Asap hitam membumbung dari Pulau Yeonpyeong milik Korsel yang diserang artileri Korut
SEOUL–Korut memperingatkan latihan gabungan Korsel-AS bisa memicu perang muklir di kawasan tersebut, Senin (13/12). Korsel dan AS memulai latihan militer bersama di tengah-tengah ketegangan akibat bombardir Korut atas sebuah pulau Korsel, Yonpyeong, tiga pekan lalu.
Latihan militer tersebut dijadwalkan berlangsung Senin hingga Jumat di 27 titik. Latihan yang sebenarnya bersifat reguler ini mengundang perhatian ekstra menyusul serangan artileri Korut terhadap Yonpyeong yang menewaskan dua marinir dan dua warga sipil Korsel.
Serangan tersebut adalah kali pertama Korut menargetkan wilayah sipil sejak berakhirnya Perang Korea pada 1953. Serangan itu, menurut Korut, karena Korsel duluan menembakkan artileri ke arah perairannya. Korsel membantahnya dan mengatakan pihaknya menembakkan artileri ke arah selatan, bukan ke arah wilayah Korut, sebagai bagian dari latihan.
Seorang pejabat militer Korsel, yang tak ingin disebut identasnya, mencoba mengecilkan arti latihan gabungan dengan AS pada pekan ini. Ia mengatakan ini merupakan bagian dari latihan militer rutin dan jauh dari wilayah sengketa di perbatasan laut sebelah barat.
Pyongyang - Korea Utara (Korut) melontarkan ancaman serius. Rezim komunis itu mengingatkan bahwa kerja sama Amerika Serikat dan Korea Selatan (Korsel) bisa mendatangkan perang nuklir di wilayah tersebut.
Ancaman itu disampaikan media Korut menyusul dimulainya latihan artileri Korsel di tengah meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea.
Latihan perang Angkatan Laut Korsel yang dimulai hari ini, dijadwalkan berlangsung hingga Jumat, 17 Desember mendatang. Latihan tersebut akan digelar di 27 lokasi.
Media Korut mengecam kerjasama Korsel dengan AS dan Jepang. Kerjasama ketiga negara itu dituding sebagai upaya untuk meningkatkan tekanan terhadap Pyongyang.
"Kerjasama itu hanya pengkhianatan yang meningkatkan ketegangan antara Utara dan Selatan dan membawa awan hitam perang nuklir menggantung di atas semenanjung Korea," demikian disampaikan surat kabar utama Pyongyang, Rodong Sinmun dalam kolom komentar yang diberitakan kantor berita resmi Korut, KCNAdan dilansir Fox News, Senin (13/12/2010).
Hubungan dua Korea memanas setelah insiden serangan artileri Korut ke wilayah Korsel pada 23 November lalu. Serangan itu menewaskan empat orang yang terdiri dari dua warga sipil dan marinir Korsel.
Setelah serangan itu, Korsel menggelar latihan militer gabungan dengan AS. Korsel juga terus melakukan latihan artileri. Padahal Korut telah mengingatkan bahwa langkah Korsel itu akan meningkatkan ketegangan.
Pyongyang - Korea Utara (Korut) melontarkan ancaman serius. Rezim komunis itu mengingatkan bahwa kerja sama Amerika Serikat dan Korea Selatan (Korsel) bisa mendatangkan perang nuklir di wilayah tersebut.
Ancaman itu disampaikan media Korut menyusul dimulainya latihan artileri Korsel di tengah meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea.
Latihan perang Angkatan Laut Korsel yang dimulai hari ini, dijadwalkan berlangsung hingga Jumat, 17 Desember mendatang. Latihan tersebut akan digelar di 27 lokasi.
Media Korut mengecam kerjasama Korsel dengan AS dan Jepang. Kerjasama ketiga negara itu dituding sebagai upaya untuk meningkatkan tekanan terhadap Pyongyang.
"Kerjasama itu hanya pengkhianatan yang meningkatkan ketegangan antara Utara dan Selatan dan membawa awan hitam perang nuklir menggantung di atas semenanjung Korea," demikian disampaikan surat kabar utama Pyongyang, Rodong Sinmun dalam kolom komentar yang diberitakan kantor berita resmi Korut, KCNAdan dilansir Fox News, Senin (13/12/2010).
Hubungan dua Korea memanas setelah insiden serangan artileri Korut ke wilayah Korsel pada 23 November lalu. Serangan itu menewaskan empat orang yang terdiri dari dua warga sipil dan marinir Korsel.
Setelah serangan itu, Korsel menggelar latihan militer gabungan dengan AS. Korsel juga terus melakukan latihan artileri. Padahal Korut telah mengingatkan bahwa langkah Korsel itu akan meningkatkan ketegangan.
0 komentar:
Posting Komentar