Pasukan NATO (Organisasi Pertahanan Atlantik Utara) diduga kembali melakukan kesalahan saat memimpin Koalisi melakukan serangan udara atas Libya. Maksudnya ingin menggempur pasukan rezim Muammar Khadafi, NATO justru mengebom posisi pemberontak, yang seharusnya mereka bantu.
Menurut kantor berita Associated Press (AP), serangan udara salah sasaran itu terjadi di luar Brega --kota strategis yang menjadi pelabuhan minyak-- pada Kamis waktu setempat. Menurut seorang dokter di Rumah Sakit Ajdabiya, serangan itu menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 16 warga. Stasiun berita Al Jazeera menyebut jumlah korban tewas sedikitnya lima orang.
Pemberontak anti Khadafi pun melontarkan kekesalan. "Jatuh, jatuhlah NATO," teriak salah seorang pemberontak sambil bergerak mundur ke Kota Ajdabiya setelah dia dan temannya digempur NATO di luar kota Brega, yang berupaya mereka rebut kembali dari penguasaan pasukan Khadafi.
Seorang komandan pemberontak, Ayman Abdul-Karim, mengaku melihat sejumlah tank dan iring-iringan kendaraan pemberontak dijatuhi bom oleh pesawat tempur NATO. Dia mengungkapkan bahwa ada sejumlah kendaraan pemberontak yang, berdasarkan saran NATO, yang diberi warna kuning pada bagian atas.
Masalahnya, ada pula pemberontak yang menggunakan sejumlah tank dan kendaraan rampasan dari militer Libya. Kendaraan yang belum ditandai itulah yang menjadi sasaran pengeboman jet-jet tempur NATO, yang mengira itu adalah konvoi pasukan Khadafi. Sumber di NATO mengungkapkan akan segera menyelidiki insiden salah tembak itu.
Menurut catatan AP, bukan kali ini saja NATO dan pasukan pemberontak salah paham. Pada serangan udara Sabtu pekan lalu, sedikitnya 13 anggota pasukan pemberontak tewas dibom dari langit di Libya bagian timur. Seorang juru bicara pemberontak saat itu mengatakan insiden tersebut adalah kecelakaan yang malang.
Namun, selain mengecam insiden salah tembak, pasukan pemberontak juga mengeluh bahwa sejak NATO mengambil alih kepemimpinan AS pekan lalu, Koalisi lambat merespon permintaan serangan udara. Serangan NATO pun dinilai tidak akurat
0 komentar:
Posting Komentar