Sabtu, 08 Januari 2011
HEBOH MISTERI POHON PISANG YANG BISA BERDARAH
Pemilik Menduga Ada Kaitan dengan Ritual Malam 1 Suro
Bojonegoro - Geger keberadaan pohon pisang dengan ontong aneh yang bersayap seperti nanas dan batangnya mengeluarkan cairan merah seperti darah, diduga ada kaitanya dengan ritual malam 1 Suro yang digelar di lokasi tersebut beberapa waktu lalu.
Menurut Sutrisno, pemilik pohon pisang warga Desa Ngujo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, pada malam 1 Suro lalu dilakukan ritual di desa setempat dengan menyembelih seekor ayam putih mulus. Selanjutnya, ayam yang digunakan ritual itu dikubur di belakang rumah Sutrisno yang saat ini ditumbuhi pisang tersebut.
"Pas ritual Suroan waktu itu juga ada yang aneh. Yakni, ayam putih mulus yang disembelih ternyata baru mati setelah tiga hari. Padahal, lehernya sudah terputus. Setelah itu, ayam tersebut dikubur di belakang rumah saya," beber Sutrisno.
Dan beberapa hari setelah menguburan ayam itu, tumbuhlah sebuah pohon pisang. Awalnya, pisang ini tumbuh layaknya pisang pada umumnya. Namun, setelah besar terdapat banyak keanehan. Mulai dari otongnya yang terlihat mekar seperti mahkota, dan batangnya yang mengeluarkan darah ketika ditusuk.
"Kemungkinan, keberadaan pohon pisang ini ada sangkut pautnya dengan ayam yang dikubur itu. Tapi, secara pastinya kami jelas tidak tahu," ujar Marirah, istri dari Sutrisno.
Kecurigaan terhadap keanehan pohon pisang ini sudah dirasakan sejak mulai tumbuh ontongnya. Namun, semua baru terlihat sangat jelas sekitar tiga minggu lalu, ketika ontong sudah besar dan bentuknya seperti buah nanas yang di atasnya terdapat sayap warna hijau.
Lebih mengherankan lagi, ketika ditusuk, batang pohon pisang ini mengeluarkan cairan seperti darah manusia. Karena itulah, Sutrisno dan keluarga membungkus batang pohon pisang ini dengan kain warna putih.
Kabar terus berkembang, dan seminggu belakang ini rumah Sutrisno dipadati ratusan warga yang ingin menyaksikan keberadaan pisang itu secara langsung. Sampai-sampai, keluarga ini harus menutup rumahnya dan tidak melayani tamu jika sedang ingin istirahat lantaran sudah kecapekan menerima tamu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar