Jakarta - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Robert Gates mengatakan Presiden AS Barack Obama telah menyetujui penggunaan pesawat predator bersenjata di Libya.
"Penggunaan predator tanpa awak akan memberi kemungkinan untuk melakukan 'beberapa kemampuan yang presisi' untuk melawan kekuatan pemimpin Libya Muammar Khadafi, dan akan memberikan 'kontribusi' bagi upaya NATO untuk mendukung para pemberontak Libya," kata Gates seperti dikutip detikcom dari CNN, Jumat (22/4/2011).
Sementara itu, NATO telah mengisyaratkan akan melakukan serangan udara pada rezim Khadafi. NATO juga telah mengeluarkan peringatan baru kepada warga sipil Libya untuk menjauh dari daerah militer.
"Perencanaan serangan terhadap sasaran-sasaran dianggap signifikan secara strategis dalam menghentikan serangan pemerintah terhadap warga sipil," kata seorang pejabat militer NATO.
Pemberontak Libya baru-baru ini mengeluhkan NATO tidak cukup agresif untuk melindungi warga sipil dari gempuran pasukan Khadafi.
Pesawat dan rudal dari Amerika Serikat, Inggris dan Perancis mulai menyerang sasaran pertahanan udara Libya pada 19 Maret, sebagian untuk menciptakan sebuah zona larangan terbang. Hal ini disahkan oleh resolusi Dewan Keamanan PBB, yang telah menyetujui dilakukannya tindakan militer untuk mencegah pasukan Khadafi menyerang kota-kota dan warga sipil.
Intervensi muncul setelah sebuah pemberontakan Libya yang dimulai pada pertengahan Februari setelah bentrokan terjadi di antara pasukan pemerintah dan demonstran. Kekuatan oposisi berusaha untuk menggulingkan Khadafi yang telah memerintah selama hampir 42 tahun.
0 komentar:
Posting Komentar