Minggu, 25 September 2011

VIDEO DUA TEWAS LEDAKKAN BOM BUNUH DIRI DI GEREJA SOLO



BOM BUNUH DIRI DI GEREJA SOLO
Peristiwa bom bunuh diri gereja di solo bunuh diri di Gereja Betel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Tegal Harjo, Jebres, Solo, Minggu, 25 September 2011 langsung direspon kepolisian dengan dengan meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan di wilayah tugasnya. 
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Irjen Pol Irjen Pol Hadiatmoko memerintahkan seluruh jajaran Polda Jatim untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan di gereja-gereja di seluruh Jawa Timur.

"Sebagai langkah antisipasi, jajaran sudah saya perintahkan untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan di gereja-gereja," kata Irjen Pol Hadiatmoko, Minggu, 25 September 2011.

Mantan Kapolda Bali ini menambahkan, selain gereja tempat-tempat fasilitas publik lainnya juga mendapatkan atensi atau peningkatan pengamanan. "Pengamanan bisa dilakukan secara tertutup dan terbuka, prinsipnya jangan sampai kita kecolongan," lanjutnya. 

Sementara ditanya terkait peningkatan status Polda Jatim menjadi siaga 1, mantan Wakabareskrim ini mengatakan belum ada peningkatan status siaga, pihaknya hanya meningkatan kewaspadaan. "Disamping itu anggota juga akan meningkatkan razia kendaraan di jalan raya, khususnya di jalur-jalur perbatasan," ucap Hadiatmoko.

Terkait dengan situasi Kamtibmas di Jatim,Hadiatmoko menegaskan hingga saat ini Jawa Timur kondusif. "Sekarang saya masih berpatroli dan terus berkoordinasi dengan jajaran,Alhamdulillah Kamtibmas di Jatim kondusif," tegasnya.

Pihaknya juga minta warga Jatim selalu melakukan kordinasi dengan petugas polisi jika menemukan hal-hal mencurigakan. 

Dihubungi terpisah, Kepala Gereja Katedral Paroki Hati Kudus Yesus Jawa Timur, Romo Eko Budi meminta pengamanan gereja ditingkatkan jadi siaga, dengan melobatkan personil dari polri dan petugas TNI setempat.
Pihaknya juga mengingatkan agar jemaat tidak membawa barang berlebihan saat beribadat ke gereja. "Selain tidak usaha membawa barang berlebihan juga tidak terpancing dengan adanya peristiwa ledakan di Solo," kata Romo Eko Budi.

Ditambahkan, meski ada peristiwa di Solo jadwal jemaat melakukan ibadat di Jatim termasuk Surabaya tidak tergangggu.