Riyadh - Aksi demo di mana-mana. Mengikuti demonstrasi antipemerintah di negara-negara lain, ratusan demonstran turun ke jalan-jalan di Riyadh, ibukota Arab Saudi. Mereka menyerukan pembebasan para tahanan politik di Saudi.
Para demonstran berkumpul di depan Masjid Al-Rajhi di sebelah timur Riyadh pada Jumat siang, 4 Maret waktu setempat. Massa meneriakkan yel-yel antipemerintah dan antikorupsi. Demikian seperti dilansir media Press TV, Sabtu (5/3/2011).
Sementara helikopter-helikopter polisi terbang berputar-putar di atas para demonstran tersebut. Menurut saksi mata, pasukan keamanan Saudi menahan setidaknya tiga demonstran. Mereka ditahan setelah berulang-ulang meneriakkan slogan-slogan menentang monarki Saudi.
Pada hari yang sama, para demonstran juga menggelar aksi protes mereka di kota-kota lain di Saudi, yakni di Kota al-Hufuf, al-Ahsa dan al-Qatif. Mereka menuntut pembebasan para tahanan politik termasuk seorang ulama senior Syiah, Sheikh Tawfiq al-Amer. Aksi-aksi demo tersebut berlangsung damai.
Sheikh Tawfiq al-Amer ditangkap pekan lalu. Ulama Syiah tersebut sebelumnya telah beberapa kali ditangkap atas seruannya untuk memberikan kebebasan lebih bagi warga Syiah dalam menjalankan hak-hak beragama mereka. Warga Syiah merupakan minoritas di Saudi.
Aksi-aksi demo tersebut terjadi di tengah maraknya seruan melalui situs jejaring sosial, Facebook, untuk menggelar aksi protes besar-besaran pada 11 Maret mendatang. Kaum muda Saudi telah menyebut rencana demo 11 Maret tersebut sebagai demo "Hari Kemarahan".
Pada 23 Februari lalu, Raja Saudi, Abdullah tiba-tiba menjanjikan paket tunjangan senilai US$ 36 miliar bagi rakyatnya. Hal itu diumumkan Abdullah sekembalinya dari Amerika Serikat untuk menjalani pengobatan medis.
Raja Abdullah juga memberikan pengampunan bagi sejumlah tahanan yang divonis atas kejahatan keuangan. Raja Abdullah juga memerintahkan kenaikan gaji sebesar 15 persen bagi para pegawai negeri. Menurut para analis, keputusan-keputusan Raja Saudi itu dimaksudkan untuk mencegah pergolakan rakyat di negeri itu.
0 komentar:
Posting Komentar