Rabu, 23 Maret 2011

FPI BANTAH IKUT RENCANA GULINGKAN SBY

Ketua Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab mengaku tidak tahu menahu soal Kabinet Dewan Revolusi Islam seperti yang diberitakan Al Jazeera dalam laporan eksklusifnya. "Saya pikir itu sesuatu yang tidak benar. Jadi saya tidak tahu," kata Habib Rizieq di Kantor Kementerian Agama, Rabu, 23 Maret 2011.
Sebagaimana ramai diberitakan bahwa jaringan televisi Al Jazeera menurunkan laporan investigasi berjudul Plot Untuk Mengulingkan Presiden Indonesia Terbongkar.  Laporan itu menyebutkan bahwa sejumlah jenderal purnawirawan sedang berusaha menggulingkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari kursi presiden. 
Guna mewujudkan rencana itu, para purnawirawan itu bekerjasama dengan sejumlah kelompok Islam garis keras, juga dalam kasus kekerasan terhadap jemaah Ahmadiyah di Cikeusik.
Video Al Jazeera juga menayangkan daftar "Dewan Revolusi Islam" yang beredar di Internet. Tertera di situ, dewan ini dipimpin oleh Abu Bakar Ba'asyir. Dalam daftar itu ada nama purnawirawan jenderal.
Habib Rizieg menegaskan, bahwa FPI bukan saja tidak pernah membuat daftar Kabinet Revolusi itu, tapi sama sekali tidak tahu soal kabinet itu. Habib meminta kabar itu diklarifikasi. FPI, katanya, "Sama sekali tidak pernah membuat daftar kabinet revolusi.
Habib Rizieq mengaku khawatir jika FPI  terus dituding oleh pihak lain sebagai kelompok yang berencana melakukan  makar. Menurut Rizieq, semua tindakan yang dilakukan FPI harus  berada dalam koridor konstitusi.

"Saya pikir ini jadi kontraproduktif, dikira akan membuat makar dan nanti dikira pengalihan isu. Saya tidak menolak apresiasinya tapi kita harus main di koridor konstitusional," ucap Rizieq.

Namun Rizieq mengaku tidak akan mempermasalahkan berita Al Jazeera itu hingga ke ranah hukum.

"Welcome saja, tapi kalau sudah menyangkut permasalahan hukum saya pikir ini akan kita pelajari dulu. Kita selesaikan secara elegan," kata Rizieq.

0 komentar:

Posting Komentar