwa itu tanduk yang lain," kata anak bungsunya,  Zhang Guozheng, yang berusia 60 tahun.

Awalnya, tanduk ini menyebabkan sakit, kata nenek yang memiliki tujuh anak, enam laki-laki dan perempuan ini. Anak tertua nenek Zhang berusia 82 tahun. Mereka tinggal di daerah  pedesaan yang sangat miskin, yang untuk memeriksakan kesehatan pun, mereka tak memiliki cukup uang.

Namun, kini mereka tak terlalu mencemaskan tanduk sang nenek. Karena seiring waktu, rasa sakit makin menghilang dan mereka terhibur dengan tanduk sang nenek.

Menurut sebuah sumber medis di Cina, kondisi yang dikenal sebagai tanduk kulit ini merupakan kelainan jarang. Terdiri dari keratin, tanduk ini biasanya berkembang pada orang dewasa lanjut usia, terutama mereka yang memiliki riwayat paparan sinar matahari. Namun, pertumbuhan ukuran ini jarang terjadi. Lebih dari separuh kasus, bisa berubah menjadi kanker. Tanduk bisa diangkat dengan operasi tetapi kemungkinan bisa tumbuh kembali.

MEDIA INGGRIS DAN PERANCIS BAHAS PERPINDAHAN IBU KOTA JAKARTA


Wacana perpindahan ibu kota Indonesia, Jakarta, didiskusikan oleh media terkemuka di Prancis dan Inggris, masing-masing Le Monde dan The Guardian, Selasa (28/12/2010).
The Guardian menerbitkan ulang publikasi di Le Monde. Disebutkan, Jakarta sekarang sudah sangat tercemar, dan kelebihan penduduknya membuat orang-orang berpikir sudah mencapai titik jenuh.
Sejumlah orang menilai, Jakarta sebagai lawan mutlak dari pembangunan yang harmonis, sebuah karikatur dari kota metropolis dengan segala penyakit kehidupan perkotaan di negara-negara berkembang.
Inilah, katanya, kota terbesar sejagat yang tak punya sistem transportasi bawah tanah. Sekitar 9,6 juta orang tinggal di kota ini, tetapi pada siang hari meningkat tiga kali lipat dengan masuknya 3 juta orang dari pinggiran kota.
Pergerakan lalu lintas rata-rata hanya 13 km per jam, dan menurut beberapa statistik, orang-orang dapat menghabiskan waktu tiga atau empat jam sehari dalam kemacetan.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono baru-baru ini mengusulkan satu-satunya solusi adalah memindahkan ibu kota ke tempat lain, gagasan yang pertama kali disodorkan oleh Presiden Sukarno (ia sendiri menolak ejaan "Soekarno" guna menggusur pengaruh ejaan Belanda).
Kini, SBY mengulang lagi gagasan itu dengan memindahkan kantor kepresidenan, layanan publik, pemerintahan, parlemen dan seluruh instansi ke tempat baru sejauh sekitar 1.000 Km di Kalimantan.
Namun, mengutip Velix Wanggai, staf khusus Presiden SBY soal pembangunan daerah, Le Monde menyebutkan, gagasan besar yang membutuhkan satu generasi untuk mewujudkannya itu, hanya salah satu pilihan.
SBY meminta Velix Wanggai dan timnya untuk mempertimbangkan tiga kemungkinan menyelamatkan Jakarta. Pertama, pemerintah bertahan dan mengatasi urbanisasi yang tak terkendali.
Pilihan kedua, hanya pemerintah pusat yang akan dipindahkan, entah ke Jawa atau Kalimantan. Jakarta akan tetap menhadi pusat bisnis dan ibu kota administratif.
Pilihan ketiga adalah yang paling radikal, memindahkan total ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah yang sebagian besar masih berhutan. Wanggai semabri tersenyum menyebutkan, ia dan bosnya, SBY, lebih menyukai skenario ketiga.
Selain mengutip Wanggai, Le Monde juga mewawancarai Sonny Keraf, professor filsafat dan bekas Menteri Lingkungan Hidup semasa Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001).
Dikutip pula pendapat Andrinof Chaniago, pengamat politik dan sosial dari Universitas Indonesia dan pengamat perkotaan Marco Kusumawijaya. Pendapat mereka sudah banyak dikutip media dalam negeri, termasuk KOMPAS.com.

Sanksi Buat Malaysia Ditentukan AFC

o SAFF tidak terdaftar di struktur organisasi FIFA.
Hukuman terhadap Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menyusul kejadian sinar laser pada final pertama Piala AFF 2010 akan ditentukan oleh Federasi Sepak Bola Asia (AFC).

Demikian diungkapkan Sekjen PSSI, Nugraha Besoes, dalam jumpa pers di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa 28 Desember 2010. Nugraha mengaku PSSI telah mengirimkan protes resmi kepada AFF terkiat teror laser tersebut.

Nugraha menegaskan hukuman atas insiden tersebut akan ditentukan oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) melainkan AFC.

"Hukuman bukan ditentukan FIFA, karena AFF tidak terdaftar di struktur FIFA. Otoritas tertinggi turnamen ini adalah AFC, jadi hukuman akan ditentukan oleh AFC," kilah Nugraha.

Hal senada diungkapkan oleh Media Officer AFF, Dhines Kumar, yang memastikan hukuman akan ditentukan oleh AFC.

"Tidak mungkin FIFA yang menghukum karena ini adalah turnamen AFC. Hukuman baru akan diberikan setelah ada laporan dari AFF dan match commisioner. Itupun setelah turnamen berlangsung," ujar Dhines.

Teror laser sebenarnya tidak hanya terjadi di Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Namun pada Piala AFF 2010 ini, sinar berwarna hijau itu justru sudah muncul saat Indonesia menjamu Malaysia di babak penyisihan Grup A.

Dalam rekaman laga terlihat sinar laser mengenai wajah kiper tim Malaysia, Mohd Sharbinee Allawee Bin Ramli usai Irfan Bachdim mencetak gol terakhir bagi Indonesia. Dalam duel ini, Indonesia menang dengan skor 5-1.