"Saya bisa mengkonfirmasi jenazah dari Remi Ochlick dan Marie Colvin sudah diterbangkan menuju Paris. Menggunakan pesawat Air France nomor penerbangan 571," terang Dubes Perancis untuk Suriah Eric Chevallier, seperti dikutip dari AFP, Minggu (4/3/2012).
Sementara untuk jenazah Marie Colvin, setelah dari Paris akan segera diterbangkan ke negara asalnya Amerika Serikat. Jenazah jurnalis yang terbunuh di kota Homs ini akan dikembalikan ke keluarganya pada Senin atau Selasa pekan depan.
Colvin dan Ochlik terbunuh pada 22 Februari lalu, disaat mereka sedang melakukan tugas peliputan di kota Homs, Suriah. Selain mereka juga ada dua jurnalis lain yang terluka akibat serangan tersebut, reporter harian Perancis, Le Figaro, Edith Bouvier dan fotografer asal Inggris, Paul Conroy.
"Pada saat itu paling tidak ada 5 ledakan hebat. Kami mendapat kesan bahwa kami yang sedang berlindung pada saat itu memang menjadi target serangan," terang salah satu jurnalis yang selamat kepada harian Le Figaro.
"Terjadi ledakan yang sangat besar. Colvin dan Ochlik terkena ledakan tersebut dan mereka tewas di tempat," imbuhnya.
Pihak Amerika sendiri sudah menutup Kedubes mereka di Suriah sejak awal Februari. Mereka juga sudah menarik seluruh staf di Kedubes setelah dua serangan bom yang mematikan di Damskus pada Desember dan Januari. Sementara Prancis mengumumkan pada Jumat (2/3) lalu, pihaknya akan segera menutup perwakilan mereka di Suriah.
Sementara untuk jenazah Marie Colvin, setelah dari Paris akan segera diterbangkan ke negara asalnya Amerika Serikat. Jenazah jurnalis yang terbunuh di kota Homs ini akan dikembalikan ke keluarganya pada Senin atau Selasa pekan depan.
Colvin dan Ochlik terbunuh pada 22 Februari lalu, disaat mereka sedang melakukan tugas peliputan di kota Homs, Suriah. Selain mereka juga ada dua jurnalis lain yang terluka akibat serangan tersebut, reporter harian Perancis, Le Figaro, Edith Bouvier dan fotografer asal Inggris, Paul Conroy.
"Pada saat itu paling tidak ada 5 ledakan hebat. Kami mendapat kesan bahwa kami yang sedang berlindung pada saat itu memang menjadi target serangan," terang salah satu jurnalis yang selamat kepada harian Le Figaro.
"Terjadi ledakan yang sangat besar. Colvin dan Ochlik terkena ledakan tersebut dan mereka tewas di tempat," imbuhnya.
Pihak Amerika sendiri sudah menutup Kedubes mereka di Suriah sejak awal Februari. Mereka juga sudah menarik seluruh staf di Kedubes setelah dua serangan bom yang mematikan di Damskus pada Desember dan Januari. Sementara Prancis mengumumkan pada Jumat (2/3) lalu, pihaknya akan segera menutup perwakilan mereka di Suriah.
0 komentar:
Posting Komentar