LIHAT VIDEO DISINI
Akibat meledaknya dua tangki di Pertamina UP IV Cilacap, Jawa Tengah, malam ini, Markusno dan keluarganya terpaksa jadi pengungsi. Maklum, rumahnya di Jalan Kali Donan, hanya berjarak kurang dari 500 meter sebelah selatan kompleks kilang yang terbakar. "Saya kan ada orang tua, daripada di rumah resah, kami pilih mengungsi ke rumah saudara," kata dia saat dihubungi VIVAnews.com, Sabtu malam, 2 April 2011.
Diceritakan Markusno, ia mendengar jelas ledakan tangki pertama yang terjadi pukul 04.30 WIB. "Ada ledakan keras mirip halilintar, tempat tidur saya terasa berguncang. Saya pikir gempa, tak tahunya Pertamina meledak."
Paska ledakan itu, ia mengaku sempat ke luar rumah. "Api membubung tinggi. Saking besarnya, seperti di sebelah rumah, padahal lumayan jauh," kata Markusno. "Di depan rumah juga terasa panas, panas api."
Namun, ia mengaku tak panik. "Saya sudah pernah ngalamin yang seperti ini tahun 1995 lalu saat tujuh tangki meledak. Waktu itu kejadiannya malam hari, dalam kondisi hujan," kata Markusno.
Kini, Markusno hanya bisa berharap kebakaran di kilang Pertamina segera bisa diatasi. "Saya yakin, orang-orang Pertamina sedang berusaha keras. Bagaimana lagi, ini musibah."
Berbeda dengan Markusno, Yani, warga yang tinggal Kompleks Pertamina, yang terdapat di depan lokasi kilang, memilih tak mengungsi. "Suami saya masih ada di kilang, ikut mengatasi kebakaran. Jadi, kami memilih tinggal di sini."
Diceritakan dia, malam ini langit di atas kilang yang membakar berwarna hitam pekat. Api terlihat membubung tinggi. "Sedikit berbeda dengan kejadian 1995 lalu, tak ada helikopter lalu lalang. Dua hari lalu malah banyak, latihan penanggulangan teroris," kata ibu tiga anak itu.
Sebelumnya, Vice President Coorporate Communication Pertamina, M. Harun mengatakan pihak Pertamina berupaya mengevakuasi para pekerja dan warga sekitar kilang minyak, bekerja sama dengan Pemda Cilacap
0 komentar:
Posting Komentar