Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat meliburkan sekolah-sekolah. Libur berlangsung Jumat dan Sabtu, dari tingkat SD hingga SMA.
Apalagi, isu kerusuhan pun sudah tersebar luas melalui pesan singkat dan BlackBerry Messenger.
"Mulai Jumat dan Sabtu besok sekolah-sekolah yang ada di Kota Pontianak diliburkan dulu. Ini berlaku untuk SD sampai SMA/sederajat," kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, 16 Maret 2012.
Menurut Sutarmidji, alasan diliburkannya aktivitas belajar untuk memberikan kesempatan aparat keamanan tetap fokus pada pengamanan wilayah. ”Saya meminta Kota Pontianak ini kondusif seperti semula. Saya berharap tidak ada lagi pengumpulan massa,” kata Sutarmidji.
Pantauan VIVAnews di lapangan, aktivitas warga berjalan seperti biasanya. Arus lalu lintas juga berjalan normal. Sejumlah kendaraan milik Kepolisian Daerah (Dalmas) masih berjaga di jalanan utama, seperti di Jalan Tanjungpura perempatan Jalan Imam Bonjol, Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Veteran, Jalan Ahmad Yani perempatan Jalan Veteran, dan depan Kompleks Rumah Betang di Jalan Sutoyo Pontianak.
Kepolisian Daerah Kalimantan Barat terhitung mulai hari ini mendapat tambahan pasukan sebanyak 364 personel untuk mengamankan Kota Pontianak dan wilayah di sekitarnya.
"Jumlahnya ada sekitar 4 SSK (satuan setingkat kompi) guna membantu pengamanan didaerah kita ini. Dua SSK Pelopor dari Markas Besar Brimob dan 2 SSK dari Brimob Jawa Tengah," kata Kepala Polisi Daerah Kalimantan Barat, Brigadir Jenderal Unggung Cahyono, saat menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat Kalbar.
Menurut Unggung, sejumlah pasukan tambahan ini datang ke ke Pontianak pada Jumat dini hari tadi sekitar pukul 02.30 WIB. Lalu, pada pukul 04.00 WIB menggelar apel di Mapolda Kalbar dan selanjutnya disebar keseluruh titik pengamanan di wilayah ini.
“Saat ini Kota Pontianak sudah aman,tertib dan kondusif. Akan tetapi saya tidak mau underestimate,” ucap Unggung
0 komentar:
Posting Komentar