Rabu, 02 Februari 2011

VIDEO KERUSUHAN DI MESIR DAN REVOLUSI MESIR

Beberapa saat setelah pernyataan Mubarak, rusuh pecah di Kota Alexandria.


Ketika seperempat juta orang berdemonstrasi menuntutnya segera mundur, Presiden Mesir, Hosni Mubarak tampil di layar televisi dan memastikan bahwa ia tidak akan mundur dan terus menjadi presiden hingga saat-saat terakhir kepemimpinannya. Dia juga bertekad'memilih mati di tanah Mesir'.

"Saya akan menggunakan beberapa bulan yang tersisa dari jabatan saya untuk melayani kehendak rakyat," kata Mubarak, dalam acara televisi yang ditayangkan Selasa malam pukul 23.00 waktu setempat, seperti dimuat Al Jazeera.

Mubarak tidak akan mengikuti Pemilu lagi. Ini berarti ia akan memimpin pemerintahan transisi sampai pemilihan presiden mendatang yang dijadwalkan digelar September tahun ini.

Mubarak berjanji mereformasi konstitusi, khususnya Pasal 76 yang tak memberi kesempatan pada calon independen untuk maju. Ia juga berjanji akan fokus untuk memberbaiki kondisi ekonomi dan menyediakan lebih banyak lapangan kerja.
"Saya akan mengalihkan kekuasaan dengan segala cara untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan pemerintahan baru ini akan memenuhi semua keinginan dan harapan rakyat Mesir dalam hal politik, ekonomi, dan sosial."

Sejak awal pidatonya,  Mubarak mengatakan, generasi muda memiliki hak untuk melakukan aksi. Namun, dengan nada cepat, ia berbalik menuduh bahwa para pengunjuk rasa telah dimanfaatkan oleh orang-orang yang mencoba 'merongrong pemerintahan'.

Pernyataan presiden yang telah berkuasa lebih dari tiga dekade tidak melegakan para demonstran. Tapi justru memicu kerusuhan.

Sesaat setelah Mubarak tampil di televisi, bentrok terjadi antara massa antipemerintah dan barisan pendukung Mubarak di lapangan Mahatit Masr, di kota pelabuhan Alexandria.

Sementara di pusat konsentrasi massa di Tahrir Square, Kairo, pernyataan Mubarak membuat massa marah. Beberapa bahkan melemparkan sepatunya ke udara -- sebuah simbol penghinaan dalam masyarakat Arab.

Di beberapa lokasi lain, para demonstran sontak bersorak 'Turunkan Mubarak. "Kami tidak terima ia tetap tinggal hingga September nanti atau mengalihkan kekuasaan pada Omar Suleiman (wakil presiden). Ia harus pergi sekarang juga," kata tokoh oposisi  Hassan Moussa.

Mubarak yang mantan komandan angkatan udara, berkuasa sejak tahun 1981, pasca terbunuhnya sang pendahulu, Anwar Sadat.

0 komentar:

Posting Komentar