Selasa, 08 Februari 2011

CANDI PRAMBANAN TERANCAM LAHAR DINGIN MERAPI



YOGYAKARTA, KOMPAS.com--Endapan material lahar hasil erupsi Gunung Merapi di sekitar Sungai Gendol dan Opak berpotensi menimbulkan banjir lahar dingin yang mengancam kawasan Candi Prambanan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Di kawasan Candi Prambanan sangat riskan terjadi kerusakan karena ada belokan Sungai Opak di sekitar candi. Jika lahar membawa material bongkahan yang lebih besar, dikhawatirkan mampu merusak tanggul sungai, dan meluap ke pinggiran sungai," kata Ketua Tim Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dwikorita Karnawati, di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, meskipun kedalaman Sungai Opak di sekitar Candi Prambanan 20 meter dan lebar 40 meter, diperkirakan pada 2-3 kali periode banjir material lahar dingin bisa meluber dan melimpas ke kawasan candi.
"Saat ini endapan lahar yang berupa pasir, kerikil, dan bongkahan batu sudah berada sekitar enam kilometer dari kawasan candi. Seiring besarnya curah hujan yang turun dikhawatirkan mampu membawa aliran volume lahar yang jauh lebih besar," katanya.
Ia mengatakan meskipun kondisi saat ini kawasan Candi Prambanan masih relatif aman dari ancaman banjir lahar, dikhawatirkan jika banjir lahar yang lebih besar akan mampu merusak kawasan candi.
"Berkaitan dengan hal itu, perlu antisipasi dan pengendalian, karena curah hujan yang tinggi mampu menggerus elevasi sungai yang terbawa bersama lahar," katanya.
Menurut dia, tidak mustahil banjir lahar yang lebih besar akan terjadi dan mencapai kawasan candi. Oleh karena itu, semua pihak perlu mengawasi ancaman banjir lahar dingin.
Pengawasan tidak hanya di lereng, tetapi juga di aliran sungai yang berhulu di Gunung Merapi yang berpotensi banjir lahar. Apalagi material vulkanik saat ini telah memenuhi aliran Sungai Gendol dan Opak.
"Jadi, upaya pengerukan dan pembuatan tanggul di sekitar sungai tersebut harus segera dilakukan," kata dosen Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM ini.

0 komentar:

Posting Komentar