RABU, 29 SEPTEMBER 2010, 13:18 WIB
Oleh: Linda T. Silitonga & Irsad Sati
SBY: Jangan sampai rusuh Tarakan seperti Sampit
Rabu, 29/09/2010 14:36:05 WIB
Oleh: Linda T. Silitonga & Irsad Sati
JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan pejabat daerah dan aparat keamanan untuk segera menuntaskan kerusuhan antarsuku di Tarakan, Kalimantan Timur, agar tidak meluas seperti kerusuhan Sampit di Kalimantan Tengah.
Kepala Negara juga menyatakan keprihatinannya karena kembali terjadi kekerasan antarkomunitas atau antarsuku di Kalimantan, dan menginstruksikan Kapolri dan Gubernur Kaltim dan semua pihak untuk tidak menganggap remeh persoalan tersebut.
"Saya berharap apa [yang terjadi] di Kaltim tidak terjadi seperti dulu [kerusuhan Sampit], dengan syarat langkah terpadu, tepat, dan tepat. Pejabat turun ke lapangan melakukan langkah nyata," kata Presiden Yudhoyono dalam jumpa pers di Istana Presiden hari ini.
Pengalaman Sampit yang terjadi 10 tahun lalu tersebut, jelasnya, juga berawal dari perselisihan atau perkelahian komunitas yang berbeda, kemudian membesar sampai tejadi konflik horizontal yang meluas.
Semua pihak baru menyadari belakangan, dan polisi serta TNI mengirimkan pasukannya untuk mengambil langkah tepat dan sistematis untuk menangani kerusuhan Sampit.
Ketika itu SBY menjelaskan dirinya terlibat langsung dalam mengatasi situasi dalam kapastitasnya sebagai menkopolkam. "Kejadian [di Tarakan] harus segera diatasi dan cepat dan tepat dan harus tuntas," katanya.
Presiden Yudhoyono juga mengimbau agar dua komunitas suku yang terlibat perselisihan di Tarakan untuk bisa menahan diri, dan siapa yang bersalah bisa dikenakan sanksi. (swi)
Kepala Negara juga menyatakan keprihatinannya karena kembali terjadi kekerasan antarkomunitas atau antarsuku di Kalimantan, dan menginstruksikan Kapolri dan Gubernur Kaltim dan semua pihak untuk tidak menganggap remeh persoalan tersebut.
"Saya berharap apa [yang terjadi] di Kaltim tidak terjadi seperti dulu [kerusuhan Sampit], dengan syarat langkah terpadu, tepat, dan tepat. Pejabat turun ke lapangan melakukan langkah nyata," kata Presiden Yudhoyono dalam jumpa pers di Istana Presiden hari ini.
Pengalaman Sampit yang terjadi 10 tahun lalu tersebut, jelasnya, juga berawal dari perselisihan atau perkelahian komunitas yang berbeda, kemudian membesar sampai tejadi konflik horizontal yang meluas.
Semua pihak baru menyadari belakangan, dan polisi serta TNI mengirimkan pasukannya untuk mengambil langkah tepat dan sistematis untuk menangani kerusuhan Sampit.
Ketika itu SBY menjelaskan dirinya terlibat langsung dalam mengatasi situasi dalam kapastitasnya sebagai menkopolkam. "Kejadian [di Tarakan] harus segera diatasi dan cepat dan tepat dan harus tuntas," katanya.
Presiden Yudhoyono juga mengimbau agar dua komunitas suku yang terlibat perselisihan di Tarakan untuk bisa menahan diri, dan siapa yang bersalah bisa dikenakan sanksi. (swi)
0 komentar:
Posting Komentar