Rabu, 02 Februari 2011

AYAM AJAIB 4 HARI DI SEMBELIH MASIH HIDUP



SUNGAIPENUH - Afriadi, warga Semerah, Kecamatan Sitinjau Laut, bingung. Sudah empat hari ayamnya dipotong, tidak juga kunjung mati. Keanehan itu membuat sejumlah dokter hewan berkunjung ke rumahnya. Walhasil, dokter hewan pun juga dibuat bingung. 

Ayam jantan yang baru berusia delapan bulan tersebut, dipotong oleh mertuanya pada Minggu (30/1/2011). Pasalnya di daerah itu, warga panik karena semakin mewabahnya virus flu burung.

Rencanannya setelah disembelih, ayam jantannya itu akan dinikmati bersama keluarga. Namun setelah disembelih, ayam tersebut langsung berkeliaran mencari makanan.

"Kami sedikit terkejut melihat peristiwa tersebut. Biasanya kalau sudah dipotong ayam langsung rebah dan terlihat meronta kesakitan, namun anehnya ayam ini malah langsung pergi mencari makan,” ujar Afriadi, saat dikonfirmasi, kemarin.

Anehnya lagi, setelah empat hari disembelih ayam tersebut tetap hidup dan sehat. Meskipun makanan yang ia makan tidak langsung masuk ke tubuhnya, karena saluran makanannya sudah putus.

"Kalau secara syariat syarat-syarat memotong hewan sudah kami ikuti, seharusnya ayam tersebut sudah mati, namun ditunggu-tunggu sampai saat ini belum mati juga, sehingga kami merasa menyesal menyembelih ayam tersebut,” katanya.

Afriadi juga menjelaskan, sudah pernah mencoba menyambung saluran makananan yang sudah dipotong tersebut, agar makanan yang dimakan ayamnya tidak keluar. Namun idenya tersebut tidak bisa, karena meskipun dipasang selang makanan ayamnya tetap saja keluar.

"Saya juga pernah terpikir untuk menjahit kembali leher ayam tersebut, namun tentunya butuh biaya yang cukup besar. Kalau sekarang serba salah, mau dibiarkan hidup kasihan, tapi kalau dibunuh tidak tahu dengan cara apa lagi,” jelasnya. (*)
Dokter hewan, Verry Irvan, yang datang langsung melihat ayam milik Afriadi, warga Semerah, Kecamatan Sitinjau Laut, juga mengaku keheranan. Meski sudah empat hari usai dipotong, ayam milik Afriadi itu tidak juga kunjung mati.

"Saya saja yang dokter hewan bingung apa lagi jika yang melihatnya adalah masyarakat biasa,” ungkap Verry.

Secara medis, katanya, ayam tersebut sudah lama mati, karena semua saluran vital seperti saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan pembuluh darah sudah putus. Dengan demikian, ayam tersebut tidak bisa lagi bernapas dan bisa kehabisan darah.

"Ini memang kejadian yang sangat luar biasa. Ayam tersebut hanya mengandalkan hidup dengan syaraf sumsum tulang belakang, tanpa saluran pernapasan. Kalau dibawa ke dukun pasti ayam ini dianggap ayam ajaib,” jelas Verry. 

Ayam jantan yang baru berusia delapan bulan tersebut, dipotong oleh mertua Afriadi pada Minggu (30/1/2011). Pasalnya di daerah itu, warga panik karena semakin mewabahnya virus flu burung.

Rencanannya setelah disembelih, ayam jantan itu akan dinikmati bersama keluarga. Namun setelah disembelih, ayam tersebut langsung berkeliaran mencari makanan.

"Kami sedikit terkejut melihat peristiwa tersebut. Biasanya kalau sudah dipotong ayam langsung rebah dan terlihat meronta kesakitan, namun anehnya ayam ini malah langsung pergi mencari makan,” ujar Afriadi, saat dikonfirmasi, kemarin.

Anehnya lagi, setelah empat hari disembelih ayam tersebut tetap hidup dan sehat. Meskipun makanan yang ia makan tidak langsung masuk ke tubuhnya, karena saluran makanannya sudah putus.

"Kalau secara syariat syarat-syarat memotong hewan sudah kami ikuti, seharusnya ayam tersebut sudah mati, namun ditunggu-tunggu sampai saat ini belum mati juga, sehingga kami merasa menyesal menyembelih ayam tersebut,” katanya.

Afriadi juga menjelaskan, sudah pernah mencoba menyambung saluran makananan yang sudah dipotong tersebut, agar makanan yang dimakan ayamnya tidak keluar. Namun idenya tersebut tidak bisa, karena meskipun dipasang selang makanan ayamnya tetap saja keluar.

"Saya juga pernah terpikir untuk menjahit kembali leher ayam tersebut, namun tentunya butuh biaya yang cukup besar. Kalau sekarang serba salah, mau dibiarkan hidup kasihan, tapi kalau dibunuh tidak tahu dengan cara apa lagi,” jelasnya. (*)


2 komentar: