Rabu, 04 Mei 2011

ALASAN OBAMA TIDAK MERILIS FOTO OSAMA BIN LADEN


Washington DC - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan tidak merilis foto pimpinan Al Qaeda, Osama bin Laden, usai ditembak. Presiden AS Barack Obama menjawab tudingan tidak dirilisnya foto Osama itu menunjukkan AS berbohong telah 'mendapatkan' Osama.

Jawaban Obama ini dilontarkan ketika diwawancara Steve Kroft dalam acara CBS 60 Minutes.

"Ada orang-orang di Pakistan, misalnya, yang mengatakan, 'lihat, semua ini hanya kebohongan. Obama, ini hanya trik Amerika, Osama tidak mati," tanya Steve Kroft, yang transkripnya dirilis di situs Gedung Putih, Kamis (5/5/2011).

"Sebenarnya kita memonitor reaksi dari seluruh dunia. Tidak diragukan lagi bin Laden telah tewas. Tentu saja, tidak ada keraguan di antara anggota Al Qaeda bahwa dia (Osama) telah mati. Dan kita tidak berpikir bahwa suatu foto bisa membuat perbedaan. Akan ada beberapa orang yang menyangkal. Fakta yang penting adalah Anda tidak akan melihat bin Laden berjalan di muka bumi ini lagi," jawab Obama.

Obama ditanya bagaimana militer AS bisa mengetahui bahwa jasad yang yang diangkat dari kompleks rumah mewah itu adalah Osama. Obama menjawab, "Saat mereka mendarat, kami memiliki keyakinan kuat saat itu adalah dia (Osama). Foto-foto telah diambil. Analisis wajah menunjukkan, faktanya, adalah dia. Kami belum melakukan tes DNA, tapi saat itu kami 95 persen yakin".

Obama mengiyakan saat ditanya Kroft apakah telah melihat foto Osama. "Dan reaksi Anda?" tanya Kroft. "Itu memang dia," jawab Obama.

Dia menjelaskan, keyakinan jasad itu adalah jasad Osama tetap dipegang sehingga tes DNA dilakukan dan hasilnya, positif itu adalah jasad Osama. Pemerintah AS tak merilis foto-fotonya karena Obama tak mau foto Osama menjadi penyebab hasutan atau propaganda.

"Penting bagi kami untuk memastikan bahwa foto-foto seseorang yang tertembak di kepala tidak berlalu lalang sebagai hasutan yang menyebabkan kekerasan atau sebagai alat propaganda. Itu bukan kami. Kami tidak memakai hal ini sebagai trofi," tegas Obama.

Keputusan itu pun sudah melalui diskusi bersama para pembantunya termasuk Menteri Pertahanan Robert Gates dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton. Faktor keamanan adalah alasan utamanya.

"Fakta yang penting adalah seseorang telah pantas mendapatkan keadilan yang dia terima, dan saya pikir warga Amerika dan dunia bangga dia telah tiada," tutur Obama.

0 komentar:

Posting Komentar