Selasa, 15 Maret 2011

PAKET BOM UNTUK ULIL TERSELIP BUKU MEREKA HARUS DI BUNUH


Jakarta - Paket bom untuk tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) yang juga ketua DPP Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla, meledak. Bom itu dibungkus amplop besar berwarna coklat dan terselip di sebuah buku.

Jubir Komunitas Utan Kayu Saidiman di kantornya, Jl Utan Kayu 68 H, Jakarta Timur, Selasa (15/4/2011) menceritakan kronologi peristiwa itu. Pada pukul 10.00 WIB resepsionis menerima bingkisan. Lalu bingkisan berupa amplop besar coklat diserahkan pada Saidiman sekitar pukul 13.30 WIB.

Dalam bungkusan tersebut tertulis isinya buku. Lalu Saidiman membuka dan ditemukan satu lembar surat.

Saidiman mencoba membuka buku berkover tebal itu, namun buku tidak bisa dibuka lembarannya.

Buku itu berjudul 'Mereka Harus Dibunuh karena Dosa-dosa Mereka terhadap Islam dan Kaum Muslimin'. Buku  itu setebal 412 halaman.

"Saya tidak bisa buka buku itu. Ketika saya intip di tengah bukunya ada bolong dan ada benda hitam dan benda menyerupai kabel," kata Saidiman.

Kemudian Saidiman meminta petugas keamanan di depan kantor untuk mengecek dengan metal detector. Ternyata metal detector itu berbunyi.

"Kemudian ya saya lapor saja ke polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut," tutur Saidiman.

Paket bom yang ditujukan untuk Ulil Abshar Abdalla di Komunitas Utan Kayu, Jalan Utan Kayu 68H, meledak dan melukai tiga orang. Apa isi paket itu?

Pantauan VIVAnews.com di lokasi kejadian, buku berisi bom itu dikirim dengan dilengkapi surat permohonan atas nama Drs. Sulaeman Azhar, profesi penulis, dan beralamat di Jalan Bahagia, Gg Panser No 29, Ciomas, Bogor. Nomor telepon selular si pengirim, 0813-32220579.

Isi paket itu berupa permohonan memberikan kata pengantar buku dan interview kepada Ulil Abshar Abdalla. Penulis mengaku sedang dalam proses penyelesaian penulisan buku yang urgensinya sangat erat dengan peran aktif Ulil dalam lembaga yang dipimpinnya.

Judul buku: Mereka harus dibunuh karena dosa-dosa mereka terhadap Islam dan kaum muslimin. Tema buku: Deretan nama dan dosa-dosa tokoh Indonesia yang pantas dibunuh. Jumlah halaman ada 412 halaman.

Saat VIVAnews.com coba hubungi telepon selular si pengirim, nomornya sudah tidak aktif lagi. Paket bahan peledak itu meledak sekitar pukul 16.00 WIB. Tiga orang mengalami luka-luka.

Korban yang mengalami luka parah adalah Kepala Satuan Reskrim Polres Jakarta Timur Komisaris Polisi Dudi Rahmawan. Tangan sebelah kiri Dedi putus saat ledakan terjadi.

0 komentar:

Posting Komentar