Tiga ledakan reaktor ditambah dengan kerusakan sistem pendingin menyebabkan munculnya kebocoran radiasi nuklir tingkat tinggi di instalasi Pembangkit LIstrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima.
Perdana Menteri Jepang Naoto Kan, sebagaimana dilansir Associated Press, Selasa, 14 Maret 2011, mengatakan bahwa zat radioaktif telah bocor dari empat reaktor nuklir di instalasi Dai-ichi di Prefektur Fukushima.
"Tingkat radiasi sangat tinggi, dan kemungkinan radiasi dengan tingkat yang lebih besar masih akan merembes keluar," ujar Kan.
Kan mengatakan bahwa ini adalah bencana nuklir terbesar yang pernah dihadapi Jepang semenjak pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II. Dia menyerukan warga masyarakat yang tinggal dalam radius 30 kilometer dari Fukushima Dai-ichi untuk tetap tinggal di dalam rumah untuk menghindari paparan radiasi.
Perkembangan situasi terakhir di PLTN Fukushima, 50 petugas badan keamanan Jepang telah berhasil memadamkan kebakaran pada unit reaktor di keempat instalasi tersebut. Sebanyak 800 pekerja telah dievakuasi ke tempat aman.
Sebelumnya, sejak Senin, reaktor nuklir keempat terbakar hebat. Sekretaris Kabinet Yukio Edano mengatakan walaupun reaktor keempat itu tidak beroperasi, namun zat radio aktif di dalamnya tetap saja berpotensi bocor. Yukio pun menyerukan warga untuk tetap berada di dalam rumah.
"Mohon jangan pergi keluar rumah. Tetap di dalam. Mohon tutup jendela dan tutup semua ventilasi. Jemurlah pakaian di dalam. Tak salah lagi, ingkat radiasi kini berpotensi merusak kesehatan manusia," ujarnya.
Edano mengatakan saat ini tingkat radiasi di sekitar salah satu reaktor yang bocor mencapai 400 ribu mikrosiverts per jam. Ini empat kali lipat dari batas radiasi aman bagi tubuh manusia.
Setidaknya ada tujuh efek berbahaya bila tubuh manusia terkena bocoran radioaktif. Penyakit yang bisa ditimbulkan antara lain: rambut rontok, matinya sel syaraf, kejang dan kematian mendadak, terganggunya peredaran darah, penyakit jantung, hingga kerusakan sistem reproduksi. (kd)