Minggu, 20 Maret 2011

RUMAH KHADAFI DI BOM

Tripoli - Serangan udara terhadap gedung administrasi di sebuah kompleks yang di dalamnya terdapat tempat tinggal Moammar Kadhafi di Tripoli, menghancurkan kemampuan "komando dan kendali" pemimpin Libya itu.

"Koalisi  aktif menegakkan UNSCR (Resolusi Dewan Keamanan PBB) tahun 1973, dan yang sesuai dengan misi itu, kami terus menyerang target yang menimbulkan ancaman langsung kepada masyarakat Libya dan kemampuan kita untuk menerapkan zona larangan terbang," kata seorang pejabat pasukan koalisi kepada AFP, Minggu (21/3/2011) waktu setempat.

Bangunan yang berjarak sekitar 50 meter dari tenda tempat Kadhafi umumnya bertemu tamu rata dengan tanah.
Serangan pasukan koalisi berhasil "mengurangi secara signifikan" kemampuan pertahanan udara rezim Libya, dan zona larangan terbang secara efektif berlaku di negara itu, menurut militer Amerika Serikat, Minggu waktu setempat."Kami menilai serangan itu sangat efektif menurunkan secara signifikan kemampuan pertahanan udara rezim tersebut," kata juru bicara Pentagon, Laksamana Madya Bill Gortney, ketika  memberikan perkembangan informasi tentang situasi Libya kepada wartawan.
Pasukan Perancis, Amerika, dan Inggris telah melancarkan intervensi terbesarnya di dunia Arab sejak invasi pimpinan AS di Irak tahun 2003, dengan menembakkan lebih dari 120 rudal jelajah Tomahawk dan melakukan serangan pemboman pada sasaran-sasaran penting Libya. "Zona larangan terbang secara efektif telah berlaku," kata Gortney. Ia menjelaskan, Khadafy telah kehilangan kemampuan untuk meluncurkan banyak dari rudal-rudal darat ke udaranya.
"Tidak ada indikasi tentang korban sipil," tambah Gortney. Ia membantah laporan yang berlawanan dari para pejabat Khadafy yang menyatakan banyak warga sipil jadi korban dalam gempuran rudak pasukan koalisi itu.




Jurnalis AFP pada hari Minggu melihat asap mengepul dari kompleks kediaman dan barak di Bab el-Aziziya, di selatan ibukota Libya, tanda senjata anti-pesawat ditembakkan.

Sebelumnya, militer AS mengatakan serangan sekutu telah melumpuhkan pertahanan udara rezim Kadhafi dan zona larangan terbang telah berhasil dilaksanakan di negara itu.

Pasukan Prancis, Amerika dan Inggris telah meluncurkan intervensi terbesar di dunia Arab sejak invasi 2003 pimpinan AS ke Irak, menembakkan lebih dari 120 rudal Cruise Tomahawk dan melakukan serangan bom terhadap sasaran-sasaran kunci Libya.

Presiden AS Barack Obama dan Hillary Clinton, serta pemimpin Barat lainnya, mendesak Kadhafi segera lengser.

0 komentar:

Posting Komentar