JAKARTA - Stasiun televisi internasional Al Jazeera mengakui telah mendapat informasi rencana serangan pengeboman di Serpong dua pekan sebelum hari eksekusi.
"Al Jazeera telah mendapat informasi pada 7 April 2011, bahwa sekelompok teroris diduga merencanakan serangan pengeboman di Jakarta dalam dua pekan berikutnya," kata juru bicara Al Jazeera, Osama Saeed dalam surat elektronil atau e-mail yang diterima Tribunnews.com, Jumat (29/4/2011) malam.
Menurut Saeed, pihaknya langsung meneruskan informasi itu ke otoritas berwenang, kendati informasi yang diterima tidak lengkap dan tidak jelas serta berasal dari sumber kredibel.
Namun, Saeed tak menyebutkan secara jelas, otoritas berwenang yang mereka telah beri informasi serangan bom itu. "Al Jazeera telah menginformasikan otoritas yang berkepentingan dan yang tengah menangani masalah ini," ujarnya.
Kelompok teroris yang dipimpin Pepi Fernando diduga sebagai pelaku rangkaian bom buku dan perencana serangan bom di Gereja Christ Cathedral Serpong pada Hari Paskah, 22 April lalu.
Sehari sebelum Hari Paskah, kepolisian menemukan 150 kilogram bahan peledak di saluran pipa gas dekat gereja tersebut dan dua bom pipa di antaranya telah meledak lebih dulu.
Dalam pengembangan penyidikan kasus terorisme ini, kepolisian telah menangkap 20 orang, termasuk juru kamera Global TV, Imam Muhamad Firdaus, yang diduga mengetahui dan menawarkan tayangan ekslusif pengeboman rumah ibadah itu kepada juru kamera Al Jazeera, Bobby Gunawan.
Terkait hal itu, Kepolisian Republik Indonesia menyatakan akan memanggil dan memeriksa Bobby sebagai saksi, pada pekan depan. "Iya, pekan depan," kata Kabag Penum Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar.
Hasil penelusuran kepolisian, diketahui kedua juru kamera itu sempat beberapa kali membahas penawaran tayangan rencana pengeboman tersebut, kendati Bobby menolaknya dengan alasan takut. Salah satu lokasi pertemuan kedua juru kamera berada dekat Mabes Polri, yakni di Blok-M, Jakarta Selatan.
0 komentar:
Posting Komentar