PENAMPAKKAN KUNTIL ANAK DI POHON NANGKA
VIDEO POCONGAN TEREKAM CCTV
Nganjuk - Penampakan hantu yang berhasil diabadikan kamera handphone kembali terjadi. Kali ini di Desa Karangsemi Kecamatan Tanjung Anom, Kabupaten Nganjuk. Hantu jenis kuntilanak terekam jelas di bantaran sungai bawah jembatan.
Pengabadian penampakan kuntilanak berhasil dilakukan oleh Pego Guntoro, warga di sekitar lokasi jembatan Senin (25/4/2011) petang. Saat itu dia bermaksud memotret jembatan Karangsemi yang sedang ambruk, namun hasil jepretan terpampang penampakan tersebut.
"Saat itu juga dia ketakutan dan mem-bluetooth fotonya ke HP saya. Yang di HP dia sendiri malah dihapus," terang Ratno, warga Desa Demangan Kecamatan Tanjung Anom, yang menjadi teman seprofesi Pego, saat ditemui wartawan di rumahnya, Rabu (27/4/2011).
Pantauan detiksurabaya.com menunjukkan, penampakan kuntilanak bisa dilihat dengan jelas. Sesosok hantu tampak berdiri di bantaran sungai di bawah jembatan, mengenakan pakaian serba putih, rambut terurai panjang dan tak terdapat tangan yang terlihat.
"Kalau diperhatikan sepertinya kuntilanak. Ini ngambilnya (foto) kan juga sore. Mungkin pas ada hantu lewat atau bagaimana, pas dijepret tepat saat masuk frame," ujar Ratno.
Kabar penampakan hantu juga cepat menyebar ke sejumlah masyarakat di Desa Karangsemi dan Demangan. Melalui fasilitas bluetooth dan infra red mereka juga berusaha saling tukar foto, karena mengaku penasaran dengan kabar tersebut.
Terkait penampakan kuntilanak yang terekam kamera handphone tersebut, warga di sekitar lokasi menyebut jembatan Karangsemi memang dikenal angker. Agus, salah satu warga bahkan mengaku pernah melihat penampakan hantu yang sama dengan matanya secara langsung.
"Sudah setahunan kalau gak salah. Saat itu saya selesai makan di warung sebelah jembatan, sudah jam sembilanan malam. Saat melintas di atas jembatan saya lihat sosok hantu duduk-duduk di bagian besi pembatas. Saya sempat melirik, cukup cantik wajahnya," ungkap Agus dengan mimik wajah serius.
Keangkeran lain di jembatan Karangsemi juga diungkapkan Supardi, warga lainnya. Salah satu indikasinya adanya seringnya jembatan penghubung 2 desa tersebut rusak, meski perbaikan selalu dilakukan. "Ini tahun ini sudah dua kali ambruk. Padahal selalu diperbaiki, dibangun bagus nanti juga ambruk lagi," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar