Sedikitnya 10 orang terbunuh dan 83 lainnya terluka di Kandahar, wilayah selatan Afghanistan. Tragedi ini terjadi dalam aksi protes atas pembakaran Alquran yang dilakukan sekte Kristen radikal fundamentalis di Amerika Serikat, Sabtu, 2 April 2011, waktu setempat.
Ini adalah kerusuhan terburuk dalam beberapa bulan terakhir. "Dua di antara korban tewas adalah polisi Afghanistan," kata pejabat setempat, seperti dikutip dari laman Reuters.
Sejumlah pengunjuk rasa membawa bendera Taliban dan meneriakkan yel-yel seperti, "Hidup Taliban", dan "Matilah Amerika". Dalam kerusuhan yang berlangsung beberapa jam itu, mereka juga melakukan penjarahan, membakar ban, dan menyasar orang asing, termasuk melakukan pelecehan terhadap seorang wanita SMA.
Kerusuhan didorong kemarahan atas tindakan ekstrimis Terry Jones, yang melakukan pembakaran kitab suci Islam di hadapan 50 orang di sebuah gereja di Florida, 20 Maret lalu. Informasi ini tertuang dalam website Terry Jones. Tahun lalu, Jones juga berniat membakar Alquran tapi batal.
Aksi penistaan terhadap agama ini awalnya tidak disadari warga Afghanistan. Mereka baru tahu setelah Presiden Hamid Karzai menyampaikan kalimat kecaman dalam kotbah salah Jumat lalu. Kecaman inilah yang kemudian memobilisasi massa turun ke jalan-jalan dan menggelar aksi protes.
Pejabat Afghanistan dan PBB menduga aksi protes yang awalnya berlangsung damai telah ditunggangi kelompok tertentu yang menyulut kerusuhan. Atas dugaan ini, Taliban membantah terlibat. "Kemarahan terhadap orang asing sudah terpupuk. Sedikit percikan api saja sudah mampu membakar emosi warga," kata Thomas Ruttig, pejabat Jaringan Analis Afghanistan.
Terry Jones memang pendeta yang radikal. September 2010 dia pernah merencanakan pembakaran Al Quran, sebagai bentuk protes terhadap rencana pendirian sebuah Masjid di Ground Zero, bekas reruntuhan menara kembar yang dibom teroris. Rencana pembakaran itu dilakukan tanggal 11 September sebagai bentuk peringatan atas ledakan itu.
Rencana itu dihujat banyak kalangan. Vatikan mengecam sang Pendeta dan menyebutnya sebagai tindakan tidak waras.Vatikan mendesak Presiden Barrack Obama untuk segera menghentikan tindakan sang pendeta karena hanya akan melukai hati-hati saudara-saudara muslim.
Presiden Iran, Ahmadinejad memuji sikap Vatikan dan mengirim surat ucapan terima kasih kepada Paus di Vatikan.
"Saya menyampaikan terima kasih kepada Yang Mulia atas kecaman kepada perbuatan tercela dari suatu gereja di Florida, AS, untuk melecehkan Kitab Suci Qur'an yang dapat menimbulkan kesedihan bagi jutaan Muslim di penjuru dunia," demikian petikan surat itu seperti yang dimuat oleh kantor berita Iran, Fars.
Rencana pembakaran Al Quran itu, kata Vatikan, jelas sensasi belaka dan merupakan perbuatan tercela. Setiap agama berhak melindungi kesucian ajarannya.
Konferensi Wali Gereja (KWI) dan Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) juga mengecam keras rencana Terry Jones itu. Mereka mengirim surat kepada Presiden Barrack Obama dan mendesaknya agar menghentikan rencana jahat Terry Jones itu.
Aksi ini dinilai bukan pekerjaan orang waras, dan mendesak otoritas Amerika Serikat agar segera menindak sang pendeta.
0 komentar:
Posting Komentar