Selama dua tahun kerangka anaknya digendong ke sana ke mari. Itulah yang dilakukan oleh Kadi. Dan hal ini membuat warga Jawilan, Serang, Banten resah. Untuk itu Kapolsek Jawilan tengah koordinasi dengan camat dan lurah setempat agar kerangka tersebut dapat dimakamkan kembali dengan layak.
Kadi, lelaki berusia 61 tahun ini bahkan mengancam orang yang akan mengambil kerangka itu dari gendongannya. Ini yang membuat warga takut dan resah.
Awalnya, pada tahun 2008, Kadi warga Margasari, Cemplang Serang ini tiba-tiba menggali kuburan anaknya Subari dan mengambil kerangkanya. Subari, pada waktu itu berusia 17 tahun tewas karena jatuh dari kereta api. ia meninggal enam tahun lalu atau pada tahun 2004.
Mulai dari saat itulah, kerangka anaknya itu digendong dengan membungkusnya dengan sarung. Ke mana pun dia pergi selalu membawa kerangka tersebut.
Memang Kadi, oleh warga dikenal menderita gangguan jiwa berkala atau kadang kumat kadang sembuh. Bahkan sesekali dia tidur di kuburan.
Yang membuat aparat kerepotan adalah, ia marah dan mengancam siapapun jika ada yang mencoba mau mengambil kerangka tersebut. (haryono/B)
0 komentar:
Posting Komentar