Minggu, 23 Januari 2011

Fenomena Crop Circles Terjadi sejak 1686





JAKARTA, KOMPAS.com — Misteri crop circles seperti terjadi di sawah Desa Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (23/1/2011), memang fenomena baru di Indonesia.
Namun, di luar negeri fenomena itu sudah dicatat sejak lama, bukan dari abad lalu saja. Pada 1686, Prof Robert Polt, LDD menulis dalam penerbitan A Natural History of Staffordshire.
Robert Poll adalah "penjaga" pertama Museum Ashomolean dan profesor kimia di Oxford. Ia menggambarkan, bentuknya bukan hanya lingkaran, melainkan area yang rata "terdiri tiga bagian dari lingkaran, lainnya adalah setengah lingkaran, beberapa lagi kuadran."
Bentuk-bentuk itu ditemukan di lahan yang subur dan di padang terbuka. Bukan hanya satu, kadang-kadang bahkan dua dan tiga lingkaran.
Lantas, pada Juli 1880 terbit sebuah jurnal ilmiah prestisius, Nature, yang memuat surat dari seorang spectroscopist bernama J Rand Capron. Ia menggambarkan temuannya soal formasi unik di Inggris bagian selatan.
"Membentuk spot bundar dengan beberapa tangkai yang berdiri sebagai pusatnya, beberapa tangkai ambruk dengan bagian kepala tertata apik membentuk lingkaran di sekitar pusat, dan di luarnya adalah lingkaran tangkai yang utuh."
Capron menduga bentuk itu akibat "angin topan". Ia juga menyeratakan sketsa lingkaran itu, tetapi tidak dimuat oleh Nature.
Setelah itu, lebih banyak lagi catatan tentang munculnya bentuk-bentuk misterius tersebut dengan pola yang berbeda-beda dan bahkan sangat menakjubkan.
Di Inggris, ia sering kali muncul di dekat situs-situs kuno, seperti Stonehenge yang terkenal karena bebatuan raksasa tersusun teratur dan mengesankan betapa manusia kuno sudah mempunyai teknologi canggih untuk membangunnya.
Namun, crop circles juga muncul di Amerika Serikat yang tergolong tidak mempunyai jejak peradaban kuno, kecuali wilayah yang semula didiami oleh bangsa Indian kuno.
Kini, di Amerika pula ada kelompok studi yang mempelajari fenomena ini secara ilmiah, namanya Burke, Levengood, Talbott (BLT) Research Team.
Mereka mendokumentasikan banyak sekali fenomena crop circles, mewawancarai para saksi mata, dan menganalisisnya dari berbagai segi. Namun, mereka pun belum mempunyai jawaban memuaskan. Crop circles masih misteri hingga kini.

ADA SUTET DI ATAS LAMBANG UFO DI SLEMAN


Jakarta - Terdapat Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di atas lambang misterius 'UFO' di daerah persawahan di Sleman, Yogyakarta. Sejumlah ahli menyebut lambang ini sebagai crop circle yang terbentuk karena pengaruh medan magnet bumi.

Sejumlah ahli di Amerika mempercayai 80 persen dari crop circle direkayasa oleh manusia dan 20 persen kemungkinan tercipta sendiri oleh medan magnet bumi. 

"Aliran SUTET berada di atas sawah yang ada lambangnya," ujar salah seorang warga setempat, Pradhita Wahyu, kepada detikcom, Minggu (23/1/2011). 

Ahli asal AS, Jeffery Walson yang telah meneliti 130 lingkaran simbol di ladang gandum menemukan fakta bahwa 90 persen di sekitar lambang misterius ini terdapat transformator yang berhubungan dengan kabel listrik berkekuatan tinggi. 

Ada pertemuan antara elektrik negatif yang dihasilkan dari aliran air di sekitar sawah dengan elektrik positif yakni kabel bertegangan tinggi, terbentuklah medan magnet listrik. Medan magnet inilah yang kemudian merobohkan gandum lalu membentuk lingkaran aneh.

Namun demikian temuan ahli ini belum sepenuhnya terbukti. Para ahli belum bisa memberikan seluruh jawaban untuk pertanyaan bentuk yang dihasilkan dan keperluannya.

Sebelumnya diberitakan, warga Sleman, Yogyakarta, dihebohkan oleh tanda misterius di persawahan yang muncul usai angin kencang. Warga setempat meyakini tanda yang berbentuk lingkaran raksasa tersebut sebagai pendaratan  pesawat 'UFO' dari planet lain.

Lambang tersebut berbentuk lingkaran berdiameter 70 meter. Di tengah lingkaran raksasa tersebut terdapat lambang misterius. Tanda tersebut dibentuk oleh hamparan padi yang rebah setelah angin kencang tersebut.

Pihak Kepolisian pun membenarkan munculnya lambang misterius 'UFO' tersebut. Polisi bahkan sudah mengabadikan peristiwa langka tersebut (van/asy)

Lambang Misterius 'UFO' di Sleman Diapit Tiga Bukit


YOGYAKARTA- Lambang Unidentified Flying Object (UFO) yang menghebohkan warga Sleman, Yogyakarta, terdapat di kawasan persawahan yang diapit tiga bukit. Daerah ini juga cukup jauh dari pemukiman warga.

"Daerahnya sepi karena hamparan sawah yang luas, paling hanya satu atau dua rumah di situ. Diapit tiga bukit yaitu Gunung Suru, Candi Abang, dan Gunung Bangkel," ujar salah seorang warga setempat, Pradhita Wahyu, kepada detikcom, Senin (24/1/2011).

Karena jarak yang cukup jauh dari pemukiman warga inilah, tak banyak warga yang tahu proses pembentukan lingkaran aneh berdiameter 70 meter ini. Namun seorang anak kecil sempat melihat ada pusaran angin puting beliung yang membentuk lingkaran aneh ini.

Para ahli pernah meneliti pembentukan crop circle yang terbentuk di persawahan yang diapit oleh bukit. Sejumlah ahli pun menyimpulkan bahwa crop circle di lokasi terjepit perbukitan disebabkan oleh angin tornado.

Ahli fisika dari Universitas Michigan, AS, Delon Smith, menuturkan bahwa angin tornado adalah sebab utama yang menyebabkan lingkaran aneh itu. Melalui risetnya dia mendapati bahwa sejumlah besar lingkaran aneh di ladang gandum yang muncul di sisi gunung, dimana tempat seperti ini adalah tempat yang mudah membentuk angin tornado. 

Jika benar angin puting beliung yang 'menggambar' lingkaran aneh di Sleman, apakah angin tornado dapat membuat lingkaran yang simetris? Hingga saat ini ilmuwan belum menemukan jawabannya.

Sebelumnya diberitakan, warga Sleman, Yogyakarta, dihebohkan oleh tanda misterius di persawahan yang muncul usai angin kencang. Warga setempat meyakini tanda yang berbentuk lingkaran raksasa tersebut sebagai pendaratan  pesawat 'UFO' dari planet lain.

Lambang tersebut berbentuk lingkaran berdiameter 70 meter. Di tengah lingkaran raksasa tersebut terdapat lambang misterius. Tanda tersebut dibentuk oleh hamparan padi yang rebah setelah angin kencang tersebut.

Pihak Kepolisian pun membenarkan munculnya lambang misterius 'UFO' tersebut. Polisi bahkan sudah mengabadikan peristiwa langka tersebut.

Polisi Benarkan Lambang Misterius "UFO" Muncul di Sleman



KALASAN - Pihak Kepolisian membenarkan munculnya lambang misterius Unidentified Flying Object (UFO) di daerah persawahan di Sleman, Yogyakarta. Polisi bahkan sudah mengabadikan foto langka tersebut.

"Tadi kami sudah mengecek ke sana pukul 17.00 WIB dan ternyata ada gambar bulat raksasa dan sudah kami foto. Kata warga hebohnya sudah sejak pagi," ujar petugas jaga Polsek Berbah, Sleman, Yogyakarta, Briptu Kastono,kepada detikcom, Minggu (23/1/2011).

Kastono menuturkan banyak warga sekitar yang menonton lambang unik tersebut baik dari dekat maupun dari bukit. Polisi juga menurunkan aparatnya untuk berjaga-jaga.

"Tadi sore kita berjaga di sana karena banyak warga. Kalau sekarang sudah sepi, cuaca juga hujan," paparnya.

Kastono lalu memaparkan kondisi cuaca di daerahnya belakangan ini memang kurang baik. Namun warga tetap meyakini lambang tersebut adalah simbol pendaratan pesawat UFO dari planet lain.

"Kalau angin kayaknya sulit membentuk lambang begitu. Makanya warga yakin itu lambang UFO," tutupnya.