Tokyo - Dicari! Seseorang yang mau dibayar dengan gaji USD 5.000 atau Rp 45 juta per jam untuk menjadi seorang jumper atau peloncat di PLTN Fukushima, Jepang. Tugasnya sederhana namun cukup berisiko, yakni membantu menghentikan kebocoran radiasi nuklir langsung di pusatnya.
Tokyo Electric Power Co (TEPCO) terus merekrut orang-orang yang mau dijadikan peloncat. Istilah ini dipakai karena orang tersebut harus loncat ke pusat reaktor nuklir dan berlari sekencang-kencangnya.
"Pompa itu bisa dioperasikan dari generator terpisah, namun seseorang harus membawa salah satu ujung pompa ke air dan memasukannya ke dalam, lalu dia harus lari," ucap salah seorang petugas TEPCO, seperti diberitakan reuters, Sabtu (2/4/2011).
Meski honornya cukup besar, risiko yang dihadapi pun setimpal. Seorang jumper bisa saja terkena radiasi serius hingga menyebabkan gangguan pada kesehatannya.
"Sejujurnya saya fikir itu adalah pekerjaan impian, tapi istri saya langsung menangis dan menghentikan keinginan saya untuk mendaftar. Jadi saya menolaknya," ucap salah seorang pekerja berusia 30 tahun.
"Waktu kerjanya mungkin hanya kurang dari sejam, jadi faktanya saya mendapat 200.000 yen untuk sejam, tapi risikonya terlalu besar," ucap pekerja lainnya.
"Saya dengar, orang yang berusia 50 tahun ke atas dibayar jauh lebih tinggi. Tapi saya masih muda, dan radiasi menakutkan saya. Saya tak mau bekerja di PLTN lagi," ucap Fujita, salah seorang warga Tokyo berusia 26 tahun.
0 komentar:
Posting Komentar