Tripoli - Situasi di Libya makin memanas. Puluhan orang telah kehilangan nyawa sejak demonstrasi besar-besaran dimulai pada Selasa lalu. Di sisi lain, Presiden Moamar Khadafi yang telah berkuasa selama 42 tahun tetap bertahan.
Berdasarkan data yang dihimpun AFP dari berbagai sumber, Jumat (18/2/2011), kerusuhan di Libya telah memakan korban puluhan orang. Jumlah itu tidak termasuk 2 polisi yang tewas baru-baru ini.
Menurut AFP, koran Lybia, Oea, melaporkan sebanyak 20 orang dikuburkan di kota terbesar kedua di Lybia, Benghazi, setelah tewas dalam aksi protes untuk meminta Khadafi mundur. Pengunjuk rasa telah membakar kantor radio setempat.
Sedangkan 7 orang tewas dalam protes di Derna, timur of Benghazi, masih berdasarkan laporan Oea.
Kembali ke Benghazi, seorang saksi mata kepada AFPmengatakan ada 13 korban yang dikubur di Hawari. Pemakaman itu dihadiri oleh ribuan pelayat.
Komiter Revolusioner, yang memback-up pemerintahan Khadafi telah mengingatkan akan menindak tegas para demonstran. Siapa saja yang berusaha mengambil sikap berseberangan dengan pemerintah berarti mencoba bermain api.
Sumber-sumber lain yang masih sumir menyatakan, 14 korban jatuh dalam demonstrasi Al-Baida sejak Rabu. Korban adalah warga sipil dan juga termasuk anggota Komite Revolusi.
Sekitar 1000 narapidana dilaporkan kabur dari sebuah penjara di Benghazi. Koran Quryna menurunkan berita empat narapidana tewas oleh pasukan keamanan saat mencoba melarikan diri dari penjara lain di luar Tripoli. (irw/irw)
TRIPOLI - Gedung kantor Radio HQ di Benghazi, kota kedua terbesar di Libya, Jumat (18/2/2011), dibakar massa yang menuntut mundur Presiden Moamer Khadafi yang sudah berkuasa 40 tahun.
Menurut sejumlah saksi dan seorang tentara, pembakaran terjadi saat penjaga gedung itu kabur. Sebelumnya, para demonstran juga menggantung dua polisi setelah menangkap mereka di Al-Baida, kota di bagian timur Libya. Demikian menurut laporan situs surat kabar Oea, yang punya kedekatan dengan anak Khadafi, Seif al-Islam.
Seperti diberitakan, Libya memanas karena dilanda gelombang protes besar-besaran oleh rakyatnya.
Setelah huru-hara sekitar 1.000 tahanan kabur dengan tiga di antaranya ditembak mati, kali ini 27 demonstran anti-rezim Moamer Khadafi tewas.
Laman harian Oea, Jumat (18/2/2011), yang punya kedekatan dengan anak Khadafi, Seif al-Islam, mengabarkan, sebanyak 20 orang tewas di bagian timur Libya, Benghazi, dan tujuh orang lagi tewas di Derna. Libya digoyang demonstrasi untuk menggulingkan Khadafi yang sudah berkuasa 40 tahun tanpa jeda.
semoga maslahnya cepat clear..
BalasHapus